Sukses


Pengertian Cuci Darah, Manfaat, dan Risikonya

Bola.com, Jakarta - Cuci darah, atau dalam istilah medis disebut dialisis, merupakan prosedur penting dalam dunia kesehatan yang bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.

Proses ini menjadi solusi utama bagi pasien dengan gagal ginjal kronis atau kondisi akut yang menyebabkan ginjal tidak mampu lagi menjalankan fungsinya.

Pentingnya cuci darah dalam menjaga keseimbangan kesehatan tubuh tidak bisa dianggap remeh karena ginjal yang berfungsi dengan baik sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia.

Prosedur cuci darah melibatkan penghilangan limbah dan kelebihan cairan dari darah, yang biasanya dilakukan oleh ginjal.

Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, dialisis mengambil alih peran ini untuk memastikan bahwa racun dan cairan berlebih tidak menumpuk dalam tubuh. Tanpa dialisis, pasien dengan gagal ginjal berisiko tinggi mengalami komplikasi serius yang dapat mengancam jiwa.

Untuk memahaminya lebih lanjut mengenai gagal ginjal beserta manfaat dan risikonya, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Berikut pengertian cuci darah beserta manfaat dan risikonya, Kamis (25/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Cuci Darah

Cuci darah, atau dialisis, adalah prosedur medis yang digunakan untuk menghilangkan limbah dan kelebihan cairan dari darah ketika ginjal tidak dapat melakukannya secara efektif.

Dialisis dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak dan membantu menjaga keseimbangan tubuh. Prosedur ini sangat penting bagi pasien dengan gagal ginjal, baik akut maupun kronis.

Ada dua jenis utama dialisis: hemodialisis dan dialisis peritoneal. Hemodialisis melibatkan mesin dialisis yang membersihkan darah melalui sebuah filter, sementara dialisis peritoneal menggunakan membran peritoneal dalam perut sebagai filter alami.

Kedua jenis ini memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing, tergantung kondisi medis dan gaya hidup pasien.

3 dari 4 halaman

Manfaat Cuci Darah

1. Menghilangkan Limbah dari Darah

Satu di antara fungsi utama ginjal adalah menyaring limbah dan racun dari darah. Ketika gagal ginjal, dialisis mengambil alih fungsi ini dengan menghilangkan produk limbah seperti urea dan kreatinin dari darah.

Proses ini membantu mencegah penumpukan racun yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius.

2. Mengontrol Tekanan Darah

Ginjal yang sehat membantu mengatur tekanan darah dengan mengendalikan volume cairan dalam tubuh. Dialisis membantu menghilangkan kelebihan cairan, yang dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mencegah hipertensi.

Ini sangat penting bagi pasien dengan gagal ginjal yang sering mengalami tekanan darah tinggi.

3. Menjaga Keseimbangan Elektrolit

Ginjal juga berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium dalam darah.

Dialisis membantu menyeimbangkan kadar elektrolit ini, yang penting untuk fungsi otot dan saraf yang normal. Ketakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk aritmia jantung.

4. Mencegah Pembengkakan

Penumpukan cairan dalam tubuh akibat gagal ginjal dapat menyebabkan pembengkakan (edema), terutama di tungkai dan paru-paru.

Dialisis membantu mengurangi cairan berlebih dan mencegah pembengkakan sehingga pasien merasa lebih nyaman dan mengurangi risiko masalah pernapasan.

5. Meningkatkan Kualitas Hidup

Dengan menghilangkan limbah dan cairan berlebih, serta mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolit, dialisis dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kendati dialisis tidak menyembuhkan gagal ginjal, prosedur ini memungkinkan pasien untuk menjalani kehidupan yang lebih normal dan aktif.

6. Memperpanjang Umur

Bagi banyak pasien dengan gagal ginjal, dialisis adalah prosedur penyelamat nyawa yang dapat memperpanjang umur mereka. Tanpa dialisis, pasien dengan gagal ginjal kronis akan mengalami penumpukan racun yang berakibat fatal.

Dialisis memberikan kesempatan bagi pasien untuk menunggu transplantasi ginjal atau menemukan pengobatan lebih lanjut.

7. Mendukung Fungsi Ginjal yang Tersisa

Pada beberapa kasus, dialisis dapat membantu menjaga fungsi ginjal yang tersisa dengan mengurangi beban kerja pada ginjal yang rusak.

Ini dapat memperlambat perkembangan gagal ginjal dan memberikan waktu lebih lama bagi pasien untuk mencari solusi medis yang lebih permanen, seperti transplantasi ginjal. 

4 dari 4 halaman

Risiko Cuci Darah

1. Infeksi

Satu di antara risiko utama dari dialisis, terutama hemodialisis, adalah infeksi. Infeksi dapat terjadi pada titik masuknya kateter atau fistula arteriovenosa yang digunakan selama prosedur.

Infeksi ini bisa berpotensi serius dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut jika tidak segera ditangani. Pengawasan ketat dan kebersihan yang baik sangat penting untuk mencegah infeksi.

2. Penurunan Tekanan Darah

Penurunan tekanan darah atau hipotensi adalah komplikasi umum selama hemodialisis. Ini terjadi karena penghilangan cairan dari darah yang terlalu cepat.

Gejala dapat termasuk pusing, mual, kelelahan, dan dalam kasus yang parah, kehilangan kesadaran. Penanganan melibatkan penyesuaian kecepatan dialisis dan hidrasi yang tepat.

3. Kram Otot

Banyak pasien hemodialisis melaporkan mengalami kram otot selama atau setelah prosedur. Kram ini biasanya disebabkan oleh perubahan cepat dalam keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.

Kendati sering kali bersifat sementara, kram otot bisa sangat menyakitkan dan mengganggu kenyamanan pasien.

4. Reaksi Alergi terhadap Cairan Dialisis

Pada beberapa kasus, pasien mungkin mengalami reaksi alergi terhadap cairan dialisis yang digunakan dalam prosedur. Reaksi ini dapat bervariasi dari ruam kulit ringan hingga reaksi alergi yang lebih serius.

Pemantauan yang ketat dan perubahan pada cairan dialisis dapat membantu mengatasi masalah ini.

5. Pembekuan Darah dalam Kateter

Hemodialisis menggunakan kateter atau fistula yang bisa berisiko mengalami pembekuan darah. Pembekuan ini dapat menghalangi aliran darah dan mengganggu prosedur dialisis.

Antikoagulan sering digunakan untuk mencegah pembekuan darah, tetapi ini juga meningkatkan risiko pendarahan.

6. Masalah pada Jantung

Pasien dialisis berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung, termasuk aritmia dan serangan jantung. Ini disebabkan oleh fluktuasi cepat dalam cairan tubuh dan elektrolit selama dialisis.

Pemantauan jantung yang cermat dan penyesuaian dalam perawatan dialisis dapat membantu mengurangi risiko ini.

7. Efek Psikologis

Menjalani dialisis secara rutin dapat memberikan beban psikologis yang signifikan bagi pasien. Stres, kecemasan, dan depresi adalah masalah umum yang dialami oleh banyak pasien.

Dukungan psikologis dan konseling sangat penting untuk membantu pasien mengatasi efek emosional dari perawatan yang berkelanjutan.

8. Perubahan Keseimbangan Elektrolit

Dialisis memengaruhi kadar elektrolit dalam darah, seperti kalium dan kalsium. Ketakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk kejang dan gangguan irama jantung.

Pemantauan rutin dan penyesuaian dalam diet serta cairan dialisis diperlukan untuk menjaga keseimbangan elektrolit.

 

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer