Sukses


5 Puisi Bulan Agustus, Menginspirasi dan Penuh Energi Positif

Bola.com, Jakarta - Agustus adalah bulan ke-8 dalam kalender Masehi, berada di antara Juli dan September. Bulan ini diisi dengan berbagai kegiatan dan harapan baru. Harapannya, kita semua dapat menjalani Agustus dengan baik, penuh keceriaan, dan kebahagiaan.

Momentum ini bisa menjadi titik awal untuk memulai sesuatu yang baru atau melanjutkan hal-hal positif yang sudah direncanakan.

Membaca puisi bertema Agustus dapat menjadi satu di antara cara untuk menambah warna dalam kehidupan. Puisi-puisi ini mampu memotivasi kita dalam menjalani hari-hari di bulan Agustus.

Puisi ini juga dapat membantu menumbuhkan kembali semangat yang mungkin sempat padam atau mulai meredup. Dengan membaca puisi, kita bisa mendapatkan inspirasi baru dan pandangan yang lebih positif terhadap hidup.

Tidak hanya untuk diri sendiri, berbagi puisi bertema Agustus dengan orang-orang terdekat juga bisa menyebarkan semangat positif. Sahabat, keluarga, pacar, teman, hingga kolega dapat merasakan energi positif dari puisi-puisi yang kita bagikan.

Hal ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menyemangati mereka yang mungkin sedang membutuhkan dorongan atau sekadar ingin merayakan bulan Agustus bersama-sama.

Berikut lima puisi bulan Agustus, menginspirasi dan penuh energi positif, Rabu (31/7/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Mimpi Indah di Bulan Agustus

Malam tadi aku bermimpi

Katanya bunga mawar tak mau bermekar lagi

Sinar senja bakal berganti dengan hujan dan elegi

Sedangkan harapku akan tenggelam bersama ratapan sepi

 

Rasanya aku terdampar di lautan mimpi

Terkurung dalam penjara baja yang bergembok besi

Terlalu mengkhawatirkan rasa sayang di sanubari

 

Apalah arti mimpi

Hanya sekadar bunga tidur

Mekar dalam fantasi

Membusuk pula dalam ilusi

Tiada bahagianya jika aku tinggal di kota delusi

 

Semua itu bukanlah mimpi indah

Sedangkan aku sudah berjanji di bulan Agustus

Aku akan tertawa

Meraih cita

Menenggelamkan duka

Lalu bersama-sama dalam bahagia

 

Mimpi indah di bulan Agustus

Bukan sekadar mimpi yang bertabur harap

Seisi hati berhak menatap gemerlap

Bukan terkurung oleh janji di sebalik bayang-bayang.

3 dari 6 halaman

Refleksi Perjuangan

Setiap Agustus, hati kita tersentuh kembali

Pada kisah perjuangan, pengorbanan tiada tara

Dalam diam, kita mengenang mereka yang berani

Menukar hidup demi masa depan cerah, merdeka

 

Bulan kedelapan menjadi saksi refleksi

Menatap bintang, mengenang sejarah bangsa

Puisi bulan Agustus mengajarkan arti berbakti

Mengajak kita berjuang, dengan hati yang tegar dan tulus ikhlas.

4 dari 6 halaman

Semangat Baru

Agustus tiba dengan semangat yang baru

Menyapa pagi dengan cahaya penuh harapan

Membawa perubahan, menyongsong hari esok

Mengajak kita berinovasi, melangkah dengan keberanian

 

Di setiap sudut negeri, terdengar nyanyian hati

Menggaungkan cinta tanah air, dalam karya dan cita

Puisi bulan Agustus menjadi saksi inspirasi

Menguatkan tekad, membawa Indonesia pada kejayaannya.

5 dari 6 halaman

Agustus dan Awan Senja Merah

Sudah lama aku tak duduk di teras rumah

Rindu melihat kelelawar pulang kampung di sore hari

Mereka sering bawa jambu dan menjatuhkannya di atas atap gubuk

 

Mungkin Agustus sebentar lagi bercerita

Katanya akan ada awan senja merah

Bisa mengobati kerinduanku

Sekaligus kekesalan atas bumi yang terus menangis basah

 

Hingga hari ini bumi masih menangis

Pandemi membuat senja tak lagi seindah dulu

Tawamu juga tak terlihat

Di kolam sawah sudah tak tampak lagi kangkung yang terikat

 

Ah, sudahlah

Air mata dan keringat janganlah dicampur

Kita hanya perlu bahagia di bulan Agustus

Awan senja merah hanya memintamu mengibarkan bendera merah putih mewakili negeri

 

Setelah itu aku ingin bernyanyi

Satu nusa satu bangsa

Esok hari aku akan berpuisi

Tentang kerinduan untuk kembali melihat awan senja merah.

6 dari 6 halaman

Harmoni Alam

Langit Agustus memayungi tanah air tercinta

Biru cerahnya membentang tanpa batas

Burung-burung bernyanyi merayakan semesta

Menyambut kemerdekaan dengan sukacita tanpa pamrih

 

Bunga-bunga bermekaran, menyapa dengan mesra

Dedaunan menari, mengikuti irama angin

Agustus menghadirkan harmoni yang sempurna

Mengajak kita menjaga alam, dalam damai dan cinta kasih.

 

Dapatkan artikel puisi berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer