Bola.com, Jakarta - Kegagalan Anthony Sinisuka Ginting menembus 16 besar Olimpiade 2024 Paris cabor bulutangkis nomor tunggal putra jadi sejarah kelam buat Indonesia. Untuk kali pertama sepanjang sejarah, Merah Putih tak mengirimkan wakilnya ke fase gugur.
Tekanan berat diemban Anthony Sinisuka Ginting saat menghadapi laga hidup-mati di Grup H. Menghadapi Toma Junior Popov dari Prancis, Ginting kalah lewat drama tiga gim.
Advertisement
Pada gim pertama, Ginting kalah 19-21. Ia sempat bangkit pada gim kedua dengan melibas wakil tuan rumah itu dengan poin 21-17.
Sayang beribu sayang, momentum Anthony Ginting gagal dipertahankan pada gim penentuan alias gim ketiga. Toma Junior Popov memastikan sejarah hitam buat bulutangkis Indonesia di pentas Olimpiade.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Hitam
Untuk kali pertama sejak bulutangkis dipertandingkan di ajang Olimpiade, yakni pada 1992, Indonesia tak pernah absen mengirimkan wakil tunggal putra ke fase gugur, yang dalam konteks ini, babak 16 besar.
Prestasi 'terburuk' Indonesia sebelumnya adalah ketika hanya mengutus satu wakil saja. Itu terjadi pada Olimpiade 2008 dan 2016.
Pada Olimpiade 2008, hanya Sony Dwi Kuncoro yang menjadi wakil kebanggaan Indonesia. Delapan tahun berselang, ganti Tommy Sugiarto yang mewakili Merah Putih di babak 16 besar.
Advertisement
Rekam Jejak Tunggal Putra Indonesia di Olimpiade
Kegagalan Anthony Ginting juga jadi rapor minus buatnya pribadi. Sebab, pada Olimpiade Tokyo 2020, ia merupakan peraih medali perunggu.
Medali tersebut sekaligus pelepas dahaga karena nomor tunggal putra Indonesia telah berpuasa gelar di pentas Olimpiade. Saat itu, Ginting menjadikan koleksi medali Merah Putih menjadi lima buah.
Adapun ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, mempersembahkan medali emas pada Olimpiade 2020.
Mundur jauh, bulutangkis resmi menjadi cabang olahraga di Olimpiade Barcelona pada 1992. Sebelumnya, olahraga populer di Indonesia ini cuma sebatas demonstration sport pada Olimpiade Munchen 1972 dan exhibition sport pada Olimpiade Seoul 1988.
Kecuali pada Olimpiade 2012 London, Indonesia selalu menyumbangkan medali. Saat itu, Indonesia gagal memberikan satu pun medali dari semua nomor pada cabor bulutangkis.
Wakil Tunggal Putra Indonesia di Olimpiade
- 1992: Alan Budi Kusuma, Ardy Wiranata, Hermawan Susanto
- 1996: Joko Supriyanto, Hariyanto Arbi, Alan Budi Kusuma
- 2000: Taufik Hidayat, Hendrawan, Marleve Mainaky
- 2004: Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro
- 2008: Sony Dwi Kuncoro
- 2012: Simon Santoso, Taufik Hidayat
- 2016: Tommy Sugiarto
- 2020: Jonatan Christie, Anthony Ginting
- 2024: -
Advertisement