Sukses


Impian Gregoria Mariska Setelah Rebut Perunggu Olimpiade Paris 2024: Mau Gelar Juara Lainnya!

Bola.com, Paris - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengatakan medali perunggu di Olimpiade Paris 2024 menjadi kado ulang tahun yang terindah. Ia juga belum mau berpuas diri setelah merengkuh medali bergengsi tersebut. 

Penyerahan medali resmi dilakukan pada Senin (5/8/2024) setelah laga final tunggal putri, yang dimenangi An Se-young. 

Gregoria Mariska Tunjung menyebut prestasi yang dicapainya kali ini merupakan hasil kerja keras dari banyak orang.

“Medali ini juga banyak sekali artinya untuk saya, karena di medali ini banyak usaha dari banyak orang. Ini juga jadi kado ulang tahun untuk saya minggu depan dan untuk Indonesia di tanggal 17 Agustus,” ucap Gregoria yang akan genap berusia 25 tahun pada 11 Agustus 2024, melalui rilis dari NOC Indonesia

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Prestasi Besar dalam Karier

Olimpiade Paris 2024 merupakan penampilan kedua buat Gregoria di Olimpiade setelah Tokyo 2020. Di Tokyo, langkahnya terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan Ratchanok Intanon dari Thailand.

"Semoga dengan medali ini bisa memacu aku untuk lebih berprestasi lagi ke depannya. Ini kan prestasi yang besar dalam karierku jadi semoga dengan medali ini aku bisa meraih gelar juara yang lain," ucap Gregoria.

Gregoria meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 tanpa melakoni pertandingan. Itu disebabkan lantaran Carolina Marin dari Spanyol mengalami cedera dan memutuskan mundur saat gim kedua semifinal melawan wakil China, He Bing Jo di Port de la Chapelle Arena, Minggu (4/8/2024).

Dengan hasil ini, He Bing Jiao otomotasi dinyatakan lolos ke final dan akan bertemu wakil Korea Selatan, An Se Young.

Mundurnya Marin otomatis tidak lawan untuk Gregoria Mariska Tunjung di perebutan medali perunggu. Dengan demikian, Gregoria otomatis menempati peringkat ketiga.

 

 

3 dari 3 halaman

Doa untuk Carolina Marin

Setelah pertandingan, Gregoria mengaku sempat bertemu dengan Carolina Marin. Bahkan ia juga sempat mengungkapkan empatinya atas cedera yang dialami Carolina Marin.

"Kemarin sempat ketemu saat Carolina Marin baru selesai pertandingan di ruangan medis. Kayaknya saat itu karena dia baru jatuh, jadi dia masih dalam kondisi emosi yang kurang baik karena sedih, karena mimpi buruk banget kalau atlet cedera. Aku tanya kondisinya bagaimana, terus dia bilang ini cukup buruk. Di situ aku doain dia, aku bilang semoga recovery-nya cepat," ungkap Gregoria.

"Aku berharap dia bisa melanjutkan kariernya di badminton dan semoga cederanya tidak serius. Maaf juga untuk yang sudah terjadi. Lalu dia selamatin aku untuk medal ini,” kata Gregoria usai pengalungan medali," imbuhnya.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer