Bola.com, Jakarta Pencinta bulutangkis Indonesia kecewa berat dengan hasil tim merah putih di Olimpiade Paris 2024. Indonesia hanya pulang membawa medali perunggu.
Grego menempati peringkat ketiga setelah laga perebutan medali perunggu ditiadakan lantaran pemain asal Spanyol, Carolina Marin, mengalami cedera lutut dan mundur di semifinal.
Advertisement
Indonesia terbilang cukup sukses pada cabor bulutangkis di pentas Olimpiade. Pada edisi London 2012, ada sejarah kelam.
Tradisi medali yang selalu terjaga sejak edisi-edisi sebelumnya tak berbekas. Jangankan emas, perunggu saja tidak mampu diraih Indonesia.
Perunggu dari Gregoria begitu berharga bagi Indonesia. Bagaimana tidak, bulutangkis, yang rutin menyumbangkan medali emas, tahun ini bablas.
PBSI pun banjir hujatan. Badminton Lovers Indonesia menuntut para pengurus bertanggung jawab.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siapa 2028?
Kekhawatiran BL bukan hanya saat ini, tapi masa depan. Setidaknya pada Olimpiade LA 2028, mereka mulai bertanya, siapakah yang akan menjadi andalan Indonesia?
Mayoritas pemain berada di usia emas pada edisi Paris. Anthony Sinisuka Ginting, tahun ini sudah berusia 27 tahun. Itu berarti empat tahun ke depan, dia sudah 31 tahun. Jonatan Christie lebih muda satu tahun, akan berusia 30 pada 2028.
Sementara di ganda putra, akan berusia 33 tahun pada edisi LA 2028. Di nomor ganda putra, PBSI memecah pasangan PBSI merombak ganda putra. Muhammad Shohibul Fikri kini berpasangan dengan Daniel Marthin. Pasangan Fikri, Bagas Maulana, kini bersama pasangan Daniel, Leo Rolly Carnando.
Kedua pasangan ini akan debut di Japan Open 2024.
Advertisement
Perombakan Ganda Putra
Pelatih ganda putra Pelatnas, Aryono Minarat, menjelaskan alasan penukarangan pasangan tersebut.
"Tentang perubahan pasangan. Iya memang sudah keputusan untuk menukar Leo/Daniel dan Bagas/Fikri menjadi Leo/Bagas, Fikri/Daniel. Ini menjadi bagian dari refresh di tim ganda putra," katanya.
Aryono menegaskan, tidak ada rintangan besar dalam perubahan ini dan mereka bisa beradaptasi dengan cepat.
"Saya melihat di latihan, kedua pasangan ini juga bisa klop. Diharapkan dengan perubahan ini, prestasi ke depannya makin baik," lanjutnya.
Tuntut Regenerasi
Satu yang menjadi tuntutan pencinta badminton ialah regenerasi. PBSI diminta untuk fokus mengenai hal ini setelah evaluasi pasca-Olimpiade.
Berikut kami kumpulkan suara-suara BL Indonesia di X.
Gamau tau ya kita masyarakat Indonesia gak terima atlet atlet kita yang berpotensi tapi gak dimaksimalkan dengan baik sama PBSI ! CEPET SADAR ! ROMBAK TOTAL KEPENGURUSAN ! CEPET KELOLA PEMAIN REGENERASI NYAAAA ! STOP CUMA ANDALKAN FAJAR, APRIYANI DKK ! PBSI SAMPAH !
— Caa ✨ (@caaacacaaaaaaa) August 5, 2024
Perbaiki diri wahai PBSI. Regenerasi semaksimal mgkn. Sungguh miris melihat Indonesia bukan negara kuat badminton lagi.
— Nico Alfrian Dachi (@DachiNico) August 5, 2024
Masih untung georgi menyelamatkan muka Indonesia.Tapi yg terpenting para petinggi PBSI harus bertanggung jawab.Minimal...mengundurkan diri dari PBSI.Fakta sudah jelas...bulutangkis sudah tidak lagi primadona Indonesia.Perlu perombakan.Pemain harus di regenerasi.
— samarada (@bogabogas) August 4, 2024
Mungkin gak sih faktor pelatih yang tepat bisa meningkatkan performa pemain, kalo pelatih ga cocok sama pemain mungkin bisa diganti. Oh, iya PBSI kontrak pelatih aja ga ada, emang kardus ini PBSI. Regenerasi pemain aja mandek, memalukan emang sih.
— Remigius Nikolas (@RemigiusNikolas) August 4, 2024
Advertisement