Bola.com, Jakarta - Angin duduk atau angina pectoris adalah kondisi medis yang sering kali disalahpahami oleh masyarakat luas. Banyak orang menganggap angin duduk sebagai kondisi yang ringan dan tidak berbahaya, padahal sebenarnya angin duduk bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada jantung.
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu, yang biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.
Baca Juga
Advertisement
Angin duduk dapat menimbulkan rasa nyeri atau tidak nyaman di dada, yang sering kali disertai dengan sesak napas, keringat dingin, dan pusing.
Mengetahui penyebab angin duduk sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat.
Banyak faktor yang dapat memicu kondisi ini, dari gaya hidup yang tidak sehat hingga masalah medis yang mendasarinya.
Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab angin duduk akan membantu kita dalam mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Berikut sembilan penyebab angin duduk yang perlu diwaspadai, Kamis (8/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Angin Duduk
1. Penyempitan Arteri Koroner
Penyempitan arteri koroner adalah penyebab utama angin duduk. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan plak di dinding arteri, yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lain. Plak ini dapat mengurangi aliran darah ke otot jantung sehingga menyebabkan nyeri dada atau angina pectoris.
Penyempitan arteri koroner sering kali terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik.
2. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga merupakan faktor risiko utama angin duduk. Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan mempercepat proses aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri. Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang akhirnya dapat menyebabkan angina.
Mengontrol tekanan darah melalui diet, olahraga, dan obat-obatan dapat membantu mengurangi risiko angin duduk.
3. Kolesterol Tinggi
Tingginya kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol jahat (LDL), dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri koroner. Kolesterol tinggi sering kali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan berlemak tinggi dan rendah serat. Selain itu, faktor genetik dapat memengaruhi kadar kolesterol.
Menjaga pola makan yang sehat dan rutin memeriksa kadar kolesterol adalah langkah penting untuk mencegah angin duduk.
Advertisement
Penyebab Angin Duduk
4. Merokok
Merokok adalah satu di antara penyebab utama penyakit jantung dan angin duduk. Bahan kimia dalam rokok dapat merusak dinding arteri, meningkatkan tekanan darah, dan mengurangi kadar oksigen dalam darah. Selain itu, merokok meningkatkan risiko pembentukan plak di arteri.
Berhenti merokok adalah langkah terbaik yang dapat diambil untuk mengurangi risiko angin duduk dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
5. Diabetes
Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyempitan arteri koroner dan angin duduk.
Mengontrol kadar gula darah melalui diet, olahraga, dan pengobatan sangat penting untuk mencegah komplikasi jantung pada penderita diabetes. Selain itu, penderita diabetes perlu rutin memeriksakan kesehatan jantung mereka.
6. Stres
Stres emosional atau fisik dapat memicu angin duduk dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Stres kronis dapat menyebabkan kerusakan pada arteri dan memperburuk kondisi jantung.
Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, dan olahraga dapat membantu mengurangi risiko angin duduk. Penting untuk menemukan cara-cara efektif dalam mengelola stres sehari-hari.
Penyebab Angin Duduk
7. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk angin duduk. Lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang semuanya berkontribusi pada risiko angina.
Menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan olahraga teratur adalah cara efektif untuk mencegah angin duduk.
8. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang tidak aktif atau sedentary meningkatkan risiko penyakit jantung dan angin duduk. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga berat badan, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Olahraga seperti berjalan, berlari, atau bersepeda setidaknya 30 menit sehari dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung.
9. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau angin duduk juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Faktor genetik memengaruhi seberapa besar kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit jantung.
Kendati faktor genetik tidak dapat diubah, mengetahui riwayat kesehatan keluarga dan melakukan langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko angin duduk.
Yuk, baca artukel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement