Bola.com, Jakarta - Rabu (07/08/2024) malam pukul 20.00 WIB bakal jadi momen spesial untuk atlet Indonesia, Eko Yuli Irawan di ajang Olimpiade 2024 Paris.
Pasalnya atlet berusia 35 tahun itu akan turun bertanding di nomor spesialisasinya 61kg putra. Harapan publik Indonesia melihat untuk meraih medali emas sangat besar.
Advertisement
Maklum empat Olimpiade terakhir berturut-turut, lifter kelahiran Metro Lampung ini selalu meraih medali, meski belum pernah emas.
"Kami sudah berada di perkampungan atlet sejak Minggu. Hari ini (kemarin), rencananya mencoba venue pertandingan," ujar Eko Yuli Irawan mengutip keterangan tim media Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dibagikan pada Selasa (06/08/2024) malam WIB.
Lantas jika bicara peluang di atas kertas, seberapa besar kans Eko Yuli Irawan meraih emas nomor 61kg pada Olimpiade 2024?
Untuk kawasan Asia Tenggara, Eko Yuli memang tidak ada lawan. Dia merupakan peraih emas pada tujuh edisi SEA Games.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persaingan Sulit Kelas 61kg
Namun tentu persaingan level Olimpiade lebih berat ketimbang SEA Games. Di Olimpiade 2024, Eko Yuli Irawan kembali bertemu musuh bebuyutannya di kelas 61kg yaitu lifter China, Li Fabin.
Li Fabin adalah peraih emas kelas 61kg di Olimpiade 2020 Tokyo atau sosok yang membuat Eko Yuli harus puas meraih perak saat itu.
Li Fabin saat ini turut memegang rekor Olimpiade untuk angkatan Clean n Jerk, 172 kg dan total angkatan 313 kg.
Persaingan nomor 61kg semakin sulit buat Eko Yuli. Karena muncul bakat baru asal Amerika Serikat Hampton Morris.
Hampton Morris adalah lifter termuda Amerika Serikat yang mentas di Olimpiade pada usia 20 tahun setelah Cheryl Haworth di Olimpiade 2000.
Prestasi Morris di usia muda sangat luar biasa. Dia sudah meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2024.
Sebagai perbandingan, pada Kejuaraan Dunia 2024, emas sampai perunggu kelas 61kg diraih Li Fabin, Morris dan atlet Korea Utara, Pak Myong-jin.
Advertisement
Tidak Mustahil
Namun apapun masih bisa terjadi pada persaingan di ajang Olimpiade 2024. Karena faktor mental dan psikologis kadang lebih penting ketimbang skill.
Karena sejatinya skill semua atlet yang mentas di Olimpiade memang sudah sangat fantastis. Nah aspek mental dan psikologis inilah jadi unggulan Eko Yuli.
Karena Eko Yuli sudah mentas di lima Olimpiade, bandingkan dengan Li Fabin baru dua kali dan Morris yang bahkan baru debut.