Bola.com, Jakarta - Bunga majemuk, sebuah konsep keuangan yang sering disebut sebagai "keajaiban dunia keuangan", memainkan peran krusial dalam dunia investasi dan pinjaman.
Berbeda dengan bunga sederhana yang hanya menghitung bunga dari jumlah pokok awal, bunga majemuk menerapkan prinsip "bunga berbunga", di mana bunga dihitung tidak hanya dari jumlah pokok, tetapi juga dari akumulasi bunga yang telah terkumpul dari periode-periode sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Konsep ini memiliki dampak signifikan dalam jangka panjang, menciptakan efek snowball yang dapat menghasilkan pertumbuhan eksponensial pada investasi atau, sebaliknya, peningkatan dramatis pada jumlah utang.
Pemahaman mendalam tentang bunga majemuk menjadi kunci dalam perencanaan keuangan yang efektif. Bagi investor, bunga majemuk dapat menjadi alat yang powerful untuk memaksimalkan return investasi, terutama dalam instrumen investasi jangka panjang seperti reksa dana atau tabungan pensiun.
Di sisi lain, dalam konteks pinjaman, bunga majemuk dapat menjadi pisau bermata dua; jika tidak dikelola dengan bijak, dapat menyebabkan akumulasi hutang yang cepat dan sulit dikendalikan.
Agar makin paham, simak contoh-contoh bunga majemuk berikut ini, Kamis (8/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Bunga Majemuk
Untuk memahami bunga majemuk dengan lebih baik, mari kita lihat beberapa contoh konkret:
1. Contoh Investasi Sederhana
Anggaplah kamu menginvestasikan Rp10.000.000 dengan bunga majemuk 5% per tahun selama lima tahun.
Tahun 1: 10.000.000 + (10.000.000 × 5%) = Rp 10.500.000 Tahun 2: 10.500.000 + (10.500.000 × 5%) = Rp11.025.000 Tahun 3: 11.025.000 + (11.025.000 × 5%) = Rp11.576.250 Tahun 4: 11.576.250 + (11.576.250 × 5%) = Rp 12.155.062 Tahun 5: 12.155.062 + (12.155.062 × 5%) = Rp12.762.815
Total keuntungan: Rp2.762.815
2. Contoh Tabungan Rutin
Kamu menabung Rp1.000.000 setiap tahun dengan bunga majemuk 6% per tahun selama lima tahun.
Tahun 1: 1.000.000 + (1.000.000 × 6%) = Rp 1.060.000 Tahun 2: 2.060.000 + (2.060.000 × 6%) = Rp2.183.600 Tahun 3: 3.183.600 + (3.183.600 × 6%) = Rp3.374.616 Tahun 4: 4.374.616 + (4.374.616 × 6%) = Rp5.637.093 Tahun 5: 6.637.093 + (6.637.093 × 6%) = Rp7.035.318
Total tabungan: Rp7.035.318 (dari total setoran Rp5.000.000)
Advertisement
Contoh Bunga Majemuk
3. Contoh Pinjaman
Kamu meminjam Rp50.000.000 dengan bunga majemuk 10% per tahun selama tiga tahun.
Tahun 1: 50.000.000 + (50.000.000 × 10%) = Rp55.000.000 Tahun 2: 55.000.000 + (55.000.000 × 10%) = Rp60.500.000 Tahun 3: 60.500.000 + (60.500.000 × 10%) = Rp66.550.000
Total hutang setelah tiga tahun: Rp66.550.000
4. Contoh Investasi Jangka Panjang
Investasi Rp100.000.000 dengan bunga majemuk 7% per tahun selama 20 tahun.
Menggunakan rumus A = P(1 + r)^n A = 100.000.000(1 + 0,07)^20 = Rp386.968.401
Total keuntungan: Rp286.968.401
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengikuti tautan ini.