Bola.com, Jakarta - Limbah merupakan satu di antara konsekuensi tak terhindarkan dari aktivitas manusia, baik dalam skala rumah tangga maupun industri.
Secara umum, limbah dapat didefinisikan sebagai material sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada waktu dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Baca Juga
Advertisement
Pemahaman yang komprehensif tentang limbah dan jenis-jenisnya menjadi makin penting seiring meningkatnya kesadaran global akan isu-isu lingkungan dan keberlanjutan.
Limbah dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kategori berdasarkan sumber, sifat fisik, atau tingkat bahayanya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Beberapa jenis limbah yang umum dikenal meliputi limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
Pengetahuan ini menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pengelolaan limbah yang efektif, dari pengurangan produksi limbah di sumbernya, pemilahan, daur ulang, hingga pembuangan akhir yang aman.
Berikut pengertian limbah dan jenis-jenisnya yang perlu diketahui, Jumat (9/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Limbah
Limbah adalah sisa atau buangan dari suatu kegiatan atau proses yang tidak memiliki nilai ekonomi dan sering kali dianggap tidak berguna.
Limbah dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk industri, rumah tangga, pertanian, dan kegiatan manusia lainnya.
Limbah memiliki potensi untuk mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik sehingga pengelolaan limbah menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Advertisement
Jenis-Jenis Limbah
1. Limbah Padat
Limbah padat adalah sisa atau buangan yang berbentuk padat, baik yang berasal dari aktivitas industri, rumah tangga, maupun komersial. Contoh limbah padat termasuk sampah rumah tangga, puing bangunan, dan limbah pertanian.
Limbah padat dapat dikelola melalui berbagai cara, seperti daur ulang, pengomposan, dan pembuangan di tempat pembuangan akhir (TPA).
Pemilahan limbah padat menjadi organik dan anorganik juga penting untuk memudahkan pengelolaan.
2. Limbah Cair
Limbah cair adalah buangan yang berbentuk cair yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, termasuk rumah tangga, industri, dan pertanian. Contoh limbah cair adalah air limbah domestik, air limbah industri, dan air lindi.
Limbah cair biasanya diolah melalui sistem pengolahan air limbah (IPAL) sebelum dibuang ke lingkungan.
Pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi kontaminan dan zat berbahaya yang dapat mencemari air tanah dan perairan.
3. Limbah Gas
Limbah gas adalah sisa atau buangan yang berbentuk gas yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai sumber, seperti kendaraan bermotor, pabrik, dan pembangkit listrik. Contoh limbah gas adalah karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen oksida (NOx).
Limbah gas dapat dikendalikan dengan menggunakan teknologi pengendalian emisi, seperti penyaringan, scrubber, dan catalytic converter.
Penggunaan bahan bakar bersih dan efisiensi energi juga dapat mengurangi emisi gas buang.
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah B3 adalah sisa atau buangan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Contoh limbah B3 adalah limbah medis, bahan kimia industri, dan baterai bekas.
Pengelolaan limbah B3 memerlukan penanganan khusus, termasuk penyimpanan, pengangkutan, dan pemrosesan yang aman sesuai peraturan yang berlaku.
Limbah B3 harus diolah di fasilitas pengolahan khusus yang mampu mengurangi atau menetralkan sifat berbahayanya.
Jenis-Jenis Limbah
5. Limbah Organik
Limbah organik adalah sisa atau buangan yang berasal dari bahan-bahan organik yang dapat terurai secara alami, seperti sisa makanan, daun, dan kotoran hewan.
Limbah organik dapat diolah melalui pengomposan untuk menghasilkan pupuk kompos atau melalui teknologi anaerobic digestion untuk menghasilkan biogas.
Pemanfaatan limbah organik ini dapat mengurangi volume limbah yang dibuang ke TPA dan menghasilkan produk yang berguna.
6. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah sisa atau buangan yang berasal dari bahan-bahan non-organik yang tidak dapat terurai secara alami, seperti plastik, logam, dan kaca.
Limbah anorganik dapat dikelola melalui daur ulang, di mana bahan-bahan anorganik diproses kembali menjadi produk baru.
Pengelolaan limbah anorganik yang baik dapat mengurangi penggunaan bahan baku baru dan mengurangi dampak lingkungan.
7. Limbah Radioaktif
Limbah radioaktif adalah sisa atau buangan yang mengandung bahan radioaktif yang dihasilkan dari aktivitas nuklir, seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan penelitian nuklir.
Limbah radioaktif memerlukan penanganan khusus yang melibatkan penyimpanan jangka panjang di fasilitas penyimpanan yang aman dan terisolasi.
Pengelolaan limbah radioaktif harus mengikuti standar keselamatan yang ketat untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement