Sukses


Pengertian Playing Victim beserta Contoh Perilakunya

Bola.com, Jakarta - "Playing victim" atau berperan sebagai korban adalah sebuah pola perilaku psikologis di mana seseorang cenderung menempatkan diri mereka sebagai pihak yang selalu dirugikan atau menjadi korban dalam berbagai situasi kehidupan.

Fenomena ini ditandai dengan kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atau keadaan eksternal atas masalah dan kegagalan pribadi, sambil menolak untuk mengakui tanggung jawab atas tindakan dan keputusan sendiri.

Individu yang terjebak dalam pola pikir ini sering kali mencari simpati dan perhatian dari orang lain, merasa bahwa dunia selalu tidak adil terhadap mereka, dan menggunakan status "korban" sebagai alat untuk memanipulasi situasi atau menghindari konsekuensi dari tindakan mereka.

KendatiĀ "playing victim" mungkin tampak sebagai strategi untuk mendapatkan dukungan atau menghindari kritik, pada kenyataannya perilaku ini dapat sangat merusak, baik bagi individu yang bersangkutan maupun hubungan mereka dengan orang lain.

Pola pikir ini dapat menghambat pertumbuhan pribadi, mengurangi kemampuan untuk mengatasi tantangan hidup secara efektif, dan menciptakan siklus negatif yang sulit diputus.

Penting untuk dipahami bahwa "playing victim" sering kali merupakan mekanisme pertahanan yang tidak disadari, yang mungkin berakar dari pengalaman masa lalu atau masalah kesehatan mental yang belum teratasi.

Agar paham, simak beberapa contoh perilaku playing victim, berikut ini, Jumat (9/8/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Contoh Perilaku Playing Victim

1. Selalu mengatakan "Ini bukan salahku" ketika ada masalah.

2. Menyalahkan orang tua atas semua kegagalan dalam hidup.

3. Mengeluh tentang ketidakadilan di tempat kerja tanpa berusaha memperbaiki situasi.

4. Menggunakan penyakit atau kondisi kesehatan sebagai alasan untuk tidak berusaha.

5. Selalu merasa bahwa teman-teman tidak cukup peduli atau mendukung.

6. Melebih-lebihkan kesulitan tugas untuk mendapatkan simpati atau bantuan.

7. Menganggap kritik konstruktif sebagai serangan pribadi.

8. Sering membatalkan janji dengan alasan "terlalu stres" atau "tidak siap".

9. Menggunakan masa lalu yang sulit sebagai pembenaran untuk perilaku buruk saat ini.

10. Selalu merasa menjadi target gosip atau fitnah di lingkungan sosial.

3 dari 4 halaman

Contoh Perilaku Playing Victim

11. Menolak untuk mencoba hal baru karena takut gagal, sambil menyalahkan keadaan.

12. Sering membandingkan nasib buruk sendiri dengan keberuntungan orang lain.

13. Menggunakan frasa seperti "Kamu tidak mengerti betapa sulitnya hidupku" untuk menghindari tanggung jawab.

14. Merasa tersinggung atas lelucon ringan dan menganggapnya sebagai penghinaan serius.

15. Sering mencari-cari alasan untuk tidak menghadiri acara sosial, lalu mengeluh merasa terisolasi.

16. Menganggap setiap kegagalan sebagai bukti bahwa "dunia memang tidak adil".

17. Menggunakan media sosial untuk memposting status yang mencari simpati secara berlebihan.

4 dari 4 halaman

Contoh Perilaku Playing Victim

18. Selalu merasa bahwa sistem pendidikan atau pekerjaan "tidak memberi kesempatan" kepada mereka.

19. Menyalahkan pasangan atas semua masalah dalam hubungan.

20. Menolak untuk mengakui kesalahan sendiri dalam konflik dengan teman atau keluarga.

21. Sering mengatakan "Aku selalu sial" ketika menghadapi tantangan kecil.

22. Menggunakan kegagalan masa lalu sebagai alasan untuk tidak mencoba lagi di masa depan.

23. Merasa bahwa setiap kritik atau saran adalah bentuk "bullying" atau pelecehan.

24. Selalu menganggap diri sebagai "orang baik" yang dimanfaatkan oleh orang lain.

25. Menggunakan status sebagai "korban" untuk menghindari tanggung jawab atau konsekuensi atas tindakan sendiri.

Ā 

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer