Sukses


Hadis dan Ayat Al-Qur'an tentang Sikap Berlebih-lebihan

Bola.com, Jakarta - Islam menekankan pentingnya keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan. Satu di antara prinsip dasar yang diajarkan dalam Al-Qur'an maupun hadis adalah menghindari sikap berlebih-lebihan atau "Israf".

Menghindari sikap berlebih-lebihan bukan sekadar anjuran sederhana, melainkan sebuah panduan hidup yang mendalam, mencerminkan kebijaksanaan ilahiah dalam membentuk masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan.

Melalui berbagai ayat dan hadis, Islam mengajarkan bahwa pengendalian diri bukan hanya pilihan, tetapi jalan hidup yang hakiki untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Larangan terhadap sikap berlebih-lebihan dalam Islam mencakup berbagai hal, dari konsumsi makanan dan minuman hingga praktik ibadah.

Ajaran ini tidak hanya berbicara tentang batasan, tetapi juga tentang optimalisasi. Islam mengajarkan bahwa dalam menghindari berlebih-lebihan, seseorang sebenarnya membuka pintu menuju efisiensi dan keberkahan yang lebih besar.

Lebih dari sekadar aturan, ajaran Islam tentang menghindari berlebih-lebihan adalah seruan untuk merefleksikan diri dan meningkatkan kesadaran untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta menumbuhkan rasa syukur atas apa yang dimiliki.

Dengan demikian, ajaran Islam tentang menghindari berlebih-lebihan bukan sekadar perintah agama, tetapi juga panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, berkelanjutan, dan harmonis dengan alam dan sesama.

Berikut ini hadis dan ayat Al-Qur'an tentang sikap berlebih-lebihan yang penting dipahami umat muslim, Selasa (13/8/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Hadis tentang Sikap Berlebih-lebihan

Hadis tentang Sikap Berlebih-lebihan (1)

"Sungguh, apa yang telah aku ajarkan kepada kalian, ambillah, dan apa yang aku larang, tinggalkanlah." (HR. Bukhari, Muslim)

Hadis tentang Sikap Berlebih-lebihan (2)

"Hati-hati terhadap sikap berlebihan dalam agama karena hal itu akan menghancurkan umat sebelum kamu." (HR. Ahmad, Nasa’i)

Hadis tentang Sikap Berlebih-lebihan (3)

"Janganlah kalian berlebihan dalam memuji aku sebagaimana orang-orang Nasrani memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba-Nya maka katakanlah: 'Hamba Allah dan Rasul-Nya'." (HR. Bukhari, Muslim)

3 dari 5 halaman

Hadis tentang Sikap Berlebih-lebihan

Hadis tentang Sikap Berlebih-lebihan (4)

"Makan dan bersedekahlah dan pakailah pakaian tanpa berlebihan dan sombong." (HR. Al-Nasa'i, Bukhari)

Hadis tentang Sikap Berlebih-lebihan (5)

"Tidaklah seorang anak Adam mengisi sebuah bejana yang lebih buruk daripada perut, cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang punggungnya, dan jika mesti dilakukan maka hendaklah dia mengambil sepertiga untuk makanannya dan sepertiga untuk minumannya serta sepertiga untuk napasnya." (HR. Tirmidzi)

4 dari 5 halaman

Ayat Al-Qur

Ayat Al-Qur'an tentang Sikap Berlebih-lebihan (1)

يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا‌ ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ

Artinya: "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf: 31)

Ayat Al-Qur'an tentang Sikap Berlebih-lebihan (2)

إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

Artinya: "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 27)

5 dari 5 halaman

Ayat Al-Qur

Ayat Al-Qur'an tentang Sikap Berlebih-lebihan (3)

وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنٰكُمۡ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوۡنُوۡا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوۡنَ الرَّسُوۡلُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيۡدًا ؕ وَمَا جَعَلۡنَا الۡقِبۡلَةَ الَّتِىۡ كُنۡتَ عَلَيۡهَآ اِلَّا لِنَعۡلَمَ مَنۡ يَّتَّبِعُ الرَّسُوۡلَ مِمَّنۡ يَّنۡقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيۡهِ ‌ؕ وَاِنۡ كَانَتۡ لَكَبِيۡرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيۡنَ هَدَى اللّٰهُ ؕ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيۡمَانَكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ

Artinya: "Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia." (QS. Al-Baqarah: 143)

Ayat Al-Qur'an tentang Sikap Berlebih-lebihan (4)

وَالَّذِيۡنَ اِذَاۤ اَنۡفَقُوۡا لَمۡ يُسۡرِفُوۡا وَلَمۡ يَقۡتُرُوۡا وَكَانَ بَيۡنَ ذٰلِكَ قَوَامًا‏

Artinya: "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar," (QS. Al-Furqan: 67)

 

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer