Bola.com, Jakarta - Gempa megathrust merupakan satu di antara jenis gempa bumi yang paling kuat dan destruktif, terjadi di zona subduksi tempat lempeng tektonik bertemu dan saling bertabrakan.
Jenis gempa ini dihasilkan dari pergerakan besar antara lempeng samudra yang masuk di bawah lempeng benua, menyebabkan tekanan besar terakumulasi hingga akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi dahsyat.
Baca Juga
Advertisement
Dampak dari gempa megathrust sangat signifikan dan bervariasi, dari kerusakan infrastruktur yang parah, hilangnya nyawa, hingga gangguan ekonomi yang meluas.
Tsunami yang sering kali menyertai gempa megathrust dapat menimbulkan kehancuran besar di daerah pesisir, menyapu bersih bangunan, merusak ekosistem laut, dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Selain kerugian fisik, gempa megathrust membawa dampak psikologis yang mendalam bagi para penyintas, yang sering kali harus menghadapi trauma jangka panjang akibat kehilangan keluarga, rumah, dan komunitas.
Mengingat dampaknya yang sangat merusak, pemahaman tentang gempa megathrust dan kesiapan menghadapi bencana ini menjadi penting.
Langkah-langkah mitigasi, seperti pembangunan infrastruktur yang tahan gempa, sistem peringatan dini, dan pendidikan tentang tindakan penyelamatan darurat, dapat membantu mengurangi kerugian dan menyelamatkan nyawa.
Dengan pengetahuan dan persiapan yang memadai, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman gempa megathrust dan meminimalkan dampaknya.
Untuk lebih jelasnya, berikut pengertian gempa bumi megathrust beserta dampak dan tanda-tanda terjadinya, Rabu (14/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Gempa Megathrust
Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana satu di antara lempeng tektonik (biasanya lempeng samudra) menyusup di bawah lempeng lainnya (biasanya lempeng benua) dengan sudut yang sangat curam.
Gempa ini biasanya terjadi pada kedalaman yang cukup dangkal, sekitar 15-50 km di bawah permukaan bumi, dan memiliki potensi untuk menghasilkan gempa dengan magnitudo sangat besar, biasanya di atas 8,0 pada skala Richter.
Gempa megathrust terjadi ketika energi yang terkumpul akibat gesekan antara dua lempeng tektonik ini tiba-tiba dilepaskan. Lantaran area patahannya bisa sangat luas, gempa ini sering kali menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan bisa memicu tsunami yang dahsyat.
Satu di antara contoh gempa megathrust yang terkenal adalah gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, yang berdampak luas di wilayah Asia Tenggara dan menelan ratusan ribu korban jiwa.
Zona megathrust di dunia termasuk kawasan yang rawan gempa seperti Pantai Barat Amerika Selatan, Pantai Barat Amerika Utara, dan Indonesia di sepanjang garis subduksi Sumatra dan Jawa.
Advertisement
Tanda-Tanda Munculnya Gempa Megathrust
1. Aktivitas Seismik Kecil (Foreshocks)
Sebelum terjadinya gempa besar, terkadang muncul aktivitas seismik kecil atau gempa pendahuluan yang dikenal sebagai foreshocks. Namun, tidak semua gempa besar didahului oleh foreshocks, dan tidak semua foreshocks diikuti oleh gempa besar sehingga ini bukan tanda yang pasti.
2. Deformasi Permukaan Tanah
Perubahan pada permukaan tanah, seperti pergeseran atau pergerakan tanah yang tidak biasa, dapat menjadi tanda bahwa ada tekanan besar yang sedang terbentuk di bawah permukaan bumi.
Deformasi ini dapat diukur dengan alat-alat geodesi seperti GPS atau InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar).
3. Anomali pada Level Air Tanah
Sebelum gempa bumi, perubahan tekanan di dalam bumi dapat menyebabkan perubahan pada level air tanah. Penurunan atau peningkatan mendadak dalam level air sumur atau mata air dapat menjadi indikasi aktivitas tektonik yang sedang berlangsung.
4. Perubahan Medan Magnetik
Aktivitas tektonik dapat memengaruhi medan magnetik bumi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada anomali medan magnetik yang terdeteksi sebelum gempa bumi besar, termasuk gempa megathrust.
5. Tekanan Tektonik yang Terakumulasi
Satu di antara tanda paling signifikan dari potensi gempa megathrust adalah akumulasi tekanan tektonik di zona subduksi. Pemantauan terus-menerus terhadap pergerakan lempeng dan tekanan yang terakumulasi di zona ini dapat memberikan indikasi bahwa gempa besar mungkin akan terjadi.
6. Gempa Subduksi Terdahulu
Riwayat gempa di suatu daerah juga dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan gempa megathrust di masa depan. Jika suatu wilayah memiliki sejarah gempa subduksi besar, ada kemungkinan bahwa tekanan sedang terakumulasi kembali untuk gempa megathrust berikutnya.
7. Kepadatan Energi Seismik yang Tinggi
Ketika gempa kecil dan sedang sering terjadi di suatu wilayah, ini mungkin menunjukkan bahwa energi seismik sedang terakumulasi dan mungkin dilepaskan dalam bentuk gempa besar seperti megathrust.
8. Tanda-Tanda di Lautan
Lantaran gempa megathrust sering terjadi di bawah laut, ada beberapa tanda yang dapat diamati di lautan, seperti perubahan kecepatan arus laut, peningkatan suhu air laut, atau perubahan dalam perilaku hewan laut.
Dampak Gempa megathrust
Kerusakan Infrastruktur
Gempa megathrust dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya. Bangunan yang tidak dirancang untuk tahan gempa bisa runtuh, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka.
Tsunami
Satu di antara dampak paling serius dari gempa megathrust adalah kemampuannya untuk memicu tsunami besar. Tsunami yang dihasilkan bisa mencapai pantai dengan sangat cepat, membawa gelombang setinggi puluhan meter yang menghancurkan wilayah pesisir, merusak rumah, dan menyapu orang serta harta benda ke laut.
Korban Jiwa
Lantaran skala besar dari gempa dan tsunami yang ditimbulkannya, gempa megathrust sering kali menyebabkan banyak korban jiwa. Jumlah korban bisa mencapai ribuan hingga ratusan ribu, seperti yang terjadi pada tsunami Samudra Hindia 2004.
Gangguan Ekonomi
Gempa megathrust dapat menghancurkan infrastruktur penting seperti pelabuhan, pabrik, dan fasilitas lainnya yang mendukung ekonomi lokal dan nasional. Hal ini bisa menyebabkan gangguan besar pada aktivitas ekonomi, dengan dampak jangka panjang pada pertumbuhan ekonomi di wilayah yang terkena dampak.
Kerusakan Lingkungan
Selain kerusakan pada infrastruktur dan manusia, gempa megathrust dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Tsunami yang mengikuti gempa bisa membawa puing-puing dan bahan beracun ke laut, merusak ekosistem laut, hutan bakau, dan terumbu karang.
Displacement dan Pengungsi
Banyak orang yang kehilangan rumah akibat gempa megathrust dan tsunami sering kali harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kondisi ini bisa menyebabkan krisis pengungsi, di mana ribuan orang memerlukan bantuan darurat seperti makanan, air, dan tempat tinggal.
Trauma Psikologis:
Gempa megathrust dan tsunami yang dihasilkan dapat meninggalkan trauma mendalam bagi para korban yang selamat. Kehilangan anggota keluarga, rumah, dan seluruh komunitas dapat menyebabkan dampak psikologis jangka panjang, termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Pergeseran Tanah dan Lanskap:
Gempa megathrust dapat menyebabkan pergeseran tanah yang signifikan, mengubah lanskap dengan munculnya retakan besar di tanah, penurunan tanah (subsidence), dan bahkan perubahan ketinggian daratan di wilayah yang terkena dampak.
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement