Bola.com, Jakarta - Stereotip gender telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari struktur sosial masyarakat, membentuk ekspektasi dan persepsi tentang peran, kemampuan, dan karakteristik yang dianggap "sesuai" untuk laki-laki dan perempuan.
Fenomena ini mencakup serangkaian keyakinan dan prasangka yang sering kali tidak berdasar, tetapi tetap bertahan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga
Advertisement
Stereotip gender bukan hanya memengaruhi cara individu memandang diri mereka sendiri, tetapi juga bagaimana masyarakat memperlakukan mereka, dari lingkungan keluarga, pendidikan, hingga dunia kerja.
Akibatnya, stereotip ini dapat membatasi potensi dan pilihan hidup seseorang, menciptakan hambatan yang tidak terlihat, tetapi nyata dalam pencapaian kesetaraan dan keadilan gender.
Memahami arti dan dampak stereotip gender menjadi krusial dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Stereotip gender sering kali berakar pada konstruksi sosial yang telah lama ada, bukan pada perbedaan biologis yang nyata antara laki-laki dan perempuan. Itu dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, dari pilihan karier, pembagian tugas rumah tangga, hingga ekspresi emosional yang dianggap "pantas".
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa contoh stereotip gender, Kamis (15/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Stereotip Gender
Stereotip terhadap laki-laki:
- Laki-laki harus kuat secara fisik dan emosional.
- Laki-laki tidak boleh menangis atau menunjukkan kelemahan.
- Laki-laki harus menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga.
- Laki-laki lebih berbakat dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, Matematika).
- Laki-laki kurang peduli dengan penampilan mereka.
Stereotip terhadap perempuan:
- Perempuan lebih emosional dan sensitif.
- Perempuan lebih cocok untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pengasuhan atau pelayanan.
- Perempuan kurang berbakat dalam bidang matematika dan sains.
- Perempuan harus selalu menjaga penampilan mereka.
- Perempuan lebih cocok mengurus rumah tangga daripada berkarier.
Advertisement
Contoh Stereotip Gender
Stereotip dalam pekerjaan:
- Dokter sering diasumsikan laki-laki, sementara perawat perempuan/
- Pilot sering diasumsikan laki-laki, pramugari perempuan.
- Insinyur dan teknisi sering diasumsikan laki-laki.
- Guru TK dan pengasuh anak sering diasumsikan perempuan.
Stereotip dalam perilaku sosial:
- Laki-laki diharapkan untuk mengambil inisiatif dalam hubungan romantis.
- Perempuan diharapkan untuk lebih pasif dan "dijaga" dalam hubungan.
- Laki-laki yang suka memasak atau menjahit dianggap kurang maskulin.
- Perempuan yang menyukai olahraga "kasar" seperti tinju dianggap kurang feminin.
Stereotip dalam pengasuhan anak:
- Ibu dianggap sebagai pengasuh utama anak.
- Ayah dianggap kurang mampu dalam merawat anak kecil.
- Ibu yang berkarier dianggap kurang memperhatikan keluarga.
- Ayah yang memilih menjadi bapak rumah tangga dianggap aneh.
Yuk, baca artikel arti lainnya dengan mengikuti tautan ini.