9 Tanda Orang Overthinking yang Perlu untuk Dipahami Lebih Lanjut

1. Sulit Membuat Keputusan

Orang yang sering overthinking cenderung mengalami kesulitan dalam membuat keputusan, bahkan untuk hal-hal yang sederhana. Mereka terus-menerus mempertimbangkan berbagai kemungkinan, skenario, dan konsekuensi dari setiap pilihan yang ada sehingga proses pengambilan keputusan menjadi sangat lama dan melelahkan.

Kondisi ini membuat mereka merasa tidak pernah yakin akan pilihan yang diambil, dan sering kali berakhir dengan rasa penyesalan atau keraguan.

2. Berpikir Berlebihan tentang Kesalahan Masa Lalu

Satu di antara tanda overthinking adalah kecenderungan untuk terus-menerus memikirkan kesalahan atau kegagalan di masa lalu. Orang yang mengalami overthinking cenderung mengulang kembali momen-momen yang tidak menyenangkan dan merasa bersalah atau malu karenanya.

Pikiran ini dapat memengaruhi rasa percaya diri mereka dan membuat mereka takut untuk mencoba hal baru karena selalu dihantui oleh kemungkinan melakukan kesalahan yang sama.

3. Mengkhawatirkan Hal-Hal Kecil

Orang yang overthinking sering kali terlalu fokus pada hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Mereka cenderung memikirkan detail-detail yang tidak relevan atau membesar-besarkan masalah kecil hingga menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang sebenarnya.

Hal ini tidak hanya menghabiskan energi mental, tetapi juga mengganggu keseimbangan emosional dan membuat mereka merasa stres tanpa alasan yang jelas.

4. Merasa Terjebak dalam Pikiran Sendiri

Ketika seseorang overthinking, mereka sering merasa terjebak dalam pikiran mereka sendiri, seolah-olah tidak ada jalan keluar. Pikiran-pikiran tersebut terus berputar di kepala mereka, membuat mereka sulit fokus pada hal-hal lain atau menikmati momen saat ini.

Rasa terjebak ini dapat membuat mereka merasa cemas dan tidak berdaya, serta menghambat kemampuan untuk mengambil tindakan nyata yang diperlukan.

5. Menciptakan Skenario Negatif

Orang yang overthinking cenderung membayangkan skenario negatif yang mungkin tidak pernah terjadi. Mereka terus-menerus berpikir tentang "bagaimana jika" dan mengantisipasi hasil yang paling buruk dari setiap situasi.

Pikiran seperti ini tidak hanya menciptakan kecemasan yang tidak perlu, tetapi juga membuat mereka lebih sulit untuk bersikap optimis atau melihat sisi positif dari suatu peristiwa.

6. Mengalami Gangguan Tidur

Overthinking sering kali menyebabkan gangguan tidur karena pikiran tidak bisa berhenti bahkan saat tubuh membutuhkan istirahat.

Orang yang overthinking mungkin sulit tidur atau sering terbangun di tengah malam karena pikiran yang terus berputar. Kurangnya tidur yang cukup ini dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka, serta memperburuk gejala overthinking itu sendiri.

7. Selalu Mengkhawatirkan Penilaian Orang Lain

Satu di antara tanda overthinking adalah terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Mereka sering khawatir tentang bagaimana tindakan atau perkataan mereka akan dinilai oleh orang lain, dan berusaha keras untuk memenuhi ekspektasi yang mereka bayangkan.

Pikiran seperti ini dapat membuat mereka merasa cemas, tidak percaya diri, dan selalu berusaha untuk menyenangkan semua orang, yang pada akhirnya menyebabkan stres.

8. Sulit Fokus pada Tugas yang Sedang Dikerjakan

Ketika seseorang overthinking, pikiran mereka sering kali berpindah-pindah antara berbagai hal yang tidak berkaitan, sehingga sulit untuk fokus pada tugas yang sedang dikerjakan.

Pikiran yang terus-menerus terganggu ini dapat mengurangi produktivitas dan membuat mereka merasa tidak efektif dalam menyelesaikan pekerjaan. Mereka mungkin merasa lelah secara mental karena terus-menerus berusaha untuk fokus, tetapi selalu terganggu oleh pikiran-pikiran lain.

9. Menghindari Tindakan karena Takut Salah

Overthinking sering kali menyebabkan seseorang ragu untuk mengambil tindakan karena takut membuat kesalahan atau menghadapi kegagalan. Mereka mungkin terus berpikir tentang berbagai kemungkinan yang dapat terjadi dan merasa cemas tentang hasil akhirnya.

Akibatnya, mereka cenderung menghindari mengambil keputusan atau bertindak, dan lebih memilih untuk tetap dalam zona nyaman, meski hal itu menghalangi perkembangan diri atau pencapaian tujuan.

Yuk, baca artikel tanda-tanda lainnya dengan mengeklik tautan ini.