Sukses


7 Gejala Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai

Bola.com, Jakarta - Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan satu di antara penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Penyakit ini terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat oleh penumpukan plak di arteri koroner. Kondisi ini dapat memicu serangan jantung yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Mengenali gejala-gejala awal dari jantung koroner menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Gejala penyakit jantung koroner bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Beberapa gejala mungkin terlihat ringan, tetapi tetap tidak boleh diabaikan.

Sebagian orang mungkin merasakan ketidaknyamanan ringan di dada atau merasa cepat lelah, sementara yang lain mungkin mengalami nyeri dada yang hebat. Meskipun begitu, ada juga yang tidak merasakan gejala apa pun hingga akhirnya mengalami serangan jantung.

Berikut tujuh gejala jantung koronr yang perlu diwaspadai, Selasa (20/8/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gejala Jantung Koroner

1. Nyeri Dada (Angina)

Nyeri dada adalah gejala paling umum dari jantung koroner. Nyeri ini biasanya dirasakan di bagian tengah atau kiri dada dan dapat menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung.

Angina terjadi karena otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen akibat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.

Nyeri ini bisa berlangsung beberapa menit dan sering kali muncul setelah aktivitas fisik atau stres emosional.

2. Sesak Napas

Sesak napas sering kali menyertai nyeri dada, tetapi bisa juga terjadi tanpa disertai nyeri. Kondisi ini disebabkan oleh ketakmampuan jantung untuk memompa darah dengan efektif, yang mengakibatkan kurangnya suplai oksigen ke seluruh tubuh.

Sesak napas bisa terjadi saat beraktivitas atau bahkan ketika sedang beristirahat, terutama jika jantung tidak dapat mengimbangi kebutuhan oksigen tubuh.

3. Kelelahan yang Tidak Wajar

Kelelahan yang berlebihan dan tidak wajar, terutama setelah melakukan aktivitas ringan, bisa menjadi tanda jantung koroner.

Otot jantung yang melemah dan tidak efisien dalam memompa darah menyebabkan tubuh kekurangan energi. Akibatnya, penderita jantung koroner mungkin merasa cepat lelah, bahkan saat melakukan tugas-tugas sederhana sehari-hari.

3 dari 4 halaman

Gejala Jantung Koroner

4. Mual dan Muntah

Mual dan muntah bukanlah gejala umum yang langsung dihubungkan dengan jantung, tetapi bisa menjadi tanda awal jantung koroner, terutama pada wanita.

Penyumbatan di arteri koroner dapat mengganggu fungsi sistem pencernaan karena berkurangnya aliran darah ke organ-organ lain, termasuk perut. Ini bisa menyebabkan perasaan mual yang berkelanjutan, bahkan hingga muntah.

5. Berkeringat Dingin

Berkeringat dingin yang terjadi tiba-tiba tanpa sebab yang jelas bisa menjadi tanda peringatan dari jantung koroner. Ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, tubuh merespons dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang menyebabkan keringat dingin.

Gejala ini sering kali disertai dengan perasaan cemas atau ketakutan yang tidak wajar. 

4 dari 4 halaman

Gejala Jantung Koroner

6. Pusing dan Pingsan

Pusing yang datang tiba-tiba atau rasa ingin pingsan juga bisa menjadi tanda jantung koroner. Hal ini terjadi karena kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak akibat penyumbatan di arteri koroner.

Jika kondisi ini tidak segera diatasi, pingsan atau kehilangan kesadaran sementara bisa terjadi, yang dapat berujung pada kondisi yang lebih berbahaya.

7. Pembengkakan di Kaki atau Pergelangan Kaki

Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif.

Ketika jantung melemah, darah cenderung menumpuk di pembuluh darah, terutama di bagian bawah tubuh sehingga menyebabkan pembengkakan. Pembengkakan ini sering kali disertai dengan perasaan berat atau nyeri di kaki, yang bisa makin parah di akhir hari atau setelah berdiri lama.

 

Yuk, baca artikel bertemakan kesehatan lainnya dengan mengeklik tautan ini. 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer