Sukses


15 Penyebab Panic Attack Secara Terperinci

Bola.com, Jakarta - Panic attack, atau serangan panik, adalah episode intens kecemasan yang dapat muncul secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam hitungan menit.

Fenomena panic attack merupakan manifestasi kompleks dari interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Meski mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, para ahli kesehatan mental telah mengidentifikasi berbagai faktor yang berperan dalam memicu terjadinya serangan panik.

Dari perspektif neurobiologis, panic attack dikaitkan dengan ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, terutama serotonin, norepinefrin, dan gamma-aminobutyric acid (GABA).

Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan aktivasi berlebihan pada sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab atas respons fight or flight tubuh.

Selain itu, penelitian terkini menunjukkan bahwa disfungsi pada amigdala, bagian otak yang berperan dalam pemrosesan emosi dan respons terhadap ancaman dapat berkontribusi pada terjadinya serangan panik.

Faktor psikologis dan lingkungan juga memainkan peran penting dalam perkembangan panic attack. Pengalaman traumatis, stres kronis, atau perubahan hidup yang signifikan dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap serangan panik.

Selain itu, pola pikir dan keyakinan tertentu, seperti katastrofisasi (kecenderungan untuk membayangkan skenario terburuk) atau sensitivitas berlebihan terhadap sensasi tubuh, dapat memperparah gejala dan meningkatkan frekuensi serangan.

Pemahaman komprehensif tentang interaksi kompleks antara faktor-faktor ini penting dalam pengembangan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif untuk panic attack.

Berikut 15 penyebab panic attack secara terperinci, yang bisa dipahami, Rabu (21/8/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Penyebab Panic Attack

1. Ketidakseimbangan Neurotransmitter

Serotonin, norepinefrin, dan GABA yang tidak seimbang di otak dapat memicu serangan panik.

2. Disfungsi Amigdala

Aktivitas berlebihan pada amigdala, pusat pemrosesan emosi di otak, dapat menyebabkan respons berlebihan terhadap ancaman.

3. Faktor Genetik

Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan atau panic disorder meningkatkan risiko.

4. Trauma Psikologis

Pengalaman traumatis di masa lalu, seperti kekerasan atau kehilangan, dapat memicu panic attack.

5. Stres Kronis

Paparan stres jangka panjang dapat meningkatkan kerentanan terhadap serangan panik.

3 dari 4 halaman

Penyebab Panic Attack

6. Perubahan Hidup Signifikan

Peristiwa besar seperti pernikahan, kelahiran anak, atau kehilangan pekerjaan dapat memicu serangan.

7. Gangguan Kesehatan Fisik

Kondisi medis seperti hipertiroidisme, penyakit jantung, atau vertigo dapat menyebabkan gejala yang mirip panic attack.

8. Ketidakseimbangan Hormon

Fluktuasi hormon, terutama pada wanita selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, dapat memicu serangan.

9. Penggunaan atau Penghentian Zat

Konsumsi kafein berlebihan, alkohol, atau obat-obatan tertentu, serta penarikan diri dari zat-zat tersebut dapat memicu serangan.

10. Gangguan Pernapasan

Kondisi seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dapat memicu serangan panik.

4 dari 4 halaman

Penyebab Panic Attack

11. Sensitivitas Interoceptive

Kepekaan berlebihan terhadap sensasi tubuh normal dapat menyebabkan interpretasi yang salah dan memicu kecemasan.

12. Pola Pikir Maladaptif

Kecenderungan untuk melebih-lebihkan bahaya atau katastrofisasi dapat memperparah kecemasan.

13. Kurang Tidur

Gangguan pola tidur yang kronis dapat meningkatkan kerentanan terhadap serangan panik.

14. Faktor Lingkungan

Paparan terhadap situasi yang menimbulkan kecemasan, seperti keramaian atau ruang tertutup, dapat memicu serangan.

15. Gangguan Kecemasan Lain

Adanya gangguan kecemasan lain, seperti fobia sosial atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD), dapat meningkatkan risiko panic attack.

 

Dapatkan artikel penyebab berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer