Bola.com, Jakarta - Tekanan darah merupakan satu di antara indikator vital dalam kesehatan manusia yang sering menjadi perhatian dalam pemeriksaan medis rutin.
Secara sederhana, tekanan darah dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Baca Juga
Advertisement
Pengukuran tekanan darah biasanya dinyatakan dalam dua angka: sistolik dan diastolik. Angka sistolik menunjukkan tekanan saat jantung berkontraksi untuk memompa darah, sementara angka diastolik menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara detak.
Pemahaman tentang tekanan darah penting karena dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah seseorang.
Tekanan darah yang terlalu tinggi (hipertensi) atau terlalu rendah (hipotensi) dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.
Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, gaya hidup, pola makan, tingkat stres, dan genetik dapat memengaruhi tekanan darah seseorang.
Untuk lebih lengkapnya, ketahui pula macam-macam cara mengukur tekanan darah, berikut ini, Rabu (21/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara Mengukur Tekanan Darah
1. Metode Auskultasi (Stetoskop dan Sphygmomanometer)
- Menggunakan stetoskop dan manometer air raksa atau aneroid.
- Mendengarkan bunyi Korotkoff untuk menentukan tekanan sistolik dan diastolik.
- Dianggap sebagai standar emas dalam pengukuran tekanan darah.
2. Tensimeter Digital Otomatis
- Menggunakan sensor elektronik untuk mendeteksi getaran arteri.
- Mudah digunakan dan cocok untuk pengukuran di rumah.
- Menampilkan hasil digital, termasuk detak jantung.
3. Tensimeter Pergelangan Tangan
- Alat digital yang dipasang di pergelangan tangan.
- Praktis dan mudah dibawa, tetapi mungkin kurang akurat dibanding pengukuran di lengan atas.
4. Pengukuran Invasif (Intra-arterial)
- Menggunakan kateter yang dimasukkan langsung ke dalam arteri.
- Biasanya dilakukan di unit perawatan intensif untuk pemantauan terus-menerus.
- Memberikan hasil yang sangat akurat.
5. Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM)
- Menggunakan alat yang dipakai selama 24 jam.
- Mengukur tekanan darah secara otomatis dalam interval tertentu.
- Memberikan gambaran fluktuasi tekanan darah sepanjang hari.
Advertisement
Cara Mengukur Tekanan Darah
6. Home Blood Pressure Monitoring (HBPM)
- Pengukuran rutin di rumah menggunakan alat digital.
- Membantu memantau tekanan darah jangka panjang dan efektivitas pengobatan.
7. Finger Blood Pressure Monitor
- Alat yang dipasang di jari untuk mengukur tekanan darah.
- Kurang umum dan mungkin kurang akurat dibanding metode lain.
8. Pengukuran Tanpa Manset
- Teknologi baru yang menggunakan sensor optik atau tekanan.
- Masih dalam tahap pengembangan dan validasi.
9. Aplikasi Smartphone
- Beberapa aplikasi mengklaim dapat mengukur tekanan darah.
- Akurasi masih dipertanyakan dan tidak direkomendasikan untuk diagnosis medis.
10. Oscillometric Method
- Digunakan dalam banyak alat digital otomatis.
- Mendeteksi getaran di dinding arteri untuk menentukan tekanan darah.
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengikuti tautan ini.