Bola.com, Jakarta - Cerita rakyat Jawa Timur menyimpan kekayaan budaya yang tak ternilai, satu di antaranya adalah kisah "Jantur dan Menur".
Kisah Jantur dan Menur bukan sekadar hiburan bagi masyarakat, melainkan juga sarat dengan nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga
Advertisement
Cerita rakyat ini mengisahkan perjalanan dua tokoh yang menghadapi berbagai tantangan dalam hidup mereka, yang pada akhirnya mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan, cinta, dan pengorbanan.
Menurut budaya Jawa Timur, cerita rakyat Jantur dan Menur sering dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual yang mendalam, membentuk karakter serta kebijaksanaan hidup.
Cerita rakyat ini juga menggambarkan betapa eratnya hubungan manusia dengan alam dalam pandangan masyarakat Jawa Timur. Selain itu, kisah Jantur dan Menur menjadi cerminan dari sistem nilai sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Timur.
Berikut ini cerita rakyat Jawa Timur: Jantur dan Menur, yang sarat nilai moral, Rabu (21/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Rakyat Jawa Timur: Jantur dan Menur
Jantur dan Menur adalah saudara kembar dengan kepribadian yang sangat berbeda. Jantur, si kakak laki-laki, dikenal pemalas dan mudah marah, sering mengucapkan kata-kata buruk ketika emosi. Sebaliknya, Menur, adiknya, adalah gadis yang baik hati, tekun, dan sabar.
Meskipun sering diperlakukan buruk oleh Jantur, Menur selalu mengingatkan kakaknya untuk berperilaku baik. Namun, Jantur tidak pernah mendengarkan dan bahkan mengusir keluarganya dari rumah.
Setelah diusir, Menur dan orang tuanya meninggalkan rumah dengan kesedihan mendalam. Namun, mereka tidak menyerah pada keadaan. Dengan kerja keras dan ketekunan, mereka berhasil membangun kehidupan baru, termasuk rumah dan kekayaan yang lebih besar dari sebelumnya.
Sementara itu, Jantur yang tinggal sendiri di rumah orang tuanya merasa senang pada awalnya karena tidak ada yang mengatur hidupnya. Namun, kebiasaan buruknya membawa bencana ketika ia menghabiskan seluruh kekayaan orang tuanya untuk hal-hal yang tidak berguna.
Advertisement
Cerita Rakyat Jawa Timur: Jantur dan Menur
Ketika uang habis, Jantur menjual semua harta benda, termasuk rumah yang ia tinggali. Akibatnya, ia menjadi miskin dan menderita penyakit kulit yang parah.
Kesombongannya yang dahulu berubah menjadi penyesalan mendalam saat ia tidak punya tempat tinggal dan tubuhnya melemah karena penyakit. Jantur terus berjalan tanpa tujuan hingga akhirnya tiba di rumah baru keluarganya, dalam kondisi yang sangat menyedihkan.
Menur, yang sedang menyapu halaman, awalnya tidak mengenali Jantur yang tampak seperti pengemis. Namun, setelah memberinya makanan, Menur akhirnya menyadari bahwa pria kurus di depannya adalah kakaknya, Jantur.
Ia segera memanggil orang tuanya untuk melihat kondisi Jantur. Terkejut dan penuh penyesalan, Jantur meminta maaf kepada keluarganya atas semua kesalahannya di masa lalu.
Cerita Rakyat Jawa Timur: Jantur dan Menur
Keluarga mereka menyambut Jantur dengan hati yang terbuka dan mengampuninya. Jantur pun memohon agar Tuhan mengampuni dosanya, dan secara perlahan penyakitnya sembuh.
Seperti yang dijanjikannya, Jantur berubah menjadi pribadi yang lebih baik, hidup rukun bersama keluarganya, dan meninggalkan sifat buruk yang dulu menguasainya.
Kisah ini memberikan pelajaran penting tentang dampak dari perilaku buruk dan betapa pentingnya keluarga dalam memberikan dukungan dan kasih sayang.
Jantur akhirnya menyadari kesalahannya dan berusaha memperbaiki diri, menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan menebus kesalahan di masa lalu.
Dapatkan artikel contoh cerita rakyat berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement