Sukses


Gudeg, Kremes sampai Keripik Jadi Senjata Kontingen Indonesia di Paralimpiade 2024

Bola.com, Jakarta - Membawa makanan khas kesukaan ternyata jadi senjata para atlet Indonesia saat berjuang pada Paralimpiade 2024 Paris. 

Terkuak Fredy Setiawan dkk. membawa jajanan khas Nusantara, seperti kremes hingga keripik untuk menemani perjuangan di Paris.

Adaptasi menjadi tantangan besar 35 atlet Indonesia untuk meraih prestasi pada Paralimpiade 2024. Ada perbedaan besar antara situasi di Perancis dengan di Indonesia.

Kontingen Indonesia menyiasati adaptasi cuaca dan perbedaan waktu dengan berangkat lebih awal. Kontingen Indonesia sudah terbang menuju Paris mulai Selasa (20/8) pukul 17.40 WIB dalam tiga rombongan berbeda.

Sementara untuk adaptasi dengan makanan, atlet-atlet Indonesia tak kehilangan akal. Ada makanan khas Tanah Air yang sengaja mereka bawa menuju Paris.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Bocoran Isi Tas Atlet

Bocoran isi tas atlet Indonesia dibuka oleh Fredy Setiawan. Atlet para bulu tangkis yang akan bertarung di nomor tunggal putra SL 4 dan ganda campuran SL 3 - SU 5 ini punya bekal khusus menuju Paris.

"Bekal makanan khas Nusantara tentu ada, saya bawa gudeg dan kremes," kata Fredy Setiawan, Selasa (20/8).

Hal yang sama juga diungkapkan Dheva Anrimusthi. Atlet para bulu tangkis yang akan turun di nomor tunggal putra SU 5 ini membawa cemilan khusus untuk menemani makan nasi di Paris.

"Ada beberapa yang saya bawa, pastinya makanan yang saya suka, seperti keripik buat teman makan nasi," tutur Dheva Anrimusthi.

Sementara atlet para renang, Maulana Rifky Yafianda, membawa bekal lain. Ia sudah memasukkan abon ke dalam ranselnya untuk bekal menuju Perancis.

"Saya bawa abon agar nanti kalau makan di sana lebih kerasa, agar tidak hambar," ucap Maulana Rifky Yafianda.

Selain abon, Maulana Rifky juga punya bekal lain. Ia sangat senang karena orang tuanya yang berasal dari Magetan datang ke Bandara Adi Soemarmo untuk melepas keberangkatannya menuju Perancis.

"Tentunya itu menambah semangat dan kepercayaan diri. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini," ungkap Maulana Rifky.

 

3 dari 3 halaman

Lebih Cepat

Rombongan atlet serta ofisial kontingen Indonesia dijadwalkan tiba di Paris, Perancis pada Rabu (21/8) waktu setempat.

Total 26 atlet dari delapan cabang olahraga itu akan bergabung dengan sembilan atlet boccia dan panahan yang sudah berangkat ke Paris pada 5 Agustus 2024 lalu.

Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, berharap keputusan untuk memberangkatkan kontingen lebih cepat bisa berbuah manis. Indonesia memasang target satu medali emas, dua medali perak dan tiga medali perunggu.

Namun, kejutan diharapkan datang dari cabang olahraga yang tidak ditargetkan medali. Ken Swagumilang dari cabor panahan punya potensi untuk memunculkan kejutan ketika turun di nomor Open Mens Compound dan Mixed Team compound.

"Panahan dan boccia tidak ada target karena mereka masih baru di Paralimpiade, tetapi saya yakin mereka bisa bikin kejutan. Ken Swagumilang di beberapa event terakhir sering tarung di final melawan peringkat satu dunia," jelas Rima Ferdianto.

Pembukaan Paralimpiade 2024 baru akan berlangsung di Place de la Concorde, Paris, Perancis, pada 28 Agustus 2024 mendatang.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer