Bola.com, Jakarta Cerita rakyat "Asal-Usul Surabaya" merupakan satu di antara kisah yang terkenal di Jawa Timur, Indonesia.
Cerita rakyat ini tidak hanya menceritakan sejarah terbentuknya Kota Surabaya, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat setempat.
Baca Juga
Advertisement
Dengan latar belakang yang kaya akan sejarah dan tradisi, kisah ini menjadi bagian penting dari identitas budaya Surabaya.
Seperti banyak cerita rakyat lainnya, kisah ini diturunkan dari generasi ke generasi, mempertahankan relevansinya dalam konteks kehidupan modern sekaligus mengingatkan kita akan pentingnya menjaga warisan budaya.
Cerita rakyat ini menggambarkan pertarungan antara dua makhluk, Sura (ikan hiu) dan Baya (buaya), yang akhirnya menjadi simbol dari nama Surabaya.
Melalui cerita ini, masyarakat tidak hanya diajarkan tentang asal-usul kota, tetapi juga nilai-nilai seperti keberanian, keteguhan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan hidup.
Simbolisme ini masih hidup dalam budaya Surabaya, tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, seperti seni, sastra, dan tradisi lisan yang terus dipelihara.
Berikut ini cerita rakyat Jawa Timur: Asal-Usul Surabaya yang menarik untuk dibaca, Selasa (27/8/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Rakyat Jawa Timur: Asal-Usul Surabaya
Nama kota Surabaya berasal dari dua kata yang memiliki makna mendalam. Kata "sura" atau "suro" berarti "berani," sedangkan "baya" atau "boyo" berarti "bahaya." Kombinasi dua kata ini mencerminkan semangat kota tersebut.
Cerita rakyat yang populer tentang asal-usul nama Surabaya mengisahkan pertarungan epik antara dua makhluk kuat: seekor ikan hiu bernama Sura dan seekor buaya bernama Baya.
Pertarungan antara Sura dan Baya dimulai karena perebutan wilayah yang masing-masing ingin kuasai. Sura, sang hiu, dan Baya, sang buaya, merasa bahwa wilayah mereka sedang terancam sehingga konflik pun tak terelakkan.
Perkelahian tersebut berlangsung sangat sengit, dengan kedua hewan besar ini saling menerkam dan menerjang satu sama lain, tak ada yang mau mengalah.
Advertisement
Cerita Rakyat Jawa Timur: Asal-Usul Surabaya
Pada pertempuran itu, Sura, sang hiu, berhasil menggigit pangkal ekor Baya dengan sangat kuat, membuat sang buaya merasakan sakit yang luar biasa. Namun, Baya tidak tinggal diam.
Dia membalas dengan gigitan yang sama kuatnya pada ekor Sura, hampir memutuskan bagian tubuh penting tersebut. Kedua hewan ini terus bertarung tanpa henti, masing-masing berusaha untuk mengalahkan yang lain dalam duel hidup dan mati.
Pertarungan mereka berlangsung begitu lama hingga keduanya terluka parah. Darah dari luka-luka yang mereka derita memenuhi air di sekitar mereka, mengubahnya menjadi merah pekat.
Pada keadaan sekarat, baik Sura maupun Baya tidak ada yang mau menyerah, tetapi akhirnya luka mereka terlalu parah untuk diteruskan. Pertarungan mereka pun berakhir dengan kematian kedua hewan tersebut, menyisakan cerita rakyat yang abadi di benak masyarakat.
Cerita Rakyat Jawa Timur: Asal-Usul Surabaya
Cerita rakyat ini menjadi sangat berkesan di kalangan masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Cerita tentang pertarungan Sura dan Baya yang penuh keberanian dan kekerasan ini dianggap sebagai asal mula nama kota Surabaya.
Nama tersebut tidak hanya sekadar sebutan, tetapi juga mewakili semangat perjuangan yang berani menghadapi segala bentuk bahaya, sebuah filosofi yang tertanam kuat dalam budaya lokal.
Sebagai penghormatan terhadap cerita rakyat ini, simbol Sura dan Baya diabadikan dalam landmark kota Surabaya. Patung hiu dan buaya yang saling menerkam dapat dilihat di berbagai sudut kota, menjadi pengingat visual dari cerita yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Tidak hanya sebagai hiasan, patung ini juga menjadi lambang keberanian dan ketangguhan warga Surabaya dalam menjaga dan mempertahankan wilayah mereka dari ancaman apa pun.
Advertisement
Cerita Rakyat Jawa Timur: Asal-Usul Surabaya
Menariknya, simbol Sura dan Baya juga telah melampaui makna legendarisnya, menjadi representasi keberanian para pemuda Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dengan semangat "sura ing baya," yang berarti berani menghadapi bahaya, mereka terinspirasi untuk melawan segala bentuk ancaman, baik dari luar maupun dalam, demi menjaga tanah air mereka tetap aman dan merdeka.
Â
Dapatkan artikel contoh cerita rakyat berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.