Sukses


Contoh Cerita Rakyat Jawa Timur: Joko Dolog

Bola.com, Jakarta Joko Dolog bukan hanya sekadar tokoh dalam cerita rakyat, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan sejarah dan budaya Jawa Timur.

Patung Joko Dolog, yang terletak di Surabaya, diyakini sebagai representasi dari seorang raja besar yang pernah memerintah pada masa lalu.

Patung ini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, tetapi juga menjadi simbol perlawanan dan kebijaksanaan, yang hingga kini masih dihormati oleh masyarakat setempat.

Keberadaan patung ini menunjukkan bagaimana elemen budaya dan sejarah sering berpadu dalam cerita rakyat, menciptakan warisan yang bernilai bagi generasi penerus.

Selain nilai sejarah, kisah Joko Dolog juga mencerminkan kepercayaan masyarakat Jawa Timur terhadap kekuatan supranatural dan spiritualitas.

Banyak masyarakat yang meyakini bahwa patung Joko Dolog memiliki kekuatan mistis, yang mampu memberikan berkah atau bahkan perlindungan kepada siapa saja yang menghormatinya.

Pada konteks yang lebih luas, kisah Joko Dolog juga mengajarkan pentingnya kebijaksanaan dan keadilan dalam kepemimpinan.

Penasaran ingin mengetahui lebih dalam cerita rakyat Jawa Timur: Joko Dolog? Berikut ini cerita rakyat Jawa Timur: Joko Dolog yang sarat pesan moral, Selasa (3/9/2024).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Cerita Rakyat Jawa Timur: Joko Dolog

Pangeran Situbondo, putra Adipati Cakraningrat dari Madura, berlayar ke Kadipaten Surabaya dengan tujuan melamar Dewi Purbawati, putri Adipati Jayengrana.

Kendati Jayengrana tidak langsung memberi jawaban, Dewi Purbawati, yang sebenarnya tidak menyukai Pangeran Situbondo, dengan halus menolak lamaran itu dengan mengajukan syarat: Pangeran Situbondo harus membuka hutan di Kadipaten Surabaya.

Pangeran Situbondo dengan senang hati menerima syarat itu dan mulai membabat hutan. Namun, pada saat yang sama, Pangeran Jaka Taruna dari Kadipaten Kediri, yang sudah lama mencintai Dewi Purbawati, datang dan merasa cemas setelah mengetahui bahwa Situbondo telah melamarnya.

Dewi Purbawati memberi tahu Jaka Taruna tentang syarat yang dia ajukan kepada Situbondo, dan Jaka Taruna memutuskan untuk ikut serta dalam sayembara itu.

3 dari 4 halaman

Cerita Rakyat Jawa Timur: Joko Dolog

Kedua pangeran, Situbondo dan Jaka Taruna, bertemu di hutan dan terlibat dalam pertarungan sengit. Situbondo yang sakti berhasil mengalahkan Jaka Taruna dan meninggalkannya dalam keadaan tersangkut di atas pohon.

Jaka Taruna yang terjebak di pohon akhirnya diselamatkan oleh seorang pemuda bernama Jaka Jumput, yang dengan kesaktiannya berhasil menurunkannya.

Jaka Jumput, yang mendengar kisah Jaka Taruna, menawarkan bantuan untuk mengalahkan Pangeran Situbondo.

Keduanya kemudian bertarung, dan dalam pertempuran itu, Jaka Jumput berhasil mengalahkan Situbondo, yang kemudian menetap di tempat yang sekarang dikenal sebagai Situbondo.

4 dari 4 halaman

Cerita Rakyat Jawa Timur: Joko Dolog

Jaka Taruna, yang ingin memanfaatkan situasi ini, kembali ke Kadipaten Surabaya dan mengklaim bahwa dialah yang telah mengalahkan Situbondo dan membuka hutan.

Namun, Jaka Jumput tiba dan membantah klaim tersebut dengan menunjukkan bukti berupa keris pusaka milik Situbondo.

Adipati Jayengrana akhirnya memutuskan untuk mengadakan pertarungan antara Jaka Taruna dan Jaka Jumput untuk menentukan siapa yang berhak memperistri Dewi Purbawati. Pada alam pertarungan itu, Jaka Jumput berhasil mengalahkan Jaka Taruna.

Pangeran Jaka Taruna yang kalah dan mencoba menipu Adipati Jayengrana akhirnya dikutuk menjadi patung. Patung ini dikenal sebagai Joko Dolog, yang kini berada di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, sebagai peringatan untuk Prabu Kertanegara dari Singasari.

 

Dapatkan artikel contoh cerita rakyat berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer