Bola.com, Solo - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), Taufik Hidayat, memastikan komitmennya untuk memerhatikan seluruh cabang olahraga. Legenda bulutangkis Indonesia itu siap belajar dari siapa saja untuk memajukan olahraga Indonesia.
Komitmen Taufik Hidayat itu disampaikan ketika meninjau pelaksanaan Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Zona II dan III di Kota Solo. Saat menyaksikan atlet-atlet muda bertanding, ingatannya saat masih muda kembali muncul.
Baca Juga
Advertisement
Peraih medali emas Olimpiade 2004 itu juga pernah merasakan pengalaman bertanding di ajang seperti ini saat masih berstatus pelajar. Ia merasa senang karena ajang untuk pelajar tersebut masih tetap bertahan sampai saat ini.
“Saya dulu juga seperti ini. Saya melihat anak-anak muda yang bertanding ini sama seperti saya dahulu. Dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, sampai sekarang event ini masih terus berjalan,” kata Taufik Hidayat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengalaman Jadi Wamenpora
Lelaki yang pernah membantu tim Indonesia meraih Piala Thomas edisi 2000 dan 2002 itu membagikan pengalaman barunya, setelah ditunjuk menjadi Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora).
Menurut Taufik Hidayat, ada banyak hal yang telah dipelajarinya di jabatan tersebut. Kini, wawasannya terhadap seluruh cabang olahraga semakin terbuka. Dia berkomitmen untuk memperhatikan semua cabor, tak hanya bulu tangkis yang sudah membesarkan namanya.
“Sesuatu yang beda. Hanya saja memang dulu saya bermain bulutangkis saja. Sekarang memang harus paham semuanya. Saya juga harus tahu, paham, dan meminta masukan dari orang,” kata Taufik
“Itu juga jadi keharusan dan kewajiban saya untuk mengelola semua cabang olahraga dan memerhatikan seluruh olahraga. Event rutin ini jadi ajang untuk mencari bibit-bibit di daerah,” tambahnya.
Advertisement
Pentingnya Ajang Usia Muda
Ajang seperti Pra-Popnas ini, kata Taufik, sangat penting untuk membantu atlet-atlet muda dari berbagai daerah untuk mendapatkan jam terbang. Sebab, di usia-usia seperti ini, mereka membutuhkan kejuaraan untuk meningkatkan pengalaman.
“Apalagi, tidak semua cabang olahraga memiliki jumlah pertandingan yang banyak. Dengan adanya Pra Popnas dan Popnas, ini bisa menjadi wadah. Jadi mereka tidak hanya latihan melulu, tetapi juga bertanding untuk mengukur kekuatan,” ujarnya.
“Acara ini sangat bagus untuk menghasilkan bibit-bibit unggul yang nantinya bisa dibina menjadi atlet senior berprestasi. Potensi kita sangat besar. Terutama di cabang olahraga seperti pencak silat. Atlet tidak lahir secara instan. Mereka harus benar-benar dipupuk melalui ajang seperti ini.”
Komitmen Pemerintah
Lelaki berusia 43 tahun itu memastikan komitmen pemerintah untuk mendukung program pembinaan usia dini. Harapannya, regenerasi atlet-atlet bisa terus berjalan untuk menyumbang pejuang-pejuang prestasi di dunia olahraga.
“Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendukung pembinaan olahraga di daerah agar talenta-talenta muda dapat terus bermunculan dan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia,” ujarnya.
“Venue-nya cukup bagus dan sportivitas wasit terjaga. Semua peserta terlihat sangat senang dan nyaman. Ini menjadi bukti bahwa ajang ini dirancang dengan baik,” tambah lelaki kelahiran Bandung tersebut.
Advertisement