Sukses


PBSI Merespons Kabar Herry IP, Aryono Miranat, hingga Irwansyah Tak Lagi Menjadi Pelatih Pelatnas untuk 2025

Bola.com, Jakarta - PBSI merespons kabar yang beredar bahwa Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, dan Irwansyah tidak akan lagi menjadi pelatih Pelatnas untuk 2025.

Kepala Bidang Humas dan Sosial Media PBSI, Yuni Kartika, tidak membantah maupun membenarkan perihal masa depan Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, dan Irwansyah di PBSI.

Namun, Yuni Kartika hanya menjawab normatif.

"Mohon ditunggu saja pengumumannnya ya," ujar wanita berusia 51 tahun itu kepada Bola.com, Kamis (19/12/2024).

Ketika ditanya kapan pengumumannya akan dilakukan oleh PBSI, Yuni Kartika belum bisa memberikan jadwal pasti.

"Kami update segera ya," tutur mantan pebulu tangkis tunggal putri ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Satu per Satu Umumkan Keluar

Sehari belakangan, satu per satu pelatih PBSI, dari Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, sampai Irwansyah menyatakan keluar dari Pelatnas karena sejumlah penyebab.

Alasannya mulai kontrak habis, berkarier di luar negeri, hingga kembali ke klub bulutangkis.

Herry Iman Pierngadi adalah pelatih ganda campuran, Aryono Miranat mendidik ganda putra, dan Irwansyah menangani tunggal putra.

3 dari 3 halaman

Rekrutmen Terbuka

Pada awal Desember 2024, PBSI memutuskan menggelar seleksi pelatih terbuka untuk pelatih dalam dan luar negeri sebagai pelatih Pelatnas pada 2025.

"Kami ingin semuanya diawali dengan baik. Kebetulan kontrak para pelatih yang sekarang akan selesai pada akhir Desember 2024. Sementara pada 7 Januari 2025 Malaysia Open 2025 sudah mulai," ungkap Ricky Soebagdja, Sekjen PBSI.

"Karena itu, kami melaksanakan seleksi terbuka yang melibatkan konsultan manajemen independen. Nantinya, target kinerja berserta hak dan kewajiban masing-masing pihak akan dituangkan di dalam kontrak profesional."

"Kami mulai halaman baru dengan kertas yang bersih. Semua kandidat pelatih diperlakukan sama dan harus mengikuti proses seleksi yang sama. Ini bagian dari upaya kita meningkatkan transparansi dan profesionalisme," imbuh Ricky Soebagdja.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer