Sukses


Kata-kata Mulyo Handoyo Setelah Resmi Didapuk Jadi Pelatih Tunggal Putra Pelatnas PBSI

Bola.com, Jakarta - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) resmi menunjuk Mulyo Handoyo sebagai pelatih kepala sektor tunggal putra di pelatnas Cipayung. Keputusan ini menandai kembalinya sosok pelatih legendaris yang pernah mengantarkan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade 2004. Langkah ini dilakukan di tengah upaya PBSI untuk meningkatkan kembali daya saing tunggal putra Indonesia di kancah dunia.  

Mulyo Handoyo, yang dikenal dengan pendekatan pelatihannya yang disiplin dan strategis, kini mengemban tugas berat. Dalam wawancara eksklusif, ia mengungkapkan bahwa salah satu fokus utamanya adalah percepatan akselerasi pemain muda agar mampu bersaing lebih cepat di tingkat internasional.

"Pemain muda punya potensi besar, tapi butuh proses yang dipercepat. Jangan sampai potensi itu hilang ditelan waktu,” tegas Mulyo.  

Sektor tunggal putra memang tengah menjadi perhatian utama PBSI. Prestasi Indonesia di kategori ini dianggap tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Jepang, China, dan Denmark, yang konsisten mencetak juara baru. Mulyo secara spesifik menyebut Alwi Farhan, juara Kejuaraan Dunia Junior 2023, sebagai contoh pemain muda yang memerlukan perhatian khusus untuk mengoptimalkan pertumbuhannya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Optimisme PBSI

PBSI sendiri telah merombak total jajaran pelatih pelatnas untuk periode 2024–2025. Selain Mulyo di tunggal putra, sejumlah nama besar juga menghiasi susunan pelatih di sektor lainnya. Sektor ganda putra, misalnya, akan ditangani oleh , sedangkan ganda campuran dan putri juga mendapat tambahan tenaga pelatih baru. Keputusan ini menunjukkan komitmen PBSI dalam mempersiapkan skuad yang lebih kompetitif untuk tahun mendatang.  

Kembalinya Mulyo disambut optimisme, baik oleh PBSI maupun penggemar bulutangkis Tanah Air. Pengalamannya melatih pemain kelas dunia seperti Taufik Hidayat dan beberapa pemain top di India menjadi modal besar dalam menghadapi tantangan di tunggal putra.

“Program kami sudah jelas dengan parameter yang terukur untuk meningkatkan kualitas pemain. Ini akan menjadi fokus utama saya,” ujar Mulyo.

 

3 dari 4 halaman

Kemungkinan Perubahan Pemain Utama

Meski demikian, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Salah satu sorotan adalah kurangnya regenerasi yang konsisten di tunggal putra. Mulyo menegaskan bahwa komunikasi dua arah dengan pemain akan menjadi kunci keberhasilannya. Ia juga membuka kemungkinan memasukkan pemain muda berusia 16–17 tahun ke dalam skuad utama, asalkan memenuhi syarat yang telah ditetapkan.  

"Itu bisa terjadi (perubahan), tapi tetap dengan persyaratan yang sudah ditentukan. Jika memang memenuhi syarat pasti akan kami naikan ke pemain utama yang akan dipilih."

PBSI berharap pembenahan ini tidak hanya meningkatkan kualitas individu pemain, tetapi juga memperkuat mentalitas bertanding mereka di kompetisi internasional. Dengan turnamen besar seperti Olimpiade 2028 dan berbagai kejuaraan dunia lainnya di depan mata, langkah strategis ini dianggap sebagai investasi jangka panjang.

 

4 dari 4 halaman

Pentingnya Berkomunikasi Dengan Pemain

Salah satu perubahan mencolok yang akan diterapkan Mulyo adalah pendekatan langsung kepada pemain. Ia menyatakan tidak akan terlalu banyak berkonsultasi dengan pelatih sebelumnya, melainkan lebih fokus membangun kepercayaan antara pelatih dan atlet. 

“Saya akan lebih banyak berkomunikasi langsung dengan pemain. Itu yang saya prioritaskan,” tambahnya.  

Dengan target utama memperbaiki peringkat dunia para pemain Indonesia, Mulyo berencana mengintegrasikan strategi yang sudah terbukti efektif. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan dampak instan sekaligus membangun fondasi kuat untuk jangka panjang.  

Penunjukan Mulyo Handoyo diharapkan menjadi momentum kebangkitan tunggal putra Indonesia. Dukungan penuh PBSI, dedikasi pemain, dan pengalaman sang pelatih menjadi kombinasi yang diandalkan untuk mengembalikan dominasi Indonesia di panggung bulutangkis dunia. Waktu akan menjadi saksi apakah reformasi besar ini mampu memenuhi ekspektasi publik.

Penulis: Lutfi Galih Pawening

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer