Sukses


3 Pertandingan George Foreman yang Mengubah Sejarah Tinju Dunia

George Foreman, legenda tinju, mencetak sejarah melalui tiga pertandingan ikonik yang mengubah pandangan dunia terhadap olahraga ini.

Bola.com, Jakarta - George Foreman, seorang petinju legendaris, telah meninggalkan jejak yang mendalam di dunia tinju. Dari kemenangan yang mengesankan hingga momen-momen dramatis, Foreman menjadi sorotan publik. 

Tiga pertandingannya yang paling terkenal adalah melawan Joe Frazier, Muhammad Ali, dan Michael Moorer. Setiap pertarungan ini tidak hanya menunjukkan kehebatannya di ring, tetapi juga menjadi bagian penting dari sejarah tinju.

Pertandingan pertama yang mengukuhkan namanya adalah melawan Joe Frazier pada tahun 1973. Dalam pertarungan ini, Foreman berhasil meraih kemenangan KO di ronde kedua. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Nama Foreman Meroket

Kemenangan ini mengangkat namanya ke puncak daftar petinju kelas berat terbaik dunia dan menjadikannya juara dunia kelas berat. Momen legendaris ketika komentator berteriak, 'Down goes Frazier! Down goes Frazier!' menjadi satu yang paling diingat dalam sejarah tinju.

Pertandingan kedua yang tak kalah bersejarah adalah 'Rumble in the Jungle' melawan Muhammad Ali pada tahun 1974. Meskipun Foreman kalah dalam pertandingan ini, duel tersebut menjadi satu yang paling berkesan dalam sejarah. 

Di Zaire, Foreman yang lebih muda dan diunggulkan menghadapi Ali yang lebih berpengalaman. Strategi 'rope-a-dope' Ali yang membuat Foreman kelelahan sebelum akhirnya dikalahkan menjadikan pertarungan ini sangat bersejarah.

Pertandingan ketiga yang menandai comeback spektakuler Foreman adalah melawan Michael Moorer di tahun 1994. Pada usia 45 tahun, Foreman berhasil merebut kembali gelar juara dunia, menjadikannya juara dunia kelas berat tertua dalam sejarah tinju. 

Meskipun terjatuh di ronde ke-8, ia bangkit dan menjatuhkan Moorer di ronde ke-10 dengan pukulan keras. Kemenangan ini menunjukkan kekuatan dan ketahanan luar biasa Foreman, membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang bagi seorang petinju yang berdedikasi.

3 dari 6 halaman

Pertandingan Ikonik Pertama: Foreman Vs Frazier

Pertandingan antara George Foreman dan Joe Frazier pada tahun 1973 menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam dunia tinju. Foreman yang dikenal dengan gaya bertinju agresif dan kekuatan pukulan yang dahsyat, berhasil mengalahkan Frazier dengan mudah. Hasil KO di ronde kedua ini tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai juara dunia, tetapi juga menjadikannya pahlawan di mata banyak penggemar tinju.

Foreman menunjukkan dominasi yang luar biasa di ring, dan momen ketika komentator berteriak 'Down goes Frazier!' menjadi salah satu frasa paling terkenal dalam sejarah tinju. Pertandingan ini tidak hanya menjadi kemenangan bagi Foreman, tetapi juga menandai awal dari karier yang gemilang dan penuh tantangan.

4 dari 6 halaman

Rumble in the Jungle: Pertarungan Melawan Muhammad Ali

Pertandingan 'Rumble in the Jungle' pada tahun 1974 melawan Muhammad Ali menjadi salah satu pertarungan paling terkenal dan dipublikasikan dalam sejarah tinju. Foreman yang lebih muda dan diunggulkan berhadapan dengan Ali yang lebih berpengalaman, menciptakan ketegangan yang luar biasa. Meskipun Foreman memiliki kekuatan dan kecepatan, Ali menggunakan strategi 'rope-a-dope' untuk mengalahkannya.

Foreman terlihat kelelahan akibat strategi tersebut dan akhirnya terpaksa menyerah. Kemenangan Ali dalam pertandingan ini menjadi salah satu momen paling legendaris dalam sejarah tinju, mengubah pandangan dunia terhadap kedua petinju. Meskipun kalah, Foreman tetap dihormati sebagai salah satu petinju terbaik.

5 dari 6 halaman

Comeback Spektakuler: Foreman Vs Moorer

Pertandingan melawan Michael Moorer pada tahun 1994 menandai comeback spektakuler George Foreman. Di usia 45 tahun, Foreman berhasil merebut kembali gelar juara dunia kelas berat, menjadikannya juara tertua dalam sejarah. Pertandingan ini menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang bagi seorang petinju yang berdedikasi.

Meskipun terjatuh di ronde ke-8, Foreman tidak menyerah. Ia bangkit dan berhasil menjatuhkan Moorer di ronde ke-10 dengan pukulan keras. Kemenangan ini menjadi simbol ketahanan dan semangat juang Foreman, menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

6 dari 6 halaman

Warisan Luar Biasa

Ketiga pertandingan ini menandai momen penting dalam karier George Foreman, menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan comeback yang luar biasa dari seorang legenda tinju. Mereka menjadi contoh pertandingan tinju yang sangat berpengaruh dan diingat oleh banyak orang hingga saat ini. Dedikasi dan kepeduliannya terhadap sesama membuatnya semakin dihormati dan dicintai banyak orang.

George Foreman meninggalkan warisan yang kaya dan menginspirasi. Ia bukan hanya seorang juara tinju kelas berat, tetapi juga seorang tokoh publik yang menginspirasi banyak orang. Kisah hidupnya yang penuh tantangan dan keberhasilan menjadi contoh nyata bahwa dengan kerja keras, tekad, dan ketabahan, seseorang dapat mengatasi segala rintangan dan mencapai impiannya.

Kepergiannya pada tanggal 21 Maret 2025, meninggalkan duka mendalam bagi dunia olahraga. Foreman mengajarkan kita arti dari ketekunan dan pantang menyerah, serta menjadi simbol harapan bagi banyak orang.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer