Bola.com, Jakarta - Berita duka menyelimuti dunia tinju internasional. George Foreman, juara dunia kelas berat dua kali dan peraih medali emas Olimpiade 1968, meninggal dunia pada 21 Maret 2025 di usia 76 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, penggemar, dan seluruh dunia olahraga. Namun, warisan besarnya sebagai salah satu petinju kelas berat terbaik sepanjang masa akan tetap dikenang. Kisah hidupnya, dari masa kecil yang sulit hingga puncak karier yang gemilang, menginspirasi banyak orang.
Foreman bukan hanya dikenal karena kekuatan pukulannya yang dahsyat dan rekor 76 kemenangan (68 KO), tetapi juga karena kemampuannya merebut gelar juara dunia kelas berat di usia 45 tahun, sebuah rekor yang hingga kini belum terpecahkan. Ia juga dikenal karena pertarungannya melawan Joe Frazier, Muhammad Ali dalam laga legendaris 'Rumble in the Jungle', dan Michael Moorer. Setelah pensiun, Foreman sukses besar sebagai pebisnis dengan produk George Foreman Grill.
Advertisement
Selain Foreman, Mike Tyson juga menjadi ikon tinju kelas berat. Dikenal sebagai 'Iron Mike' dan 'Si Leher Beton' di Indonesia, Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda dalam sejarah. Meskipun kariernya diwarnai berbagai kasus kriminal, namanya tetap abadi dalam sejarah tinju. Kekuatan dan reputasinya yang buruk membuatnya menjadi legenda tersendiri, meskipun pada November 2024 ia kalah angka dalam duel ekshibisi melawan Jake Paul.
Keberhasilan Foreman dan Tyson tak lepas dari jejak para legenda tinju kelas berat lainnya. Nama-nama seperti Muhammad Ali, Joe Louis, Joe Frazier, Jack Johnson, Rocky Marciano, Larry Holmes, dan Evander Holyfield turut membentuk lanskap tinju dunia. Mereka semua memiliki gaya bertarung, prestasi, dan dampak budaya yang berbeda-beda, namun sama-sama memberikan kontribusi besar bagi perkembangan olahraga tinju.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Legenda Tinju Kelas Berat yang Mengguncang Dunia
Berikut adalah 10 petinju kelas berat yang telah mengukir sejarah dan meninggalkan warisan abadi dalam dunia tinju:
- George Foreman: Juara dunia kelas berat dua kali dengan selisih 21 tahun, peraih medali emas Olimpiade 1968, dan dikenal dengan kekuatan pukulannya yang dahsyat.
- Mike Tyson: Juara dunia kelas berat termuda dalam sejarah, dikenal dengan julukan 'Iron Mike' dan kekuatannya yang luar biasa.
- Muhammad Ali: Salah satu petinju terbesar sepanjang masa, dikenal dengan gaya bertarungnya yang unik dan kepribadiannya yang karismatik.
- Joe Louis: Juara dunia kelas berat selama 12 tahun, dianggap sebagai pahlawan Amerika.
- Joe Frazier: Rival utama Muhammad Ali, dikenal dengan gaya bertarungnya yang agresif.
- Jack Johnson: Petinju kulit hitam pertama yang menjadi juara dunia kelas berat.
- Rocky Marciano: Satu-satunya juara dunia kelas berat yang pensiun tanpa pernah kalah.
- Larry Holmes: Juara dunia kelas berat selama 8 tahun, pernah mengalahkan Muhammad Ali.
- Evander Holyfield: Juara dunia kelas berat empat kali, terkenal karena pertarungannya melawan Mike Tyson.
- Max Schmeling: Petinju Jerman yang dikalahkan Joe Louis di masa Perang Dunia II.
Advertisement
3 Pertandingan George Foreman yang Mengubah Sejarah Tinju
Tiga pertarungan George Foreman yang paling berkesan adalah:
- George Foreman vs. Joe Frazier (1973): Foreman menang KO ronde kedua, merebut gelar juara dunia kelas berat.
- George Foreman vs. Muhammad Ali ('Rumble in the Jungle', 1974): Kekalahan Foreman yang mengejutkan, namun tetap menjadi laga legendaris.
- George Foreman vs. Michael Moorer (1994): Foreman merebut gelar juara dunia kelas berat di usia 45 tahun, memecahkan rekor sebagai juara tertua.
Warisan George Foreman
George Foreman meninggalkan warisan yang luar biasa, bukan hanya sebagai petinju ulung, tetapi juga sebagai inspirasi bagi banyak orang. Kisah hidupnya membuktikan bahwa masa lalu yang sulit tidak menentukan masa depan. Ia adalah simbol transformasi, dari petinju yang agresif menjadi seorang pendeta yang taat dan pebisnis yang sukses.
Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, namun semangat juangnya akan selalu dikenang. Nama George Foreman akan selalu terukir dalam sejarah tinju dunia.
Advertisement