Bola.com, Phnom Penh - Publik sepak bola Tanah Air belum lupa dengan aksi sensasional Timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl yang lolos ke final Piala AFF 2016. Luis Milla yang kini jadi pelatih Tim Merah-Putih diharapkan bisa meneruskan tren positif timnas.
Berbekal reputasi mentereng membawa Timnas Spanyol juara Piala Eropa U-21 edisi 2011, Luis Milla digadang-gadang PSSI bakal menghadirkan prestasi. Tugas utama perdana mantan bintang Barcelona dan Real Madrid itu memimpin Timnas Indonesia U-22 di pentas SEA Games 2017 yang dihelat di Malaysia pada medio Agustus mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Guna mematangkan mental bertanding penggawa Garuda Muda, Milla dan PSSI bereksperimen menyulap Timnas Indonesia U-22 menjadi Timnas Indonesia Senior.
Hampir tiga bulan menggelar pelatnas, penampilan Timnas Indonesia U-22 terlihat belum stabil. Saat menjalani uji coba internasional perdana sebagai timnas senior, Gian Zola dkk. digasak semifinalis Piala AFF 2016, Myanmar dengan skor telak 3-1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Konsekuensinya peringkat FIFA Indonesia pun merosot. Eksperimen serupa kembali dilakukan di duel uji coba lanjutan kontra Kamboja, Kamis (8/6/2017) di Phnom Penh Olympic Stadium.
Namun, sedikit berbeda kali ini Milla menyertakan lima pemain senior mendampingi para pemain muda. Pelatih asal Negeri Matador ini agaknya tidak ingin kehilangan muka dengan terus mencetak rekor negatif di Timnas Indonesia.
Kamboja sendiri sejatinya lawan enteng, mereka bukan negara elite di persaingan sepak bola Asia Tenggara. Negara penganut paham sosialis ini tak pernah meraih hasil positif saat bersua Indonesia.
Di lima laga pertemuan terakhir, Kamboja sempat kalah dengan skor telak 0-7 (21/8/2008) dan 0-6 (22/4/2001). Berbekal hasil-hasil positif tersebut semestinya Tim Garuda dengan mudah mengatasi perlawanan kubu lawan, yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah.
Walau fakta di atas kertas itu, tak jadi jaminan. Kamboja bakal menurunkan skuat terbaik di level senior. Para pemain belia Timnas Indonesia kudu kerja ekstra keras untuk bisa mendulang poin absolut.
Sadar duel uji coba ini tak mudah, Luis Milla memilih merendah. "Kamboja merupakan tim yang bagus, apalagi berlaga di depan publik sendiri, mereka mampu menguasai pertandingan, menekan, dan pelatih mereka selalu mencoba menerapkan permainan menyerang. Dalam beberapa pertandingan terakhir, mereka juga mampu mencetak gol."
Namun, ia menyakini Timnas Indonesia tetap bisa meraih hasil positif. "Tapi, kami juga punya tim yang bagus yang tengah berkembang. Kita akan lihat seperti apa tim kita saat melawan Kamboja nanti. Yang saya ingin para pemain bisa melakukan dan melihat serangan dibangun dari arah mana saja, dan terjadi koneksi yang baik antara pemain satu dengan pemain lain," kata Milla.
Sang mentor menyebut duel ini menjadi kesempatan yang bagus baginya melihat kualitas pemain sesungguhnya, menghadapi tekanan laga tandang. "Tim dalam kondisi oke serta siap tempur menghadapi Kamboja besok. Sekali lagi kami membawa pemain muda yang akan disiapkan untuk SEA Games plus lima pemain senior. Kami telah menjalani dua kali latihan di Kamboja dan semua berjalan dengan baik. Selain itu ini momen bagi saya melihat kemampuan tim bertanding di luar Indonesia," ujar Luis Milla.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Liga Jepang dan Thailand
Di sisi lain Timnas Kamboja getol memburu kemenangan pertama di bawah era pelatih baru, Leonardo Vitorino. Timnas Indonesia
akan menjadi sasaran pelampiasan penasaran, setelah dua kali bertanding di bawah arahan pelatih asal Brasil itu, namun selalu gagal menang.
Sejak ditangani Leonardo Vitorino tiga bulan lalu, Timnas Kamboja belum pernah menang sekali pun. The Koupreys kalah 2-3 dari India di partai persahabatan serta takluk 0-7 dari Yordania di kualifikasi Piala Asia 2019.
"Kami sadar kami harus memperbaiki diri dan kami tahu butuh waktu. Kami juga paham harus melakukan yang terbaik pada uji coba nanti," kata Leonardo Vitorino seperti dikutip dari Khmer Times, Senin (5/6/2017).
Demi mengejar kemenangan pertama, yang bakal jadi modal sebelum menjalani laga kedua kualifikasi Piala Asia 2019 melawan Afghanistan, Vitorino memanggil pemain-pemain terbaik Kamboja.
Meski sempat mendapat kritikan karena keputusannya lebih banyak memanggil pemain muda, Vitorino bergeming. Ia berkukuh dengan keputusannya. Alhasil, partai kontra Indonesia bak perjudian buat suksesor Lee Taeh-hoon itu.
Vitorino menegaskan ia tidak sembarang memanggil pemain muda melainkan hanya yang memiliki kapasitas dan kualitas. Ia juga lebih senang bila skuatnya dianggap sebagai perpaduan antara pemain muda dan pemain berpengalaman.
Faktanya, pelatih 43 tahun itu memanggil dua pemain yang saat ini berkiprah di luar Kamboja, yakni Chan Vathanaka dan Thierry Chantha Bin.
Keduanya sudah menyusul bergabung dalam latihan bersama The Koupreys. Chan Vathanaka seperti diketahui tercatat sebagai bagian klub peserta Liga 3 Jepang, Fujieda MYFC, sedangkan Thierry Chantha Bin bermain bersama klub peserta kompetisi kasta kedua Liga Thailand, Krabi FC.
Advertisement