Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia menjamu Puerto Rico di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (13/6/2017). Skor pertandingan berkesudahan 0-0. Berbeda dengan duel sebelumnya, permainan anak-asuh Luis Milla terlihat lebih menggigit.
Tim Merah-Putih memenangi duel uji coba sebelumnya versus Kamboja dengan skor 2-0. Namun, permainan Irfan Bachdim dkk. terasa kurang menggigit. Sepanjang laga timnas berada dalam tekanan lawan.
Advertisement
Baca Juga
Di pertandingan melawan Puerto Rico situasi itu tidak terjadi. Timnas Indonesia mampu mengimbangi permainan Jorge Rivera cs. Tim tamu asal Kepulauan Karibia tersebut saat ini menduduki posisi 133 ranking FIFA. Sementara itu, Indonesia ada di posisi 175.
Timnas Indonesia mendapat banyak pengalaman berharga saat menghadapi tim asuhan Carlos Garcia Cantarero, yang permainannya lebih bergigi dibanding Kamboja.
Mentalitas para pemain muda yang mendominasi Tim Garuda terasah menghadapi pertandingan sarat tekanan. Saat tampil di ajang SEA Games 2017 mereka bakal menjalani persaingan panas sesama negara Asia Tenggara yang tidak mudah.
Berdasarkan analisis Bola.com, ada beberapa perubahan strategi yang dilakukan LuisMilla saat Timnas Indonesia bersua Puerto Rico. Apa-apa saja?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tukar Posisi Winger
1. Tukar Posisi Winger
Kejutan dibuat Luis Milla saat Timnas Indonesia berduel dengan Puerto Rico. Ia memainkan Saddil Ramdani sebagai penyerang sayap kanan. Posisi ini tadinya ditempati winger Persib Bandung, Febri Haryadi, yang selama ini jadi pelanggan posisi inti di Timnas Indonesia U-22.
Pos trio penyerang dalam skema 4-3-3 Tim Merah-Putih dihuni Irfan Bachdim, Marinus Manewar, dan Saddil Ramdani.
Keputusan pelatih asal Spanyol tersebut diambil agaknya berdasarkan analisis pertandingan uji coba sebelumnya melawan Kamboja.
Sisi kanan pertahanan timnas kerap jadi incaran kubu lawan. Gavin Kwan, yang menempati pos bek sayap kanan kerapkali kerepotan saat dirinya harus bolak-balik membantu serangan.
Saddil dihadirkan untuk menghindari lubang di sisi kanan. Sayap belia asal Persela Lamongan ini amat kuat dalam bertahan. Ia pun bisa berganti peran jadi bek kanan dengan Gavin, yang dikenal insting ofensifnya tinggi.
Untuk pos bek kiri, Milla menempatkan bek Persija, Rezaldi Hehanusa. Sang pemain berduet dengan Irfan Bachdim yang kembali dimainkan sebagai penyerang sayap kiri.
Advertisement
Kombinasi Duo Jangkar
2. Kombinasi Duo Jangkar
Saat menjajal Puerto Rico, Luis Milla memilih Hanif Sjahbandi dan Bayu Pradana sebagai duet jangkar di sektor tengah. Sang mentor melihat duet ini lebih menyajikan kekokohan bagi Tim Merah-Putih saat bertahan.
Pada pertandingan sebelumnya versus Kamboja Milla memainkan duo Hargianto serta Bayu Pradana.
Hargianto terlihat seringkali keteteran melapisi pertahanan. Situasi berbeda saat Milla memasukkan Hanif pada paruh kedua pertandingan.
Kehadiran dua gelandang angkut air yang solid membuat kerja Stefano Lilipaly lebih mudah. Sang gelandang serang bisa fokus membantu serangan. Sepanjang duel melawan Puerto Rico, pemain berdarah Belanda-Maluku itu kerapkali jadi pemain yang memberi efek kejut bagi lini belakang lawan.
Stefano juga jadi otak passing di Tim Merah-Putih. Beberapa kali umpan terukurnya berujung munculnya peluang emas bagi timnas.
Eksperimen Trio Winger
3. Eksperimen Trio Winger
Ketajaman lini depan masih menjadi persoalan Timnas Indonesia di uji coba melawan Puerto Rico. Marinus Wanewar yang diplot sebagai target man belum juga unjuk ketajaman.
Namun dibanding duel vs Kamboja, permainan bomber asal Persipura Jayapura tersebut lebih agresif. Marinus lebih berani melakukan duel satu lawan satu melawan bek-bek PuertoRico. Ia beberapa kali menebar ancaman lewat permainan kombinasi dengan IrfanBachdim dan SaddilRamdani.
Luis Milla melakukan perubahan komposisi pemain di sektor depan pada paruh kedua pertandingan. Ia memasukkan Yabes Roni dan Febri Haryadi. Trio sayap di sektor depan membuat serangan Tim Merah-Putih lebih greget.
Yabes diplot sebagai penyerang tengah. Bermodal kecepatan ia kerap kali melakukan akselerasi membahayakan di area kotak penalti The Blue Hurricane. Demikian pula Febri yang membuat sisi serang kanan Timnas Indonesia lebih hidup.
Eksperimen trio winger di lini depan juga digeber Luis Milla di partai sebelumnya melawan Kamboja. Saat itu arsitek asal Spanyol itu menurunkan trisula Yabes Roni-Septian David Maulana-Febri Haryadi.
Advertisement