Bola.com, Jakarta - Timnas karate Indonesia menyebut Vietnam dan Thailand sebagai rival terberat pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-30 Agustus 2017. Namun, Indonesia justru paling mengkhawatirkan ancaman Malaysia yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih karate Indonesia, Baron Bahar, mengatakan kekuatan di cabang karate sebenarnya sulit diprediksi. Tetapi, berdasar hasil beberapa turnamen internasional terakhir, Vietnam dan Thailand dianggap bisa menjadi pesaing ketat bagi Tim Merah Putih.
Terbukti, atlet-atlet dari negara-negara tersebut mampu meraih medali perak maupun perunggu pada Kejuaraan Karate Asia 2017 di Astara Sports Complex, Astana, Kazakhstan, 15-16 Juli 2017. Adapun Indonesia total memperoleh tiga medali perak dan lima medali perunggu pada kejuaraan itu.
"Kekuatan Vietnam dan Thailand perlu diwaspadai, tapi sebenarnya mereka juga takut dengan Indonesia. Justru, yang membuat kami khawatir adalah Malaysia, karena faktor nonteknis. Mereka kan tuan rumah," kata Baron, saat dijumpai Bola.com di sela-sela latihan di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
"Sebagai tuan rumah mereka tentu ingin mendapatkan banyak medali. Faktor-faktor nonteknis seperti itu yang perlu diwaspadai," ujar Baron.
Baron menambahkan secara kualitas teknis, pemain-pemain Indonesia sebenarnya masih di atas Malaysia. "Ya tapi, kalau bicara non-teknis ya susah," imbuh pelatih kumite tersebut.
Meski mengkhawatirkan ancaman faktor nonteknis, Indonesia tetap optimistis mampu memenuhi target menyumbangkan dua medali emas. Tapi, Baron mengaku sulit memprediksi emas tersebut bakal dihasilkan dari nomor apa. "Semua nomor punya peluang juara, jadi tidak ada yang dibebani target khusus untuk juara. Semua diharapkan memberikan hasil terbaik," ujar Baron.
Tim karate Indonesia total menurunkan 20 atlet pada SEA Games 2017 di Malaysia, perinciannya delapan karateka turun di nomor kata dan 12 atlet di nomor kumite. Kontingen karate terdiri atas 12 atlet putra dan delapan putri.