Bola.com, Jakarta - Bila melihat rekam jejak selama ini di cabang olahraga sepak bola, Timnas Brunei Darussalam tidak termasuk tim tangguh di regional Asia Tenggara. Itulah mengapa prestasi mereka di SEA Games tidak tergolong apik.
Sepanjang keikutsertaan di SEA Games, Brunei belum pernah sekalipun memenangi medali di cabor sepak bola. Untuk SEA Games 2017 kali ini, tampaknya juga masih berat buat timnas berjulukan The Sultanate itu untuk memenangi persaingan.
Tergabung di Grup A, Brunei harus menghadapi tim tuan rumah Malaysia di partai perdana, Senin (14/8/2017), kemudian melawan Myanmar (18/8/2017), Laos (21/8/2017), dan Singapura (23/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, Brunei menegaskan kedatangan mereka ke Malaysia bukan sekadar jadi penggembira SEA Games 2017. Pangeran Sufri Bolkiah, saudara kandung Sultan Hassanal Bolkiah, mewakili rakyat Brunei meminta kepada seluruh atlet yang berlaga di SEA Games 2017 termasuk timnas sepak bola mereka untuk senantiasa berpikir positif.
"Berpikir positif dan tetap fokus. Kalian harus berpikir positif jadi kalian bisa bermain melawan siapa pun yang akan dihadapi. Lakukan yang terbaik dan tunjukkan kepada mereka siapa kalian. Kalian harus bermain dan menunjukkan pada negara lain kita punya tim yang bagus. Kalian juga harus mengontrol perangai kalian," begitu pesan Pangeran Sufri Bolkiah kepada para pemain dikutip dari situs AFF.
Para pemain serta tim pelatih menyadari mereka harus menjaga nama baik negara di turnamen multicabor terbesar di Asia Tenggara ini. Pemain andalan Brunei, Faiq Jefri Bolkiah, melihat tim Brunei saat ini lebih mantap ketimbang SEA Games edisi 2015.
"Kami akan melakukan yang terbaik. Tim telah berlatih sejak Januari dan kami akan menjalani satu demi satu, pertandingan demi pertandingan, dan kemudian berlanjut dari situ," kata Faiq dalam wawancara di Brusport.
"Kami sungguh lebih siap untuk SEA Games kali ini daripada yang sebelumnya," ujarnya.
"Kami harus memastikan bertahan dengan baik, tetap kompak, dan disiplin," lanjut pemain yang juga keponakan Sultan Hassanal Bolkiah itu.
Kalem Menghadapi Persaingan
Faiq Bolkiah, sosok pemain satu ini memang jadi andalan Timnas Brunei Darussalam U-22. Meski usianya baru 19 tahun, ia sudah membela The Sultanate sejak SEA Games 2015.
Kendati berdarah biru dan jadi salah satu anak muda yang kaya-raya sejak lahir, Faiq lebih senang mengejar karier di dunia sepak bola. Saat ini ia tercatat ada di tim reserve Leicester City dan baru saja menjalani sesi pramusim bersama The Foxes. Ia menegaskan dalam keadaan siap membela negaranya berjuang di SEA Games 2017.
"Seperti saya bilang, saya ingin menjalani turnamen ini pertandingan demi pertandingan. Saya pikir agar kami bisa melaju ke fase selanjutnya kami harus menjalani laga demi laga dan berupaya tidak kebobolan," tuturnya.
"Sejatinya, setiap pertandingan akan berat buat kami. Kami harus tetap tenang dan tetap bekerja keras serta bersama sebagai satu tim," kata pemain kelahiran Los Angeles itu.
Kehadiran Faiq serta turut bergabungnya gelandang klub DPMM FC, Ak Yura Indera Outra Yunos, jadi pendongkrak semangat rekan satu tim.
"Faiq dan Yura bisa bergabung bersama kami dan hal itu memberikan tambahan semangat buat kami. Sekarang kami harus melakukan yang terbaik untuk mendapat hasil bagus," ucap kapten tim Brunei, Aman Abdul Rahim.
"Semuanya merasa baik dan kami mencoba mempertahankan atmosfer positif ke turnamen dan mencoba mendapat poin," tambah Aman.
Bicara soal persaingan di penyisihan Grup A, pelatih Timnas Brunei U-22, Kwon Oh-son, menyebut Myanmar jadi tim terkuat, bukan Malaysia. "Secara teknik mereka sangat superior dan dominan ketimbang tim lain," kata pelatih asal Korea Selatan itu.
Timnas Brunei Darussalam U-22 menutup pemusatan latihan tahap akhir menjelang SEA Games 2017 dengan kemenangan 3-0 melawan Timnas Brunei U-18 pada partai uji coba di Stadion Hassanal Bolkiah, Berakas. Timnas Brunei U-22 bertolak ke Malaysia pada Sabtu (12/8/2017) hari ini.