Bola.com, Jakarta - Tidak banyak yang memerhatikan sepak terjang Timnas Laos U-22 menjelang SEA Games 2017. Nama Laos memang kalah tenar bila dibandingkan tuan rumah Malaysia maupun Myanmar serta Singapura yang tergabung di Grup A dalam fase penyisihan grup SEA Games 2017.
Hal itu mungkin mengacu pada kekuatan tim. Laos dianggap "bukan siapa-siapa" seperti halnya Brunei Darussalam di peta sepak bola Asia Tenggara. Faktanya, Laos sedikit lebih baik dari Brunei bila bicara prestasi di SEA Games.
Advertisement
Baca Juga
Bila Brunei belum pernah sekali pun memenangi medali sepanjang keikutsertaan di SEA Games, Laos sudah pernah sekali menyabet medali perunggu.
Hanya, satu-satunya medali itu diraih sebelum era SEA Games modern digelar, pada ketika SEA Games masih berwujud Peninsular Games, tepatnya pada edisi tahun 1969. Ketika itu Laos berbagi medali perunggu bersama Malaysia.
Untuk SEA Games ke-29 kali ini, di atas kertas Laos diprediksi sulit memenangi persaingan mengingat ada Malaysia dan Myanmar di sana. Dua negara itu memang difavoritkan untuk melaju ke semifinal.
Meski begitu, jargon sepak bola itu bundar tetap harus dipegang. Apapun bisa terjadi dalam dunia si kulit bundar.
Timnas Laos dipastikan datang ke Malaysia untuk tidak dipermalukan dengan mudah. Bahkan, sang pelatih, Mike Wong, menegaskan tim asuhannya akan tampil kompetitif. Sekali pun nantinya gagal, paling tidak Tiny Bounmalay dkk. tidak kalah dengan mudah.
"Kami bisa menjanjikan pada fans kami, bila kami akan berlaga di Malaysia dengan semangat berkompetisi tinggi dan memberikan penampilan terbaik yang kami miliki," kata Mike Wong, pelatih Timnas Laos U-22.
Fighting Spirit Jadi Kekuatan
Timnas Laos U-22 memulai persiapan intensif menjelang SEA Games sejak 1 Juni 2017. Pemusatan latihan diikuti sebanyak 35 pemain. Para pemain itu sudah dijajal dengan tampil di kualifikasi Piala AFC U-23 2018.
Laos agak kurang beruntung dalam hal ini. Di saat negara-negara di kawasan Asia Tenggara lain bisa menggunakan ajang itu untuk mengintip kekuatan lawan yang akan dihadapi di SEA Games, Laos terpaksa gigit jari.
Pasalnya, dari tiga lawan yang dihadapi di Grup G, seluruhnya berasal dari Asia Timur, yakni Hong Kong, China Taipeh, dan Korea Utara.
Penampilan Laos pada kualifikasi Piala AFC U-23 2018 lalu tidak terlalu buruk. Paling tidak bila dibandingkan China Taipeh, Laos mampu membukukan satu kemenangan dan sekali bermain imbang. Sementara China Taipeh gagal mendapatkan poin dari ajang itu.
Modal lumayan itu dibawa sebagai tambahan kepercayaan diri ke Malaysia, plus hasil selama pemusatan latihan tahap akhir. Pada awal Agustus lalu, Mike Wong menciutkan tim jadi 20 pemain sesuai kuota yang tercantum dalam manual SEA Games 2017.
Pada 7 Agustus 2017, skuat inti proyeksi SEA Games Timnas Laos U-22 dibawa menjalani pemusatan latihan tahap akhir di Thailand. Selama lima hari di Negeri Gajah Putih, Timnas Laos sempat melakoni dua partai uji coba.
Mike Wong menuturkan bila secara keseluruhan tim besutannya sudah siap untuk turun di SEA Games 2017. "Kami sudah bersiap secara taktik. Untuk laga pertama melawan Myanmar, kami juga sudah siap. Saya tidak hanya akan memilih 11 pemain terbaik melainkan 11 pemain terbaik yang bisa tampil efektif," kata pelatih asal Singapura itu.
Mantan pelatih Timnas Brunei itu mengungkapkan bila dalam dua bulan terakhir, skuat asuhannya semakin berkembang. "Banyak pemain sudah lebih bijaksana di lapangan. Kami lebih kompetitif," ucapnya.
Meski menyadari bukan tim favorit, Timnas Laos U-22 tetap punya kekuatan yang membuat setiap lawan pantas mewaspadai mereka. "Kami punya fighting spirit tinggi setiap kali bermain. Itulah kekuatan kami," tandas Mike Wong.
Distribusi Medali Timnas Laos U-23 dan U-22
Peninsular Games: Perunggu (1, 1969)