Bola.com, Jakarta - Dalam berbagai turnamen di level Asia Tenggara, Timnas Timor Leste kerap dianggap sebelah mata. Secara khusus di cabang olahraga sepak bola SEA Games, Timor Leste memang belum mencatatkan prestasi apa-apa karena selalu terhenti dalam fase penyisihan grup.
Namun, dalam keikutsertaan di berbagai turnamen, Timnas Timor Leste kerap jadi batu sandungan bagi tim lawan dan tampil sebagai kuda hitam. Hanya, konsistensi permainan mereka yang kerap jadi kendala menggapai prestasi.
Contoh terbaru, saat skuat asuhan pelatih Kim Shin-hwan ini tampil di kualifikasi Piala AFC U-23 2018 Grup I. Pada partai pertama mereka kalah 0-4 dari Vietnam, kemudian tampil mengejutkan dengan menahan tanpa gol Korea Selatan (yang akhirnya keluar sebagai juara grup), selanjutnya menggulung Macau dengan skor 7-1.
Advertisement
Baca Juga
Kendati konsistensi masih jadi persoalan, elemen kejutan yang menyertai Timnas Timor Leste itulah yang dihindari tim-tim lawan. Dalam sebuah turnamen, tak ada satu tim yang ingin mau tergelincir, kehilangan poin penting ketika berhadapan dengan Timor Leste.
Secara khusus, Kim Shin-hwan sudah menegaskan bila tim asuhannya tidak akan sama seperti saat tampil di kualifikasi Piala AFC U-23 2018. Meski, hampir tidak ada perubahan dalam sisi komposisi pemain.
Pelatih asal Korea Selatan itu mengacu pada pertemuan Timor Leste kontra Vietnam, yang akan terulang pada laga pertama penyisihan Grup B SEA Games 2017, Selasa (15/8/2017).
"Kami tidak akan kalah dari Vietnam dengan skor seperti itu lagi di SEA Games nanti," ujar Kim Shin-hwan tidak lama setelah menumbangkan Macau dengan telak (23/7/2017).
Pemain Malaga FC
Pelatih yang mendapat julukan Guus Hiddink-nya Korea Selatan dari publik Timor Leste itu mengungkapkan bila skuat asuhannya berisi banyak pemain muda.
Saat kualifikasi Piala AFC U-23 2018, ia bahkan menyelipkan tiga pemain kelahiran 2001, yakni Gumario Silva Moreira, Kornelis Nahak Portela, dan Danilson Araujo. Sisanya, pemain berusia 17-20 tahun.
Kim Shin-hwan berujar Timor Leste masih terus membangun sepak bola Timor, sama seperti yang dilakukannya dalam 16 tahun terakhir ini di negara yang pernah jadi provinsi di Indonesia itu.
"Kami membawa pemain-pemain muda, bukan pemain bintang. Kami ingin membangun sepak bola Timor Leste, meski kami belum memiliki sistem pembinaan usia muda. Tapi, kami ingin mencobanya. Ketika kami keluar (dari Timor Leste untuk bertanding), kami akan berusaha mendapatkan sebanyak mungkin pengalaman, yang jadi tujuan utama kami," papar pelatih yang tiba di Dili pada 2001 itu.
Pelatih yang jadi inspirasi utama di balik film A Barefoot Dream itu menambahkan skuat besutannya kali ini 100 persen merupakan pemain lokal. Tidak ada pemain naturalisasi layaknya timnas senior.
Meski dihuni pemain muda lokal, setiap tim lawan tetap wajib waspada pada Timor Leste. Hal itu karena mereka punya pemain-pemain dengan talenta alami yang berkualitas. Salah satu yang cukup menonjol adalah Kornelis Nahak Portela.
Pemain kelahiran 12 Januari 2001 itu tercatat bermain di tim junior Malaga di Liga Spanyol. Malaga merekrut pemain berposisi sebagai gelandang serang itu pada 2013 setelah kepincut melihat bakatnya dalam sebuah turnamen usia muda, dengan nilai mencapai 48 ribu euro (Rp 756, 3 juta). Jumlah yang lumayan banyak untuk pemain yang kala itu berusia 12 tahun.
Selama bersama Malaga, Kornelis aktif bermain baik di kompetisi regional maupun nasional. Pada 2015, ia ikut berkontribusi mempersembahkan gelar juara dalam Andalusian Championship yang diraih tim junior Malaga.
Pada musim 2016-2017, Kornelis tampil cukup apik, mencetak delapan gol dalam 18 penampilan. Media lokal menyatakan bila klub semacam Barcelona dan Atletico Madrid diklaim juga tertarik mendapatkan servis Kornelis buat tim junior mereka.
Sementara di kualifikasi Piala AFC U-23 2018, Kornelis tidak tergantikan dalam tiga pertandingan yang dijalani Timnas Timor Leste. Ia juga mencetak dua gol.
Tentu, bukan hanya Kornelis yang pantas diwaspadai karena Timnas Timor Leste bermain sebagai satu kesatuan. Seperti yang disampaikan sang pelatih, Timor Leste sudah siap untuk tampil di SEA Games kali ini. "Kami sudah siap dan ingin mengejutkan di ajang ini, seiring keinginan kami mengembangkan sepak bola di Timor Leste," tegas Kim Shin-hwan.