Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 meraup poin sempurna pada laga kedua penyisihan Grup B SEA Games 2017 pada kamis (17/08/2016) di stadion Shah Alam, Selangor. Dengan tuntunan menang setelah laga sebelumnya hanya bermain imbang melawan Thailand 1-1 di laga perdana, Hansamu dkk. bermain trengginas saat melawan Filipina.
Advertisement
Baca Juga
The Azkals yang pada laga sebelumnya menang dengan skor 2-0 melawan Kamboja, pada laga kali ini mereka harus mengakui dominasi Indonesia. Skor akhir pertandingan 3-0 untuk Tim Merah-Putih.
Formasi 1-4-3-3 yang tetap jadi andalan Luis Milla pada laga sebelumnya melawan Thailand tetap tidak berubah, hanya saja ada beberapa perubahan pemain yang berbeda dengan laga sebelumnya.
Posisi penjaga gawang tetap dipercaya oleh Kartika Aji. Sementara itu di poros belakang ada kuartet Rezaldi Hehanusa, Hansamu Yama, Ricky Fajrin, dan Putu Gede yang menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Gavin Kwan.
Untuk trisula lini tengah Luis Milla masih menurunkan Septian David Maulana yang tetap dijadikan seorang vipot yang ditopang oleh duet Evan Dimas dan Hargianto.
Lini depan mengalami perubahan total pada laga ini, dicadangkannya Febri Hariyadi, Marinus dan Osvaldo yang pada laga sebelumnya menjadi trisula maut yang selalu mengancam Tim Gajah Putih. Pada pertandingan kali ini justru Luis Milla mempercayakannya tio Saddil Ramdani, Ezra Walian, dan Yabes Roni menggedor pertahanan Filipina.
Di pihak Filipina, Marlon Maro masih memakai 1-5-1-3-1 sebagai formasi andalan ketika berhasil mengalahkan Kamboja pada laga perdananya.
Ray Joseph tetap menjadi satu-satunya andalan pertahanan terakhir di pos penjaga gawang, mendukung kinerja lima lini belakang Jordan Blair-joshua Jake-Julian Mariano-Junell Mark Christian Lapas. Posisi defensive miedfielder diisi oleh Daniel Bernan.
Lini depan Timnas Filipina ada trisula Yoshimaru, Kou Chi, Jeremiah Borlongan yang bahu membahu membantu ujung tombak mereka Javier Augustine.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menang Jumlah di Tengah
Menang Jumlah di Tengah
Dari tumbukan formasi 1-4-3-3 kontra 1-5-1-3-1 secara natural Indonesia akan menang jumlah di lini tengah 3 Vs 2. Sedangkan Filipina overload di bagian pertahanan mereka ketika build up konstruktif yaitu terjadi situasi 3v1.
Kemenangan amat ditentukan oleh sejauh mana Indonesia mampu mencari posisi yang baik di sektor tengah dan mampu progresi kedepan untuk mengobrak abrik di lini selanjutnya.
Sedangkan di pihak Filipina dengan formasinya wajib fokus menjaga area pertahanannya untuk melakukan serangan balik.
Sama seperti laga sebelumnya, Luis Milla memberikan banyak taktik jitunya untuk melakukan banyak variasi saat menyerang.
Alih-alih ingin memancing pemain Filipina untuk datang dan pressing tinggi di area pertahanan Indonesia dengan melakukan possession di daerah sendiri lalu melakukan progresi ke tengah atau langsung ke lini depan.
Strategi ini nampaknya sudah terbaca oleh pasukan Marlon Maro, terlihat mereka lebih sering menunggu di area setengah lapangan sendiri untuk bersiap melakukan serangan balik.
Tak mudah menyerah dengan satu taktik saja, Tim Merah-Putih juga banyak melakukan penyerangan lewat sisi sayap kanan maupun kiri dibantu dengan naiknya oleh masing-masing fullback seperti Rezaldi dan Putu Gede. Sering terjadi 2 Vs 1 di area pinggir yang cukup menyulitkan Junell Mark di sisi kiri dan Jordan Blair di sisi kanan.
Hal itu dipermudah karena pemain sayap ataupun gelandang bertahan Filipina sering lambat turun membantu pertahan.
Dan akhirnya pada menit ke-6 Timnas Indonesia U-22 akhirnya berhasil membuat gol pertama dari crossing sisi sayap kanan yang dilakukan oleh Putu Gede yang berhasil disempurnakan oleh sontekan indah Septian David ke gawang The Azkals.
Advertisement
Kuatnya Lini Tengah Indonesia
Kuatnya Lini Tengah Indonesia
Seperti penulis katakan di atas bahwa terjadi overload di sektor tengah yang lebih banyak diisi oleh pemain Indonesia yaitu situasi 3 Vs 1.
Sedangkan Filipina sendiri tentunya dengan melihat kecepatan pemain Indonesia, dari awal memang seperti terlihat menunggu dipertahanan sendiri dengan rencana melakukan serangan balik dengan cepat.
Sering kali Daniel Bernan dkk. mampu menghentikan serangan Septian David Maulana cs. Sayangnya mereka tidak mampu memprogresi bola ke lini depan karena kompaknya sektor tengah Indonesia saat melakukan press immediately.
Sesekali mereka sepertinya lebih memilih strategi untuk build up yang dilakukan oleh penjaga gawang langsung tertuju ke ujung tombak mereka yaitu Javier Augustine lalu memanfaatkan second ball. Sayangnya gaya bermain model ini mudah dipatahkan oleh duet Hansamu Yama dan Ricky Fadjrin.
Melihat kuatnya pertahanan Julian Mariano dkk. dalam mengawal gawang mereka dengan menumpuk lima pemain dibelakang tidak membuat Timnas Indonesia U-22 kehabisan akal untuk kembali merobek jala dari Ray Joseph.
Terbukti di akhir menit babak pertama dengan kompaknya lini tengah Indonesia ketika melakukan press immediately. Muhammad Hargianto berhasil melakukan pressing dan merebut bola dari pemain tengah Filipina yang kemudian diakhiri dengan kombinasi play dengan Ezra dan Septian David Maulana.
Lalu Hargianto melakukan coming from behind diantara dua pemain belakang Filipina dan berhasil membobol gawang the Azkals untuk kedua kalinya.
Alih-alih ingin tampil lebih menyerang di babak kedua, Filipina justru kebobolan lewat aksi individu Sadil Ramdani dengan golnya yang sangat cantik. Timnas Indonesia U-22 menutup skor 3-0.
Selamat Timnas Indonesia U-22 yang telah meraih point penuh dan memberikan kado terindah di hari kemerdekaan Indonesia ke-72.
Yusuf Prasetyo
Pelatih Lisensi AFC B
Mantan pelatih Lijiang FC
Peneliti Taktik KickOff! Indonesia