Bola.com, Jakarta - Sosok Filipe Oliveira menjadi bulan-bulanan suporter Timnas Indonesia. Bek Timor Leste U-22 yang bentrok dengan Evan Dimas Darmono pada laga penyisihan Grup B SEA Games 2017 (20/8/2017) tersebut, punya karakter permainan keras menjurus kasar.
Pelatih Timor Leste, Kim Shin-hwan juga mengaku kecewa dengan penampilan Filipe yang akhirnya diberi kartu merah. Dalam dua hari terakhir, Filipe menjadi sasaran tembak warga net Indonesia.
Kiper asal Indonesia Dedi Haryanto, yang pernah bermain di Liga Amadora Timor Leste, mengenal sosok Filipe. Dedi yang saat ini membela Persatu Tuban di Liga 2 mengaku kenal akrab dengan Filipe Oliveira dan mayoritas pemain timnas Timor Leste.
Advertisement
Baca Juga
"Ya kenal. Tak hanya dengan Filipe, tapi hampir semua pemain timnas itu saya kenal. Tapi saya paling akrab dengan Filipe, bek kiri Adeslon Colhu, dan kiper timnasnya," tutur Dedi yang menjadi kiper ketiga Persib pada musim 2009.
Hubungan Dedi Hariyadi dengan Adeslon Colhu sangat akrab, karena dia kapten tim klub As Pontaleste, klub kasta tertinggi Liga Amadora.
Khusus tipe permainan Filipe Oliveira, Dedi merasa tak heran.
"Dia karakter pribadinya seperti itu. Cara mainnya juga keras, cenderung kasar. Tapi di Liga Amadora hampir semua tim permainan keras. Meski sebenarnya mereka tetap menjunjung tinggi sportivitas. Jadi saya tak kaget bila kemarin Filipe kena kartu merah setelah bentrok dengan Evan Dimas," ungkap Dedi Hariyadi.
Sebagai pemain yang punya pengalaman berkarier di Timor Leste, sebenarnya insiden saat bertemu Timnas Indonesia tak perlu terjadi.
"Mereka pemain muda. Seharusnya mereka belajar bagaimana bermain yang baik dengan adu skill teknik. Saya lihat pemain timnas kita yang belum pengalaman bertemu dengan timnas Timor Leste, seolah kaget dengan cara main mereka. Sayang, pemain Indonesia terpancing emosinya," ucap Dedi Hariyadi.
Padahal jika Hansamu Yama dkk. main tenang dan cerdik, Timnas Indonesia U-22 bisa dengan mudah mengalahkan Timor Leste.
"Saya maklum, pemain Indonesia juga berdarah muda. Padahal lebih unggul dari segi teknis dan permainan. Karena terpancing, permainan Indonesia ikut kacau," jelasnya.