Bola.com, Jakarta - Malaysia dan Myanmar bakal menanti Timnas Indonesia U-22 di babak semifinal SEA Games 2017. Kepastian lawan Tim Merah-Putih baru akan diketahui pasca laga penutup penyisihan Grup melawan Kamboja di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (24/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Jika akhirnya Timnas Indonesia U-22 keluar sebagai juara grup maka Evan Dimas dkk. akan bersua Myanmar yang berstatus sebagai runner-up Grup A. Sebaliknya jika jadi tim runner-up di Grup B, tim asuhan Luis Milla akan menjajal kekuatan tuan rumah Malaysia.
Menurut padangan Rahmad Darmawan, lebih aman jika Timnas Indonesia U-22 bersua Myanmar."Pada dasarnya kualitas permainan Myanmar serta Malaysia beda-beda tipis. Namun, jika berjumpa Malaysia tekanannya lebih berat," ungkap pelatih yang menukangi Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 dan 2013.
Menurut Rahmad bicara kolektivitas permainan Tim Negeri Jiran lebih baik dibanding Myanmar.
"Pemain Malaysia menjalankan sistem bermain yang sudah dibangun bertahun-tahun. Mereka katam dengan sistem itu, karena tidak hanya diaplikasikan di timnas tapi juga di level kompetisi junior. Beda dengan Myanmar yang pemainnya tidak ditempa secara konsisten saat off turnamen internasional," ucap nakhoda yang kini menangani klub Liga Super Malaysia, T-Team.
Rahmad menyebut sosok arsitek Malaysia, Ong Kim Swee, sangat berpengalaman menghadapi tekanan turnamen sekelas SEA Games. "Ia membawa Malaysia juara SEA Games 2009 dan 2011. Ia sudah katam betul hitung-hitungan menuju gol kesuksesan di ajang ini," ujar pelatih asal Lampung itu.
Rahmad sempat berjumpa Malaysia yang ditangani Ong Kim Swee di SEA Games 2011 dan 2013. "Di tahun 2011 kami kalah adu penalti. Sementara itu, di edisi 2013 kami bersua Malaysia di semifinal. Pertandingan harus diakhiri adu penalti, yang akhirnya kami menangi. Malaysia di tangan Ong Kim Swee lawan yang sulit dikalahkan," ucap Rahmad.
Ong Kim Swee, pelatih yang kuat strategi bertahan. "Sistem pertahanan yang ia bangun sangat kompak. Timnas Indonesia U-22 mungkin unggul skill individu, namun pemain-pemain Malaysia tipikal pemain-pemain cerdik. Mereka punya kemampuan mencerna taktik yang diberikan pelatih lebih baik dibanding timnas kita," terang Rahmad Darmawan yang dikontak Bola.com pada Rabu (23/8/2017) sore.
Apa yang diungkapkan Rahmad Darmawan masuk akal. Tim asuhan Luis Milla sempat merasakan kekalahan telak 0-3 di Kualifikasi piala AFC U-23 2018 jelang SEA Games 2017.
Sebaliknya, menurut Rahmad, Myanmar yang kuat kolektivitas seringkali antiklimaks saat turnamen memasuki fase genting. "Faktor kematangan pemain-pemain Myanmar menjadi penyebab mereka sering gagal juara."