Bola.com, Kuala Lumpur - Eki Febri Ekawati membuat kejutan dengan menyumbangkan medali emas SEA Games 2017 untuk Indonesia nomor tolak peluru, Jumat (25/8/2017). Sang atlet mengaku butuh 10 tahun berkarier di atletik hingga akhirnya meraih medali emas yang berharga tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Medali emas masuk genggaman Eki setelah mencatat tolakan terbaik sejauh 15,39 meter. Eki langsung membuat lemparan terbaik pada kesempatan pertama. Tolakan kedua sedikit lebih pendek, yaitu 15,38 meter, dan terus semakin pendek, yaitu 15,27 meter, 15,02 meter, dan 14,99 meter. Bahkan, tolakan keenam Eki terkena diskualifikasi.
Eki unggul 6 cm atas atlet tolak peluru asal Thailand, Areerat Intadis, yang meraih medali perak. Eki merasa sangat gembira karena SEA Games 2017 memang menjadi ajang pembuktian setelah pada edisi 2013 dan 2015 tak dikirim untuk mengikuti pesta olahraga Asia Tenggara itu.
"Ini memang merupakan medali emas pertama saya di SEA Games. Ini merupakan SEA Games kedua bagi saya. Saya pertama kali mengikuti SEA Games pada 2011 dan kemudian tidak dikirim pada 2013 dan 2015. SEA Games kali ini menjadi ajang pembuktian diri saya," kata Eki kepada Bola.com.
Atlet putri Indonesia yang akan langsung bertolak Korea Selatan untuk mengikuti kejuaraan tolak peluru level internasional itu juga mengungkapkan SEA Games 2017 menjadi momen yang spesial. Dia meraih medali emas tepat 10 tahun dirinya berkarier di nomor tolak peluru.
"Prosesnya memang pasti panjang untuk menjadi seorang juara. Saya ingat Christian Hadinata pernah mengatakan kepada saya bahwa dia menjadi juara All England butuh waktu hingga 10 tahun. Sementara itu, tahun ini adalah tepat 10 tahun saya menjadi atlet tolak peluru. Saya senang proses demi proses yang saya jalani bisa berbuah hasil yang baik," kata Eki Febri Ekawati setelah memastikan menyabet medali emas SEA Games 2017.
(Laporan dari Benediktus Gerendo Pradigdo dan Vitalis Yogi Trisna dari Kuala Lumpur, Malaysia)