Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 jelas tak boleh memandang remeh Myanmar, lawan di perebutan medali perunggu cabang sepak bola SEA Games 2017 di Stadion Selayang, Selangor, Selasa (29/8/2017). Fakta menunjukkan mereka kerap jadi batu sandungan bagi Tim Merah-Putih.
Jelang SEA Games kedua negara sempat berjumpa di Stadion Pakansari, Cibinong, Kab. Bogor, Selasa (21/3/2017). Saat itu Myanmar melumat Timnas Indonesia U-22 dengan skor 3-1.
Advertisement
Baca Juga
Pertandingan ini memang tak bisa dijadikan pegangan. Kala itu Timnas Indonesia U-22 baru melakoni pelatnas hanya hitungan kurang dari seminggu. Luis Milla yang baru saja ditunjuk sebagai pelatih Tim Garuda Muda belum mengenali secara mendetail kelebihan dan kekurangan anak-asuhnya. Ditambah lagi Myanmar datang dengan sebagian pemain senior.
Namun, terlepas dari hal tersebut Myanmar memang tak bisa dipandang sebagai tim ayam sayur. Tim asuhan, Gerd Zeise, beberapa tahun terakhir jadi pelanggan masuk persaingan elite sepak bola Asia Tenggara.
Pada Piala AFF 2016 lalu, Myanmar juga tercatat sebagai semifinalis bareng Timnas Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Di pentas SEA Games 2015 mereka bahkan tercatat sebagai finalis. Myanmar gagal juara setelah digasak Thailand dengan skor 3-0. Menariknya pada fase penyisihan negara penganut faham sosialis ini membantai Timnas Indonesia U-23 dengan skor 4-2!
Evan Dimas, Hansamu Yama, Putu Gede, jadi saksi hidup keperkasaan Myanmar. Di sepanjang sejarah SEA Games, kedua negara tercatat sudah sembilan kali berjumpa. Tim Merah-Putih hanya empat kali meraih kemenangan. Sementara itu, Myanmar menang tiga kali. Dua pertandingan disudahi dengan hasil imbang.
Kemenangan terbesar Timnas Indonesia dicatat pada SEA Games 1987 dengan skor 4-1. Saat itu kedua tim bentrok semifinal. Tim Garuda akhirnya menjadi juara pertama kali setelah mengalahkan Thailand 1-0 lewat gol Ribut Waidi di menit ke-90.
Sejarah SEA Games mencatat kalau Myanmar lima kali jadi kampiun. Di sisi lain, Indonesia baru dua kali mengecap madu gelar juara. Memang kesemua kesuksesan Myanmar terjadi di era SEA Games masih bernama Asian Peninsular Games.
Karena situasi politik yang bergejolak kejayaan sepak bola Myanmar pelan-pelan memudar. Myanmar mulai berbenah 10 tahun silam. Lewat bantuan program FIFA Goal Project The White Angels mulai bangkit dari keterpurukan.
Selanjutnya, Myanmar mengantungi medali perunggu pada SEA Games 2011. Prestasi yang menegaskan kalau pencapaian negara yang dulunya bernama Burma bukan hanya faktor keberuntungan, tapi dibuat lewat sistem pembinaan berkelanjutan. Tim belia Myanmar bahkan lolos ke Piala Dunia U-20 2015.
Timnas Indonesia U-22 kudu mencermati catatan apik kubu lawan jika tidak ingin pulang ke Tanah Air dengan tangan hampa.
Rekor Pertemuan SEA Games