Bola.com, Jakarta Asosiasi e-sports Asia (AeSF) dan panitia lokal Filipina pekan ini telah menyepakati enam nomor e-sports yang akan dipertandingkan di SEA Games 2019. Nomor console yang disepakati muncul di event tersebut adalah NBA2K 2019 dan Tekken, sedangkan untuk nomor PC adalah Dota 2 dan StarCraft II, serta akhirnya Mobile Legends: Bang Bang dan Arena of Valor di nomor mobile.
Beberapa asosiasi e-sports di kawasan ASEAN menyayangkan Pro Evolution Soccer, PUBG Mobile dan League of Legends tidak mendapatkan slot di SEA Games 2019, namun AeSF memang benar-benar menjaga agar seluruh kepentingan stake holder e-sports internasional dapat terakomodasi.
Lebih penting lagi, AeSF harus mengikuti arahan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpade Asia (OCA) agar e-sports mulus melaju sebagai cabang eksebisi dalam Asian Games 2022 di Hangzhou dan Olimpiade 2024 di Paris.
Advertisement
Baca Juga
Itu sebabnya e-sports yang bergenre first person shooter seperti PUBG Mobile dan Counter Strike: Global Offensive tidak bisa mendapatkan tempat di pesta olahraga multicabang karena mengandung kekerasan dengan senjata api dalam lingkungan gameplay yang realistik. IOC dan OCA menilai karakter gim seperti itu tidak sesuai dengan nilai-nilai olahraga olimpiade.
Well, berbeda dengan event asian games dan olimpiade, sea games sejak 2019 dan seterusnya langsung mempertandingkan e-sports sebagai cabang prestasi dan bukan eksebisi. Ini berarti perolehan medali di nomor-nomor e-sports akan masuk dalam perhitungan tabel perolehan medali dan pastinya ikut menentukan peringkat negara peserta SEA Games 2019.
Indonesia perlu dengan serius menyiapkan atlet-atlet yang terjun di enam nomor e-sports di atas. Mari kita kenali lebih dalam nomor-nomor tersebut dan pemetaan kesiapan negara kita menuju Filipina harus segara dilakukan:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. NBA 2K19
NBA 2K19 akhirnya menjadi satu-satunya nomor e-sports yang menjembatani olahraga tradisional dengan olahraga elektronik di SEA Games 2019 setelah Pro Evolution Soccer (PES) batal mendapatkan slot. Bila PES adalah versi elektronik cabang sepak bola, pada sisi lain NBA 2K19 tidak semata terhubung dengan cabang bola basket.
NBA 2K19 mewakili kehadiran NBA, yang memiliki sejumlah perbedaan aturan dalam beberapa lapisan permainan bola basket FIBA. Nomor e-sports ini memang terpilih karena favoritisme NBA di Filipina telah membuat negara itu menjadi negara dengan jumlah penggemar bola basket nomor 1 di dunia, di luar Amerika Serikat.
NBA 2K19 dikembangkan Visual Concepts dan didistribusikan 2K Sports sejak 11 September 2018 sehingga menyajikan line-up pemain terbaru di setiap klub NBA musim 2018-2019. Gim ini bisa dimainkan dalam mode single-player dan multiplayer.
Meski memiliki statistik pemain yang up to date, pada kenyataannya NBA 2K19 membutuhkan keahlian khusus dari atlet penggunanya untuk mengatur parameter pertahanan. Jika tidak, amat mudah bagi seorang atlet untuk mencetak skor dengan cara pick and roll atau pick and pop, karena standar pertahanan 2K19 adalah man to man marking yang mudah ditembus.
Belum dijelaskan detil soal aturan e-sports NBA 2K19 di SEA Games 2019: berapa jumlah atlet wakil tiap negara di nomor ini, skema turnamen, batasan pemilihan klub, dll.. Namun, biasanya setiap kontingen diwakili 2 pemain utama dan 1 pemain cadangan (multiplayer per tim), dan pemenang ditentukan lewat sistem best of three.
Jenis console yang akan dipakai di SEA Games 2019 pun belum ditentukan, namun e-sports ini bisa dimainkan di console Xbox One, PlayStation 4, dan Nintendo Switch.
Advertisement
2. Tekken
Tekken adalah e-sports yang tenar di kebudayaan populer karena seri gim fighting ini sudah pernah diangkat ke layar lebar sebagai film action dalam tiga kesempatan. Wajar saja, karena Tekken lahir sudah cukup lama, di 1994, dan versi terbarunya dirilis Bandai Namco Studios untuk versi console pada 2 Juni 2017.
Nama Tekken sendiri adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang artinya "kepalan tinju besi" yang di dalam gim ini merupakan nama turnamen bela diri untuk memperebutkan sebuah tampuk kekuasaan dalam perusahaan militer milik karakter bernama Heihachi Mishima.
Rangkaian pertarungan satu lawan satu yang terjadi dalam gameplay Tekken mempertemukan banyak fighter yang beberapa di antaranya memiliki hubungan darah dengan Heihachi. Semua petarung memiliki aliran, skill, teknik andalan yang unik dan bisa saling mengalahkan bila digunakan dengan benar pada fase pertarungan yang tepat.
Pada SEA Games 2019, Tekken yang akan dipakai adalah seri ke-7 yang banyak dimainkan dengan console PlayStation 4, tapi juga bisa dipakai di platform Nintendo WiiU dan Xbox One. Hingga Oktober 2018, Tekken telah terjual di seluruh dunia sebanyak 47 juta unit dan seri yang paling laris adalah Tekken 3 (8,3 juta unit terjual).
Atlet e-sports di nomor Tekken harus memiliki kemampuan untuk mengeluarkan skill terbaiknya seperti Power Crushes dan Rage Arts di saat vitality meter mereka mencapai titik terendah. Pemanfaatan situasi seperti inilah yang seringkali menjadi sebuah titik balik ketika seorang atlet yang nyaris kalah justru berbalik membukukan kemenangan. Namun, format turnamen dan penentuan pot unggulan di SEA Games 2019 akan turut menentukan siapa negara yang bakal meraih medali emas di nomor ini.
3. Dota 2
Defense of the Ancients 2 alias Dota 2 adalah gim Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dengan mode 5 vs 5 yang memiliki tampilan sangat detil karena berbasis PC, sehingga memiliki kapasitas kartu grafis yang besar dan powerfull.
Sama halnya seperti nomor-nomor e-sports MOBA lainnya, prinsip permainan Dota 2 adalah untuk mengalahkan lawan dengan menghancurkan menara pertahanan utama di wilayah terdalam peta tim lawan yang dalam Dota 2 disebut Ancient.
Perbedaan dalam Dota 2 adalah karakter serdadu tim yang disebut Hero seluruhnya berstatus gratis tanpa harus melalui proses unlocking apapun. Penghasilan yang digunakan untuk pembelian senjata, amunisi dan kekuatan tertentu terjadi lewat microtransactions dari setiap karakter.
Sejak November 2018 juga telah muncul fitur baru di Dota 2 yang disebut Artifact dalam bentuk kartu digital yang dapat dikoleksi untuk memperoleh karakter hero dengan susunan parameter tertentu yang spesifik guna memenangi sebuah situasi pertempuran.
Nomor e-sports ini menjadi popular karena kompleksitas dan detil tampilan gameplay-nya sangat menyenangkan sehingga mampu menumbuhkan pasar merchandise yang besar di seluruh dunia.
Gereget dalam Dota 2 juga bertambah karena kehadiran bot minions yang disebut "OpenAI Five" telah memiliki kemampuan adaptasi berkembang dengan algoritma machine learning sehingga terkadang bisa mengalahkan hero yang dikendalikan atlet profesional.
Jumlah total karakter yang sekarang dapat dipakai dalam Dota 2 adalah 116 unit dan beberapa di antaranya tetap menjadi favorit pengguna meski telah lahir sejak Dota 2 dirilis pada 2013.
Tim kuat negara peserta SEA Games 2018 di nomor ini adalah mereka yang memiliki atlet e-sports yang secara spesifik telah lama berlatih dengan sejumlah hero dan artifact dan bisa memaksimalkan seluruh potensi karakter yang tidak pernah digunakan atlet lainnya, terutama saat mereka dalam posisi terdesak di daerah lawan.
Kerjasama antaratlet dalam satu tim, strategi makro dan mikro, serta pemilihan waktu untuk menyerang dan bertahan, adalah komponen krusial untuk sebuah tim dapat menjadi pemenang nomor Dota 2.
Advertisement
4. StarCraft II
StarCraft II (SC2) adalah video game bergenre real-time stragegy yang dikembangkan Blizzard Entertainment dan mulai dirilis sejak 2010 dengan berbasis platform PC. SC2 sendiri merupakan salah satu dari dua nomor e-sports SEA Games 2019 yang telah dimainkan sebagai nomor eksebisi di Asian Games 2018.
Arena of Valor (AOV) adalah nomor lain selain SC2 yang juga dipertandingkan di SEA Games 2019 dan Asian Games 2018.
Well, SC2 dapat dimainkan dalam mode single player dan multiplayer.
SC2 kini telah lengkap muncul dalam bentuk trilogi: Wings of Liberty, Heart of the Swarm, dan Legacy of the Void. Dalam ekosistem permainan SC2 yang terlengkap juga terdapat 20 misi utama dan 7 misi tambahan.
Trilogi SC2 dalam perjalanannya mendapatkan kesuksesan dari sisi komersial dan juga dari sudut penilaian positif para atlet e-sports. Ketiga seri SC2 rata-rata terjual sebanyak satu juta paket di seluruh dunia dalam periode dua hari saja dari tanggal rilisnya.
Menariknya, sejak akhir 2017 SC2 akhirnya diputuskan Blizzard berubah status menjadi free to dowloand and play untuk menjangkau jumlah pengguna yang lebih banyak.
Dalam gameplay, SC2 memiliki tiga faksi utama bernama Terran, Zerg, dan Protoss.
Terran memiliki pertahanan kuat dan kemampuan manuver yang beragam, sedangkan Zerg adalah serangga angkasa luar yang punya daya rusak masif saat melakukan serangan dalam skala besar.
Faksi Protoss adalah ras prajurit elite yang pergerakannya lamban tapi sangat kuat.
Atlet e-sports yang memiliki perbandingan komposisi Terran, Zerg, dan Protoss yang pas untuk strategi bertandingnya akan memiliki kans besar untuk menang. Namun, pemanfaatan ketiga faksi tadi dalam memaksimalkan sumber daya dan mendirikan aset baru yang dimiliki seorang atlet di wilayah kekuasaannya juga akan menentukan keseimbangan tim yang dibangun seorang atlet.
Nyoman Arie mewakili Indonesia sebagai atlet SC2 di Asian Games 2018. Figur berjulukan Jaquelton itu disebut sangat cermat dalam melihat pola permainan lawan dan bisa memilih strategi perlawanan yang efektif dengan cepat.
Dia kembali menjadi kandidat terkuat sebagai atlet Indonesia di SEA Games 2019 meski tidak mendapatkan medali di Asian Games 2018, kecuali jika dua atlet SC2 andal lainnya, Yordianto Juwanputra dan Dedi Suryadi, tampil lebih baik dalam seleksi mendatang.
5. Mobile Legends: Bang Bang
Mobile Legends: Bang-Bang (ML) adalah gim Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) 5 vs 5 yang termuda pada SEA Games 2019 karena baru diluncurkan pada November 2016.
Pertumbuhan cepat pengguna ML di Asia Tenggara tidak lepas dari fakta bahwa e-sports ini relatif enteng untuk dijalankan di handset-handset murah lantaran ukuran file-nya yang kecil.
Sebagai kompensasinya, ML pun memiliki tampilan grafis yang tidak sebaik Dota 2, namun tetap disukai karena sifatnya yang massal membuat pengguna lebih nyaman mencari kawan dan lawan di dalam gameplay.
Situasi ini jugalah yang membuat pertumbuhan atlet profesional ML ikut terdorong dalam dua tahun terakhir.
Keistimewaan ML adalah sebagai MOBA mobile pertama yang menerapkan situasi battle royale game di mana kondisi 5 vs 5 bisa berubah menjadi setiap orang dapat menyerang siapa saja, tanpa peduli sebagai kawan atau lawan.
Secara bisnis, penyelesaian masalah hukum antara pengembang ML, Moonton, dengan pihak Rio Games yang menuding ML melanggar hak cipta telah diselesaikan pada 18 Juli 2018 dan sejak saat itu ML kembali leluasa untuk memperbesar market share dan masuk sebagai salah satu nomor e-sports di SEA Games 2019.
Tidak sulit bagi Indonesia untuk mendapatkan kandidat tim terbaik dari nomor ML asalkan seleksi dibuka seluas-luasnya untuk seluruh pengguna dari semua provinsi.
Jumlah pengguna ML di Indonesia sendiri saat ini menurut Newzoo adalah yang terbanyak di kawasan Asia Tenggara dan peluang mendapatkan atlet terbaik di sini secara langsung menjadi lebih besar.
Advertisement
6. Arena of Valor
Arena of Valor (AOV) adalah gim mobile bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang diterbitkan perusahaan pengembang permainan elektronik Tencent Games.
Secara global, AOV kini rata-rata dimainkan 90 juta orang per hari dari total 100 juta pengguna yang mendaftarkan diri.
Selain StarCraft II, AOV adalah nomor e-sports SEA Games 2019 yang juga tampil di Asian Games 2018. Sejak pertengahan 2017, AOV mulai melakukan pembatasan waktu bermain menjadi hanya satu jam per hari bagi anak-anak usia di bawah 12 tahun.
Mereka yang berumur 12-18 tahun dibatasi dua jam per hari. Selain itu, pemain di bawah usia 12 tahun tidak dapat bermain di atas pukul sembilan malam.
Selain karakter hero asli milik AOV, para atlet e-sports juga bisa menggunakan karakter DC Comics seperti Superman, Batman, Flash, Joker, Flash dan Wonder Woman. Sebuah tim e-sports AOV terdiri dari lima atlet yang berduel dengan satu tim lawan dengan jumlah atlet yang sama.
Kemenangan sebuah tim akan ditentukan kerjasama antar-atlet untuk memaksimalkan sumberdaya masing-masing (senjata, perisai, kekuatan khusus setiap karakter, daya memulihkan diri, dll.).
Tujuan akhir mereka adalah untuk melewati pertahanan daerah lawan yang memiliki sejumlah menara bersenjata dan monster serta pada akhirnya meraih kemenangan dengan penghancuran menara di wilayah kekuasaan lawan.
Dalam Asian Games 2018, Indonesia mengutus lima atlet e-sports terbaiknya di nomor AOV yaitu Glen Richard (berjulukan: DG Kurus), Farhan Akbari (EVOS Hans), Hartawan Muliadi (GGWP Wyvorz), Ilham Bahrul (GGWP Uugajah), Muhammad (EVOS Ahmad). Sayangnya, Indonesia tersingkir di putaran awal kompetisi saat itu.
IeSPA diharapkan melakukan penyempurnaan cara seleksi atlet ke SEA Games 2019 dengan hanya mengutus satu tim profesional yang lolos seleksi ketimbang membentuk timnas gabungan dari beberapa tim profesional. Akan tetapi, ketua IeSPA, Eddy Lim, menilai cara terbaik untuk menyeleksi anggota kontingen e-sports Indonesia tetap dengan metode pemilihan perorangan, bukan per-tim. Kita tunggu keputusan mereka.