Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Malaysia U-22, Ong Kim Swee, menginginkan skuatnya menyabet medali emas di SEA Gamed 2019. Medali emas itu disebutnya sebagai balasan setimpal atas kepercayaan yang diberikan Komite Olimpiade Malaysia (OCM).
OCM seperti dilansir dari New Straits Times, mengategorikan sepak bola putra dalam kategori A cabang olahraga yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2019.
Baca Juga
Advertisement
"Ini hal bagus, untuk pertama kali, kami mendapat pengakuan dari OCM," ujar Ong Kim Swee.
"Kami sebelumnya selalu harus berdebat dulu untuk mendapatkan pengakuan. OCM sekarang telah mengetahui kemampuan kami, ini tentu memotivasi kami untuk berbuat lebih baik lagi," lanjut pelatih bergelar Datuk itu.
Dengan masuk kategori A, hal itu berarti segala pengeluaran tim akan menjadi tanggungan OCM. Dampaknya, uang yang diterima tim dari Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) bisa dialihkan untuk kepentingan lain.
"Itu semua tergantung manajemen karena bujet untuk timnas U-22 sudah disiapkan, tapi kami masih akan melihat di mana posisi kami setelah Piala Malaysia tuntas digulirkan," ucap Kim Swee.
"Kami juga harus mengamati kualifikasi Piala Dunia 2022 yang dijalani timnas senior. Itu berarti, saya tak bisa memanggil pemain yang terlibat dalam kualifikasi tersebut. Jadi, saya harus lebih dulu memanggil pemain lain," kata pelatih asal Melaka itu.
Timnas Malaysia U-22 mencatatkan hasil lumayan dalam beberapa edisi terakhir SEA Games, jika dibandingkan Indonesia. Mereka meraih medali perak di SEA Games 2015 setelah kalah dari Thailand di partai final.
Pada SEA Games edisi 2009 dan 2011, Malaysia mencatatkan back-to-back dengan meraih medali emas.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengundian Grup
Di sisi lain, pengundian untuk fase penyisihan grup SEA Games 2019 dijadwalkan baru dilakukan pada 3 Oktober 2019.Â
Malaysia berada di pot kedua bersama Indonesia, sedangkan pot pertama dihuni tuan rumah Filipina dan tim juara bertahan, Thailand.
Pot ketiga diisi Myanmar dan Vietnam, kemudian lima negara, yakni Singapura, Laos, Kamboja, Timor Leste, dan Brunei menghuni pot lima.
Selain itu, SEA Games 2019 menjadi momen kali pertama di mana tim peserta cabor sepak bola putra, boleh memainkan dua pemain over aged (melebihi usia), di antara 20 kuota pemain U-22.
Sumber: New Straits Times
Advertisement