Sukses


    Malaysia Antisipatif, Sudah Cek Lapangan Berumput Sintentis SEA Games 2019 di Manila

    Bola.com, Kuala Lumpur - Timnas Malaysia U-22 boleh jadi selangkah lebih maju dibandingkan tim-tim lain peserta cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019, terkecuali tim tuan rumah Filipina.

    The Young Tigers yang diwakili sang pelatih, Ong Kim Swee, sudah mengecek langsung venue pertandingan turnamen multicabor terakbar di Asia Tenggara itu.

    Sesuai pernyataan PHISGOC (Panpel SEA Games 2019), venue sepak bola putra SEA Games 2019 yang disiapkan seluruhnya menggunakan rumput artifisial (buatan), yakni di Stadion Memorial Rizal, Manila, serta Stadion Binan, Binan.

    Situasi ini tentu memerlukan antisipasi karena mayoritas kontestan melakukan persiapan dan terbiasa bermain di lapangan berumput asli.

    "Sudah ke Manila untuk melihat sendiri kondisi lapangan sintetis di sana. Saya lihat, kondisinya memuaskan. Lapangan sintentis itu ada beberapa jenis, dan apa yang saya temukan di Manila memiliki tingkat yang sangat baik," ujar Ong Kim Swee, dikutip dari Berita Harian.

    Ong Kim Swee mengungkap ia perlu menyiapkan pasukannya lebih baik, terkait lapangan yang digunakan untuk bertanding, mengacu pada hasil di Piala AFF U-22 2019.

    Di Piala AFF U-22 2019, Timnas Malaysia U-22 asuhan Ong Kim Swee gagal menembus semifinal karena hanya berada di peringkat ketiga penyisihan Grup B, di bawah Kamboja dan Indonesia. 

    Ketika itu pertandingan juga dimainkan di atas lapangan buatan, yang dinilai cukup memengaruhi jalannya permainan.

    Timnas Indonesia U-22 akhirnya keluar sebagai pemenang Piala AFF U-22 2019 setelah mengalahkan Thailand 2-1 di partai final.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 2 halaman

    Teknik Bermain Berbeda

    Selepas dari Manila, Ong Kim Swee kembali melakukan survei untuk mencari lapangan yang memiliki kualitas mirip atau menyamai venue di Manila maupun Binan di sekitar Lembah Klang. Hasilnya, ia mendapati ada tiga lapangaan yang cocok dengan kriteria tersebut.

    "Dari pengalaman, kami telah belajar bahwa kami harus terlebih dulu berlatih di lapangan sintetis, di mana kami punya banyak fasilitas seperti itu di Malaysia. Kami harus menyesuaikan diri sebelum menuju ke Manila," tutur pelatih asal Melaka itu.

    Di sisi lain, bermain di lapangan buatan menjadi kegamangan di kalangan pemain Timnas Malaysia U-22, satu di antaranya Safawi Rasid.

    Penyerang Timnas Malaysia U-22 itu menganggap bermain di atas lapangan sintetis sangat memengaruhi kans timnya untuk menyabet medali emas di SEA Games 2019.

    Pasalnya, untuk bermain di lapangan berumput asli dengan artifisial, memerlukan teknik bermain yang sangat berbeda mengacu pada perbedaan kecepatan dan pantulan bola.

    Sumber: Harian Metro

    Lebih Dekat

    Video Populer

    Foto Populer