Bola.com, Jakarta - Chef de Mission (CdM) SEA Games 2019, Harry Warganegara, menilai langkah Ketua Umum Pengurus Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), Oegroseno, yang melaporkan mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, ke polisi merupakan salah alamat.
Polemik antara Oegroseno dan Erick Thohir bermula dari dicoretnya cabang olahraga tenis meja dari SEA Games 2019. Padahal, mantan Wakapolri itu mengaku pihaknya sudah menyiapkan sejumlah atlet untuk bertanding di SEA Games 2019.
Baca Juga
Berkaca Rekor Apik di Stadion Jatidiri Musim Lalu, Yoyok Sukawi Optimistis PSIS Bakal Meledak di BRI Liga 1 2024/2025
Menpora Dukung Timnas Indonesia Turunkan Pemain U-22 di Piala AFF 2024: Regenerasi Berani dari PSSI
Menpora Masih Tunggu Pengajuan dari PSSI untuk Menaturalisasi Ole Romeny demi Timnas Indonesia
Advertisement
Erick Thohir yang ketika itu masih menjabat Ketua KOI memilih tidak memberangkatkan atlet tenis meja karena ada dualisme kepengurusan di PTMI. Saat ini, PTMSI memiliki tiga kepengurusan yakni kubu Oegroseno, Lukman Eddy, dan Peter Layardilay.
Kekecewaan Oegroseno itu membuatnya melaporkan Erick Thohir ke Polda Metro Jaya. Erick Thohir yang kini menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-9 Kabinet Indonesia Maju itu dianggap telah melakukan penipuan, karena tidak memberangkatkan delapan atlet PTMSI.
Chef de Mission (CdM) SEA Games 2019, Harry Warganegara, mengaku seharusnya Oegroseno menyelesaikan permasalahan tersebut ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI), bukan ke kepolisian. Penyebabnya adalah perkara ini merupakan permasalahan olahraga.
“Urusan olah raga itu ada di BAKI (Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia). Tidak ada urusannya dengan kepolisian. Akan tetapi, kalau mau dilaporkan silahkan," kata Harry Warganegara.
Lebih lanjut, Harry menilai keputusan tidak memberangkatkan atlet dari PTMSI sudah tepat. Menurut dia, ada aturan yakni setiap cabang olahraga yang memiliki dualisme kepengurusan tidak akan diberangkatkan ke SEA Games 2019.
"Persoalan tenis meja kami serahkan kepada Kemenpora karena status pengurus belum beres di internal. Oleh kemenpora diputuskan tenis meja tidak diberangkatkan. Sampai hari ini, tidak diberangkatkan ke SEA Games 2019," ujar Harry.
“Sudah ada kesepakatan antara pak Erick, pak Tono (Suratman, mantan ketua KONI), dan Menpora. Kalau memang cabang olahraga serius dengan nasib atlet, jangan ada dualisme kepengurusan," tegas Harry.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bermodalkan 773 Atlet
Indonesia direncanakan mengirim 773 atlet ke SEA Games 2019. Untuk memberangkat para atlet, Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah menganggarkan dana sebesar Rp64 miliar.
Jumlah 773 atlet tersebut tersebar dalam 49 cabang olahraga yang diikuti Kontingen Indonesia. SEA Games 2019 rencananya akan digelar pada 30 November sampai 11 Desember 2019.
Advertisement