Sukses


    Indra Sjafri, Aktor Kunci Timnas Indonesia U-22 Melepas Dahaga Medali Emas SEA Games

    Bola.com, Jakarta - Indra Sjafri layak dilabeli sebagai pelatih spesialisasi pelepas dahaga gelar. Timnas Indonesia U-19 di antarnya, berhasil menjadi kampiun Piala AFF U-19 2013. Begitu pula ketika ia membawa Timnas Indonesia U-22 meraih podium utama Piala AFF U-22 2019.

    Kini, Indra tertantang untuk menyudahi kemarau medali emas SEA Games bagi Timnas Indonesia U-22.

    SEA Games 1991 di Manila, Filipina, menjadi kali terakhir skuat Indonesia berdiri di panggung tertinggi pengalungan medali. Indra bertekad untuk mengulang momen membanggakan tersebut. Apalagi, momentumnya pas. SEA Games 2019 akan digelar di kota yang sama, seperti 18 tahun lalu.

    "Dulu, setelah beberapa tahun tidak pernah juara, kami menjuarai Piala AFF U-22 209. Mudah-mudahan, Tuhan bersama kami dan kami dapat membuat sejarah baru," ujar Indra.

    "Masyarakat, doakan kami. Percayakan kami. Percayakan kepada anak-anak Timnas Indonesia U-22. Dukung kami dengan doa," imbuh eks arsitek Bali United tersebut.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    2 dari 2 halaman

    Uji Coba Bermanfaat

    Sebelum mengarungi SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-22 telah dihadapkan dengan lima partai uji coba.

    Hasilnya, tim berjulukan Garuda Muda ini kalah 0-1 dari Yordania, 0-2 dari China, seri 1-1 melawan Arab Saudi, imbang 1-1 ketika berjumpa Iran, dan menang 2-1 saat pertandingan latih tanding kedua dengan Iran.

    Indra merasa lima uji coba dengan negara Asia tersebut sangat bermanfaat dibandingkan dengan pengalamannya bersama Timnas Indonesia U-19. Ketika itu setelah menjuarai Piala AFF U-19 2013, Garuda Muda diarak keliling Nusantara.

    "Saya berterima kasih kepada PSSI yang telah mengatur lawan uji coba. Saya pikir ini sangat baik. Lima laga internasional yang saya pikir kualitasnya baik untuk kami," tutur Indra.

    "Sebab, saya punya pengalaman pada 2014, ketika itu kami dirancang uji coba tur Nusantara sebanyak 21 kali tidak pernah kalah. Tapi, manfaatnya kurang. Tak perlu banyak lawan di uji coba, tapi bermanfaat. Hampir semua lawan yang kami hadapi membuat pemain belajar bagaimana merespons ketika situasi sulit," tuturnya.

    Video Populer

    Foto Populer