Bola.com, Jakarta - Perang bintang. Inilah yang tepat untuk melabeli duel antarlini Thailand U-22 melawan Timnas Indonesia U-22 pada babak penyisihan Grup B SEA Games 2019.
Duel kedua tim akan digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (26/11/2019). Bisa dibilang, ini merupakan laga bersejarah karena Indonesia punya kenangan manis di stadion itu. Pada 28 tahun silam, Indonesia dan Thailand bertemu di stadion tersebut dalam partai final SEA Games 1991.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Kali ini, dengan generasi dan gaya sepak bola yang berbeda, perang Indonesia melawan Thailand layak dinanti. Apalagi, laga ini adalah debut pelatih Indra Sjafri dalam multievent.
Pada SEA Games 2019, Indonesia membawa 20 pemain. Dua di antaranya berlabel pemain senior. Nama-nama seperty Bagas Adi Nugroho, Egy Maulana Vikri, Osvaldo Haay, dan Muhammad Rafli akan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia U-22 nanti.
Sementara Thailand, walau mereka tidak membidik ajang ASEAN, kekuatan mereka patut diwaspadai. Bagi Thailand, medali emas SEA Games sudah terlalu biasa. Mereka sudah meraih medali emas 16 kali.
Thailand berkekuatan 20 pemain dan menyertakan bintang muda mereka, di antaranya Supachai Jaided dan Supachok Sarachat.
Dalam tiga pertemuan terakhir, Thailand U-22 unggul. Indonesia menang 2-1 pada Piala AFF U-22 2019. Namun, pada ajang itu, Thailand lebih banyak menurunkan pemain lapis kedua. Sementara pada Kualifikasi Piala AFC U-23, Thailand menang 4-0. Pada ajang Merlion Cup, Thailand kembali menang 2-1.
Catatan ini tentu saja menjadi perhatian Timnas Indonesia U-22. Pasalnya, laga melawan Thailand nanti layaknya final.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lini Belakang
Nadeo Argawinata dan Muhammad Riyandi ialah dua kiper yang dibawa Indra Sjafri ke SEA Games 2019. Diprediksi, Nadeo akan menjadi starter pada laga nanti.
Nadeo tergolong lebih senior dibandingkan Riyandi. Nadeo dalam dua tahun terakhir telah menghuni skuat Timnas Indonesia U-22. Sementara Riyandi, dia baru tahun ini promosi dari Timnas Indonesia U-19.
Nadeo punya pengalaman lebih banyak di klubnya, Borneo FC. Namun, dari 18 penampilan, Kiper berusia 22 tahun ini sudah kebobolan 23 kali.
Bila diturunkan, Nadeo tentu harus bekerja keras untuk meredam serangan Thailand yang bakal Supachok Sarachat (Buriram United) Supachai Jaided
Nadeo akan dikawal Andi Setyo Nugroho dan Bagas Adi di bek sentral, kemudian Asnawi Mangkualam dan Firza Andika di sektor bek sayap.
Sementara, lini belakang Thailand juga tidak terlalu rapat. Dalam empat laga uji coba menjelang SEA Games, mereka kebobolan empat kali, yakni melawan klub Liga Thailand, Kasetart (1-1), China (1-2), dan Myanmar (3-2). Pada laga nanti, Thailand diprediksi menurunkan kiper Chiangrai United, Nont Muangngam.
Advertisement
Tengah
Duel lini tengah Timnas Indonesia U-22 melawan Thailand akan sangat menarik. Indonesia, dalam formasi 4-2-3-1, terlihat jelas mengandalkan kekuatan para gelandang dan kecepatan pemain sayap.
Evan Dimas akan menjadi motor permainan skuat Indra Sjafri, ditopang Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani. Zulfiandi juga diperkirakan akan menjadi starter bersama Syahrian Abimanyu untuk mengisi pos di belakang Evan Dimas.
Formasi ini bisa dibilang Dream Team. Indonesia masih punya banyak pemain tengah yang mumpuni, di antaranya Witan Sulaeman, Osvaldo Haay, dan Feby Eka Putra.
Timnas Thailand melihat lini tengah Indonesia sebagai kekuatan karena hanya mengandalkan satu striker. Thailand juga punya banyak pemain apik di lini tengah, terutama dengan mengandalkan sang playmaker, Supachok Sarachat.
Depan
Timnas Indonesia U-22 hanya membawa satu striker, yakni Muhammad Rafli. Ini memang menjadi minus Indonesia di berbagai level timnas, terutama U-22 ke atas, karena minimnya striker lokal yang top.
Namun, Indonesia punya kekuatan dari lini kedua. Beberapa pemain langganan mengancam gawang lawan, yakni Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, Osvaldo Haay, dan Witan Sulaeman.
Sementara, Thailand membawa tiga pemain depan, yakni Supachai Jaided, Suphanat Mueanta, dan Sittichok Paso. Ini tentu akan memudahkan pelatih Akira Nishiro untuk mengatur strategi menyerang, di samping mereka juga memiliki gelandang-gelandang yang bagus.
Advertisement