Bola.com, Manila - Timnas Thailand U-22 akan memulai kampanye mempertahankan status juara bertahan di cabang olahraga sepak bola SEA Games. Pada Selasa hari ini (26/11/2019), juara beruntun dalam tiga edisi SEA Games itu akan meladeni Timnas Indonesia U-22 di Stadion Rizal Memorial, Manila.
Namun, sebelum bersua Indonesia, Timnas Thailand U-22 khususnya sang pelatih, Akira Nishino, sempat dibuat kesal setengah mati melihat pelayanan yang diberikan panpel SEA Games 2019 (PHISGOC) terhadap kontingen tamu.
Baca Juga
Advertisement
Nishino, yang baru kali ini "terlibat" di SEA Games, mengaku sebelum bertolak ke Filipina sudah menduga tim asuhannya akan menemui beberapa hal yang tidak ideal dalam turnamen multicabor dua tahunan ini.
Hanya, setiba di Filipina, apa yang dikhawatirkannya justru jauh lebih parah.
"Sebelum ke Filipina, saya tak pernah berpikir kami akan menghadapi kondisi ideal, tapi ini sesungguhnya lebih parah dari yang saya perkirakan. Tak ada satu pun dari kami yang merasa nyaman sejak kedatangan kami," kata Nishino dikutip dari Bangkok Post.
"Hari ini, kami mengganti venue latihan dan meski kondisi lapangannya tak bagus, cukup menghemat waktu perjalanan," ujarnya, Senin (25/11/2019).
Akira Nishino terpaksa meminta Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) untuk mencarikan venue latihan yang lebih memadai. Permintaan itu disetujui FAT dengan menyewa lapangan sendiri agar Supachok Sarachat dkk. bisa berlatih dengan nyaman.
Pasalnya, venue latihan yang disiapkan PHISGOC berjarak dua jam perjalanan dari hotel tempat tim menginap, dan situasi itu dianggap tak ideal. Apalagi, venue latihan itu masih dalam proses renovasi, sangat kurang dalam hal fasilitas dasar, dan bahkan toilet di sana belum siap digunakan.
Sebelumnya, rombongan Timnas Thailand U-22 sudah dipaksa menunggu berjam-jam di Bandara Internasional Ninoy Aquino saat tiba di Manila, Sabtu (23/11/2019).
Kemudian di hotel, mereka mengeluhkan perihal makanan dan juga ketersediaan air minum, yang makin membuat kontingen merasa tak nyaman.
Setelah sesi latihan pada hari Senin itu, Nishino secara terang-terangan berujar merasa tak senang dengan beberapa hal, termasuk hal-hal di luar berkaitan dengan isu logistik di SEA Games kali ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekuatan Lini Tengah Berkurang
Meski begitu, pelatih asal Jepang itu tetap bertekad membawa Timnas Thailand U-22 mengalahkan Indonesia dan merebut tiga poin dari laga pertama ini.
Tanpa Ekanit Panya, yang mengalami cedera dan keluar dari skuat di SEA Games 2019, Nishino memasukkan bek Peerawat Akkrathum sebagai penggantinya.
Namun, jelang melawan Indonesia, Nishino mencemaskan berkurangnya kekuatan lini tengahnya. Tanpa Ekanit, gelandang serang the War Elephants yang lain, Worachit Kanitsribumpen, juga diragukan kondisinya untuk bisa turun sebagai starter.
Selain itu, Nishino juga memberi perhatian pada kondisi lapangan di Stadion Rizal Memorial, venue duel versus Indonesia.
"Saya telah berbicara dengan pemain tentang strategi menyerang dan bertahan kami, tetapi hari ini kami fokus latihan kami pada di lapangan berumput buatan," ujarnya.
"Ada beberapa hal yang cukup saya khawatirkan selain dari permukaan lapangan. Saya hanya bisa memberi tahu pemain dan staf pelatih untuk melakukan yang terbaik saat berada di lapangan," imbuh pelatih Timnas Jepang di Piala Dunia 2018 itu.
Sementara perihal kekuatan dan kelemahan Timnas Indonesia U-22, Nishino hanya berujar singkat.
"Saya hanya melihat beberapa video singkat dari pertandingan terakhir mereka, tapi saya yakin kami akan mengambil tiga poin dari pertandingan pertama kami," jawabnya.
Sumber: Bangkok Post
Advertisement