Bola.com, Manila - Persaingan di Grup B cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2019 sudah memanas, meski baru satu pertandingan yang dilewati tim peserta. Bukti Grup B merupakan grup "maut" terlihat sejak matchday pertama. Hal itu ditegaskan pelatih Timnas Singapura U-22, Fandi Ahmad.
Berbicara setelah kegagalan tim asuhannya mengalahkan Timnas Laos U-22 pada laga pertama Grup B di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa malam (26/11/2019), Fandi Ahmad mengakui Grup B merupakan grup yang sangat berat.
Baca Juga
Timnas Indonesia U-22 Panggil Justin Hubner, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick untuk Piala AFF 2024: Demi Regenerasi dan Tingkatkan Skill!
Jadwal Timnas Indonesia Selanjutnya Setelah Bungkam Arab Saudi: Sampai Jumpa Maret 2025, Eh tapi Jangan Lupa Piala AFF 2024
Shin Tae-yong Panggil Striker Muda PSS Hokky Caraka ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Advertisement
"Ini pertandingan yang ingin kami menangi supaya memudahkan dalam perjalanan kami berikutnya untuk lolos. Kami melihat Indonesia mengalahkan juara bertahan Thailand 2-0 sebelum kami main, dan ini memang sebuah grup yang berat," kata Fandi Ahmad setelah duel kontra Laos.
Di atas kertas, Timnas Singapura U-22 semestinya bisa menekuk Laos. Apalagi mereka turun dengan komposisi terbaik dengan Faris Ramli, Hami Syahin, dan Zulqarnaen Suzliman mendukung Ikhsan Fandi yang jadi ujung tombak dalam skema 4-2-3-1.
Namun, prediksi itu meleset. Laos, yang juga dilatih nakhoda tim asal Singapura, V. Sundramoorthy, tampil mengejutkan hingga memaksakan hasil imbang tanpa gol.
"Tentu saja kami kecewa karena semestinya kami bisa mendulang tiga poin. Ini bukan permainan terbaik kami. Kami bisa membuat beberapa peluang, yang semestinya bisa dikonversi jadi gol," ujar Fandi, dikutip dari Straits Times.
"Hari ini bukan hari baik kami. Bola kami kena mistar, kiper mereka mampu membuat beberapa penyelamatan yang baik, dan terkadang, kami salah waktu dan melewatkan banyak peluang," lanjutnya.
Meski kecewa, Ikhsan Fandi dkk. harus segera mengubur kekecewaan itu karena laga berat lainnya sudah menanti. Timnas Singapura U-22 akan berjumpa Timnas Indonesia U-22. Laga ini dimainkan di Stadion Rizal Memorial, Kamis (28/11/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Analisis Kekuatan-Kelemahan Indonesia
Jika di masa persiapan lalu, Fandi Ahmad tak banyak menyinggung perihal Timnas Indonesia U-22 lantaran lebih membahas perihal Vietnam dan Thailand, yang dinilai lawan terberat di Grup B, kini mau tak mau pendapat itu berubah menyusul kemenangan 2-0 Tim Garuda atas the War Elephants.
Mantan pemain NIAC Mitra itu sekarang mengakui Indonesia bakal jadi lawan berat. Itulah mengapa, ia meminta skuatnya untuk tetap yakin dan memandang ke depan, meski dalam partai sebelumnya gagal memenuhi target kemenangan, dan langsung dinanti lawan berat pada laga selanjutnya.
"Anak-anak harus tetap melihat ke depan, tak boleh terus terpuruk. Indonesia merupakan lawan berbahaya, tapi kami akan menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka, yang mana akan coba kami manfaatkan. Mudah-mudahan, semua pemain akan tampil bagus dari menit pertama pertandingan berikutnya," tutur Fandi.
Kemenangan Vietnam dan Indonesia, serta hasil imbang Laos dan Singapura diprediksi membuat peta persaingan di Grup B bakal ketat hingga matchday terakhir.
Saat ini Vietnam dan Indonesia sama-sama mengoleksi poin tiga, namun Vietnam berhak berada di peringkat pertama lantaran unggul selisih gol, disusul Laos dan Timnas Singapura U-22 di peringkat ketiga dan keempat dengan poin satu, dan Thailand sebagai juru kunci dengan nirpoin.
Sumber: Straits Times
Advertisement