Jakarta - Kontingen Indonesia dibuat terkejut dengan kabar pemulangan atlet senam SEA Games 2019, Shalfa Avrila Siani. Kabar yang beredar, atlet asal Kediri ini dipulangkan karena dituduh tidak perawan.
Keluarga Shalfa kaget dengan kepulangan putri mereka dari SEA Games 2019. Bahkan, mereka memeriksakan Shalfa ke rumah sakit dan tuduhan tidak perawan tidak terbukti.
Advertisement
Sesmenpora Gatot S Dewabroto pun langsung menanggapi kemelut ini dengan mengonfirmasi langsung ke induk Persatuan Senam Indonesia (Persani).
"Kami baru dapat info kehebohan soal berita pemulangan atlet senam SEA Games 2019 secara paksa oleh pelatih Persani. Kami langsung menelepon Bu Ita dari Persani," ujar Gatot seperti rilis yang diterima media.
"Infonya sebagai berikut: Katanya tidak betul ada pemulangan oleh pelatih Persani. Yang benar, kata Pak Indra (pelatih senam di Jatim), bahwa atlet tersebut indisipliner dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun, sehingga pelatihnya memutuskan memulangkan dia dari skuat SEA Games 2019. Dia digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya lebih tinggi."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelajaran bagi Cabor
Kemenpora prihatin dengan munculnya pemulangan atlet karena tuduhan tidak perawan. Namun, Kemenpora sudah mendapatkan kejelasan soal ini karena informasi yang beredar tidak benar.
"Kemenpora tentu cukup prihatin dengan kejadian tersebut. Kami sudah langsung komunikasi dengan Persani. Yang benar, katanya terkait dengan masalah kondisi prestasinya, jadi tidak ada hubungannya dengan masalah, mohon maaf cek keperawanan," ujar Gatot.
"Sesuai dengan Perpres 95 Tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabor, bukan di Kemenpora maupun KONI."
Di sisi lain, Kemenpora mengaku bakal bertindak tegas dengan cabor yang memulangkan atlet dengan sewenang-wenang.
"Ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi," ujarnya.
"Kepada seluruh cabor kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apa pun, karena itu akan berdampak luas pada konsentrasi kontingen Indonesia secara keseluruhan. Lebih baik berkonsultasi langsung pada pimpinan induk cabor ataupun KONI dan jika tidak dapat terselesaikan langsung ke Kemenpora, agar isu-isu sensitif seperti itu bisa segera dimitigasi secepatnya."
Sementara itu, Liputan6.com sudah berusaha menghubungi Ketua Umum Persatuan Olahraga Senam Indonesia (Persani), Ita Yuliati Irawan, untuk menanyakan peristiwa ini.
Namun, hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum juga mengangkat telepon dan menjawab pesan whatsapp yang kami kirimkan.
Sumber: Liputan6.com
Disadur dari: Liputan6.com (Defri Saefullah/Fadjriah Nurdiarsih, Bogi Triyadi, published 29/11/2019)
Advertisement