Bola.com, Manila - Indonesia berhasil menambah jumlah perolehan medali emas SEA Games 2019 melalui cabang olahraga angkat besi. Raihan tersebut dipersembahkan Eko Yuli Iriawan yang turun di nomor 61 kg putra.
Pada pertandingan yang berlangsung di Ninoy Aquino Stadium, Senin (2/12/2019), Eko Yuli Iriawan mengumpulkan 309 kg total angkatan. Jumlah tersebut diraih setelah mengoleksi 140 kg snatch dan 169 kg clean and jerk.
Baca Juga
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Media Vietnam Singgung Absennya Rafael Struick Jadi Kabar Buruk bagi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
TC Timnas Indonesia di Bali untuk Piala AFF 2024 Diundur Setelah Pilkada, Dimulai 28 November 2024
Advertisement
Perjuangan Eko Yuli dalam meraih medali emas SEA Games 2019 tidaklah mudah. Apalagi atlet asal Metro, Lampung, itu mendapatkan perlawanan ketat dari wakil Vietnam, Kim Thach.
"Persaingan tadi cukup ketat. Alhamdulillah saya bisa mendapatkan medali emas sehingga mental saya bisa naik lagi," kata Eko Yuli usai pertandingan.
Sementara itu, medali perak diraih Kim Thach yang mengoleksi 304 kg. Jumlah tersebut berasal dari 135 snatch dan 169 clean and jerk. Adapun medali perunggu diraih wakil Malaysia, Muhammad Aznil Bin Bidin dengan raihan 283 kg.
Pencapaian emas SEA Games 2019 ini menjadi emas kelima sepanjang keikutsertaan Eko Yuli di SEA Games. Sebelumnya, Eko Yuli sudah meraih medali emas pada SEA Games 2007, 2009, 2011, dan 2013.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bidik Olimpiade
Prestasi di SEA Games 2019 menjadi modal berharga buat Eko Yuli. Menurut dia, pencapaian ini semakin mematangkan langkahnya untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
"Pastinya target saya selanjutnya adalah Olimpiade. Saya minta doa dan dukungan mudah-mudahan persiapannya bisa lebih baik lagi. Jauh dari cedera dan sakit sehingga bisa maksimal di Olimpiade," ujar atlet berusia 30 tahun itu.
Advertisement