Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 berhasil merebut tiket semifinal sepak bola SEA Games 2019 setelah mengalahkan Laos dengan skor telak 4-0 pada laga pamungkas Grup B di Stadion Imus Granstand, Filipina, Kamis (5/12/2019).
Itu berarti, Timnas Indonesia U-22 akan bersua Myanmar pada semifinal. Duel antara dua tim tersebut bakal digelar pada Sabtu (7/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Myanmar merupakan juara Grup A pada fase peyisihan SEA Games 2019 dan Timnas Indonesia U-22 merupakan runner-up Grup B, di bawah Vietnam. Laga semifinal yang mempertemukan Indonesia dan Myanmar ini akan berlangsung menarik.
Kedua tim membawa misi tinggi untuk menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Apalagi, Timnas Indonesia sudah lama tidak meraih medali emas SEA Games sejak tahun 1991 alias 28 tahun lalu.
Sementara Myanmar ingin mencetak rekor baru dengan membawa pulang emas pertama mereka di ajang olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara tersebut. Mengacu pada hal tersebut, Timnas Myanmar di bawah asuhan Velizar Popov tampil lumayan dalam fase Grup.
Meski demikian, Indonesia juga bukan tim yang bisa diremehkan. Di bawah asuhan Indra Sjafri, Garuda Muda tampil cukup konsisten dalam beberapa laga fase grup. Osvaldo Haay dan kawan-kawan hanya kalah dari Vietnam dengan skor tipis 1-2.
Di balik teka-teki kekuatan dan penampilan yang akan dipertontonkan Timnas Indonesia U-22 dan Myanmar itu, Bola.com menemukan fakta menarik perihal pelatih Timnas Myanmar U-22, Velizar Popov.
Melansir dari Zing.vn, Jumat (6/12/2019), Popov mengeluhkan beberapa hal tentang SEA Games 2019 jelang bersua Timnas Indonesia U-22, pada Sabtu (7/12/2019). Apa saja keluhan velizar Popov, berikut Bola.com telah merangkumnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Jadwal Padat
Jelang bersua Timnas Indonesia U-22, Velixar Popov mengeluh tentang jadwal pelaksanaa SEA Games yang super padat. "Masalahnya bukan pada rumput, tapi pada jadwal padat yang diberikan. Pemain harus memainkan beberapa pertandingan dalam beberapa hari," ujar Velizar popov.
Keluhan pelatih asal Bulgaria itu tentu manjadi bahasan yang menarik. Timnas Myanmar lebih diuntungkan terkait jadwal pertandiangan.
Myanmar memiliki waktu istrirahat lebih lama ketimbang Timnas Indonesia U-22. Myanmar telah menyelesaikan fase grup pada Rabu (4/12/2019). Sementara Timnas Indonesia U-22 akan melakoni pertandingan pada Sabtu (7/12/2019) setelah menjalani pertandingan kontra Laos pada Kamis (5/12/2019).
Advertisement
2. Bawa-bawa Pemain Premier League
Terkait kesemerawutan jadwal pertandingan yang dibuat panitia SEA Games 2019 itu, Velizar bahkan membawa-bawa para pemain premier League. Popov bahkan menyebut pemain Premier League belum tentu bisa bermain di SEA Games yang memiliki jadwal padat tersebut.
"Pemain Premier League sekalipun tak akan bisa bermain baik di SEA Games," kata Popov.
Pernyataan Velizar Popov itu mengingatkan pada komplain manajer Liverpool, Jurgen Klopp, beberapa waktu lalu. Melansir dari Manchester Evening News, Jurgen Klopp menganggap jadwal yang dirancang panitia Premier League seperti lelucon.
Liverpool dipaksa memainkan 11 pertandingan dalam kurun waktu 34 hari.Itu berarti The Reds memainkan satu laga dengan tiga hari istirahat.
Namun, jadwal SEA Games jauh lebih mengerikan daripada itu. Timnas Indonesia U-22 dipaksa kembali turun ke lapangan dalam babak semifinal kontra Mnyamar hanya selang dua hari setelah laga terakhir babak fase grup.
3. Tak Bisa Bermanuver
Masih menurut Velizar Popov, jadwal yang padat bukan hanya menyusahkan pemain. Pelatih dan manajemen juga dibuat kesusahan untuk bermanuver.
Jika pelatih memaksa pemain untuk menggunakan strategi berbeda dalam setiap pertandingan, besar kemungkinan semuanya akan menjadi kacau. Alasannya, pemain juga memiliki waktu istirahat yang pendek.
"Terlalu sulit untuk mengganti pemain atau memperbaiki taktik. Pemain tidak dapat terbiasa dengan taktik baru karena mereka terlalu lelah karena jadwal empat pertandingan per minggu," tambahnya.
Advertisement