Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan psywar kepada pelatih Myanmar jelang pertemuan di semifinal SEA Games 2019. Indra Sjafri mengeluarkan pernyataan-pernyataan nyeleneh kepada Velizar Popov.
Momen perang urat syaraf itu terjadi dalam konferensi pers jelang laga, Jumat (6/12/2019). Pelatih Indra Sjafri memberikan komentar nyeleneh kepada Myanmar yang mendapatkan waktu istirahat lebih lama yakni 4 hari.
Advertisement
"Yang tahu kondisi pemain Myanmar ya pelatihnya. Mudah-mudahan waktu istirahat selama 4 hari tak membuat kegemukan. Nanti, malah tidak bisa berlari," kata Indra Sjafri.
Setelah itu, Indra Sjafri dan Velizar Popov dipertemukan untuk melakukan sesi foto bersama. Ketika diarahkan untuk bergaya jabat tangan, pelatih asal Sumatra Barat itu kembali memberikan komentar nyeleneh.
"Belum apa-apa sudah dingin tangannya," ujar Indra Sjafri yang disambut tawa para jurnalis Indonesia.
Pernyataan tersebut tak mengundang respons apapun dari Velizar Popov. Maklum, pelatih asal Bulgaria itu tak mengerti bahasa Indonesia yang diungkapkan Indra Sjafri.
Pertemuan Velizar Popov dengan Indra Sjafri menjadi yang kedua sepanjang 2019. Sebelumnya, kedua pelatih tersebut harus puas ketika Timnas Indonesia U-22 bermain imbang 1-1 melawan Myanmar pada laga penyisihan grup Piala AFF U-22 2019 (18/2/2019).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tidak Ingin Fokus ke Osvaldo Haay Saja
Osvaldo Haay menjadi bintang Timnas Indonesia berkat lesakkan tujuh golnya sejak babak grup. Akan tetapi, Popov enggan menaruh perhatian berlebih kepada pemain Persebaya Surabaya itu.
Pelatih asal Bulgaria itu menilai, jika Myanmar hanya berfokus menghentikan Osvaldo Haay, Timnas Indonesia U-22 masih bisa mengandalkan 10 pemain lainnya. Jadi, Myanmar mewaspadai seluruh pemain yang dimiliki Timnas Merah Putih.
"Kami akan mencoba yang terbaik untuk menghentikan semua pemain, bukan hanya satu pemain. Kalau hanya menghentikan satu pemain, Timnas Indonesia U-22 punya 10 pemain lagi karena sepak bola adalah permainan kolektif bukan individual," ujar Velizar Popov.
Advertisement