Bola.com, Manila - Windy Cantika Aisah jadi satu di antara atlet Indonesia yang bersinar di SEA Games 2019. Atlet angkat besi asal Bandung ini mempersembahkan medali emas dari kelas 48 kilogram.
Tak hanya menyabet emas, Windy Cantika Aisah mampu mempertajam rekor rekor dunia junior untuk angkatan Snatch miliknya dari 84 kg menjadi 86 kg.
Advertisement
SEA Games 2019 merupakan SEA Games pertama Cantika dan usia lifter manis ini baru 17 tahun. Alhasil, ia diharapkan bisa jadi lifter andalan masa depan Indonesia.
Cantika secara personal juga termotivasi untuk terus berkembang menjadi yang terbaik. Ia tak mau bersantai selepas meraih medali SEA Games 2019. Kini ia mulai membidik Olimpiade 2020.
Namun, syarat bisa tampil di Olimpiade yang bakal digelar di Tokyo itu, Cantika harus mengumpulkan poin dari ajang internasional yang ditetapkan sebagai kualifikasi Olimpiade, yakni Kejuaraan Angkat Besi Qatar Open pada 19-24 Desember 2019, dan Kejuaraan Angkat Besi Asia di Kazakhstan, 16-26 April 2020.
"Syarat tampil di Tokyo itu harus berada di delapan besar peringkat dunia. Makanya, saya akan mempersiapkan diri untuk menghadapi Qatar Open 2019 dan Kejuaraan Angkat Besi di Kazakhstan 2020 untuk mengejar poin. Mudah-mudahan saja keinginan saya bisa terealisasi," ujar Cantika.
Lifter kelahiran Bandung, 11 Juni 2002, ini punya misi khusus di balik keinginan tampil di Olimpiade. Itu adalah untuk melewati prestasi yang ditorehkan sang ibunda.
Windy Cantika Aisah merupakan putri ketiga mantan lifter peraih perak Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Amerika Serikat pada 1987, Siti Aisyah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ingin Jadi Dokter
Faktanya, Windy Cantika Aisah memang lahir dan besar di lingkungan angkat besi. Seperti kedua kakaknya, Sandy Zainul Hikmat dan Sandy Frmansyah, Cantika sejak usia satu tahun sering dibawa Siti Aisyah ke tempat latihan.
Hanya, kedua kakaknya tersebut lebih memilih karier menjadi wasit dan pelatih di Sasana Angkat Besi Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Menariknya, saat masih kecil, Cantika mengaku ingin menjadi dokter. Cita-cita yang belum sepenuhnya menghilang dari benaknya.
"Waktu kecil, saya memang bercita-cita ingin menjadi dokter karena melihat keluarga ayah memang kebanyakan dokter dan suster. Tapi, lihat saja nanti. Yang pasti, saya akan konsentrasi dulu untuk mengejar tiket ke Olimpiade," ungkapnya.
"Saya kalau bisa ingin meraih prestasi yang pernah diukir mama. Dan, saya memang ingin tampil di Olimpiade 2020," imbuhnya.
Di sisi lain, Cantika juga mempersembahkan bonus atas raihan medali emas di SEA Games 2019 kepada sang ibunda.
"Iya, buat mama semuanya," kata pelajar kelas 9 SMA Handayani Pamengpek Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu.
Advertisement